Bagian 1

89 19 0
                                    

"Koota kenangan.. kenangan indah di dalam buku harianku..

Kini kau pergii.. tinggalkanku sendiri.. kau pergi jauh tinggalkan kota ini...."

Jreng.. Jreng. Jreng. Jreeng....

Di dalam bus, seorang pengamen cantik sedang menemani perjalanan para penumpang. Dia berhasil menyita perhatian mereka. Netra nya tajam, namun sorot matanya sejuk. Memancarkan ketenangan bagi siapa saja yang melihatnya. Dia sedang berjalan mengitari penumpang, tangannya menyodorkan topi berbalik sebagai wadah upah. Terpampang senyum di wajah, menampilkan lesung pipi yang berhasil menghipnotis sekitarnya.

Namun, senyum itu tiba-tiba menjadi kaku, mimik wajahnya berubah sinis, kala mendapati sebuah tangan yang juga menyodorkan topi berbalik kepada penumpang di hadapannya.

"Lo.."

Netra mereka bertemu, netra yang sama - sama tajam dan menyejukkan.

"Lo ngapain ?" tanya sinis sang cewek

"Menurut lo ?" Jawaban yang benar-benar menjengkelkan dari cowok di hadapannya

"Ini wilayah gue ya," gertak si cewek, "kata siapa ?" Waaah... benar-benar merusak mood baiknya di pagi ini.

"Keluar lo !" paksa cewek berambut kecoklatan itu

Tidak ada respon dari cowok nyebelin di hadapannya, dia menjitak pelipis nya sedikit keras. "Aduh ! apaan sih lo? lo yang keluar !" cowok itu malah balik menyuruhnya, sambil mengusap pelipis yang terasa pening.

"Hello... gue yang duluan di sini. LO YANG KELUAR"

"Ogah"

"Berani sama gu-" tangan nya siap melayangkan pukulan ke arah cowok itu, namun tertahan. Para penumpang yang menyaksikan mereka saling menahan tawa.

"Udah atu neng.. jangan galak gitu sama pacar" ujar salah satu penumpang. "Damai gitu mah neeng.." imbuh penumpang lain.

Keduanya menoleh ke sumber suara, lantas mereka saling pandang "IIIIH JIJJJIIKK" setelah kompak mengatakan, mereka mengibas kan tangan seolah membersihkan sesuatu yang memang menjijikkan.

"Cie yang lagi marahan"

"YOOOOOKK, KOTAA....KOTAAA.....BERANGKAT" teriakan kernet bus mengalihkan atensi mereka.

Cowok itu tiba-tiba menarik tangan si cewek diajaknya turun dari bus, "Apaan sih lo? Tarik-tarik segala!!"

"Lah, gue kira gitar !" dengus cowok itu menghempaskan kasar tangan yang ia genggam

"Ah gila ! sakit tau" ujarnya memegang pergelangan tangan yang sedikit memerah. Sang pelaku malah tanpa dosa melengos pergi meninggalkannya.

"wah gak beres tuh orang" cewek itu bergeming, lalu berjalan menuju warung, karena cacing-cacing di perut sudah meronta-ronta.

"Buuuk, seperti biasa..."

"Sarapan, buk"

Cewek yang hendak duduk, menoleh kebelakang, merasa tak asing dengan suara tadi. Dia berjalan menghampiri seseorang yang duduk di belakangnya berjarak 2 meja.

"Ngapain ngikutin gue??"

"Siapa juga yang ngikutin lo?" Ya.. itu adalah seseorang yang menguras kesabarannya pagi ini. "lah ini apa? Ngikut makan sini".

"Yang jual aja nggak masalah, ngapain lo repot?"

"Awas aja kalo ngikutin gue lagi, lo-" belum selesai dia mengumpati cowok nyebelin, bu Ginuk, pemiilik warung menghampirinya membawa nampan berisi pesanan mereka.

LAISAFATI MARDEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang