Happy reading and don't forget to vote+comment yay!! 🌟 ·˚ ੭ु⁾⁾·°˖
🌕☄️🛋️🌌
𝐕𝐞𝐫𝐦𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞𝐫 03 — Orang Itu...?
Ada 2 hal yang paling Kina tidak senangi di dunia perkuliahan; dosen php dan tugas kelompok.
Alasannya cukup logis. Pertama, menurut g-maps dan pengalaman pribadi, jarak rumah Kina ke kampus butuh waktu ±26 menit- itupun jika tidak terjebak macet atau lampu merah. Memang sudah konsekuensi bagi kaum pulang-pergi yang tidak diijinkan nge-kos, tapi apa tidak bisa para dosen php itu tidak membatalkan kelas sepuluh menit sebelum kelas dimulai? Benar-benar merusak mood seharian. Setidaknya tolong beri info 30 menit sebelumnya, agar Kina tidak perlu effort gedebak-gedebuk apalagi sampai ngebut mengejar waktu.
Kedua, sudah hampir dua bulan menjadi mahasiswa dan 3 kali mengerjakan tugas kelompok, tidak pernah sekalipun Kina mendapatkan kelompok yang isinya benar-benar 'mahasiswa'. Entah sangat menyebalkan, mereka susah sekali diajak kerjasama. Jangankan inisiatif kontribusi, baru diajak diskusi lewat chat saja tidak ada yang merespon. Diminta mencari materi, malah full copas. Masih mending kalau referensinya dari jurnal, bahkan kadang asal comot dari wik*pedia. Jelas-jelas para dosen di universitas seluruh Indonesia manapun tidak akan menyukai segala bentuk copy paste! Bukankah seharusnya itu adalah pengetahuan dasar bagi seorang 'mahasiswa'? 3 kali kerja kelompok, Kina merasa seperti menghimbau anak SMA. Sungguh menjengkelkan!
Walau banyak mengeluh adalah perilaku yang kurang baik, tapi Kina dipastikan akan terus mengeluh seharian ini. Sial sekali karena dua hal yang paling ia tidak senangi itu malah menyerbunya sejak pagi tadi. Dosen membatalkan kelas setelah 10 menit lewat jadwal, dan beliau serta merta memberikan informasi tugas mingguan yang harus dilaksanakan secara berkelompok. Sebenarnya apa dosa Kina pagi ini, sih?! Jahat sekali karena lagi-lagi Kina satu kelompok dengan seseorang yang sudah masuk ke daftar hitamnya. MENGAPA TIDAK SELALU BERUNTUNG UNTUK BERSAMA TEMAN DEKATNYA?!?!?! Rasanya Kina ingin membanting meja kantin sekarang juga.
Arin yang hampir jenuh, ikut menghela napas. Ia merebut garpu dari tangan Kina, lalu menusuk batagor dan memasukkannya ke dalam mulut Kina- berhasil membuat sang empunya terperanjat kaget.
"Heh!" tegur Kina dengan mulut penuh batagor.
"Udah sih bengongnya, ga kasian nganggurin batagor kesukaan lo itu?" respon Arin tak peduli. Bukan tak mengerti perasaan Kina, tapi ya mau bagaimana lagi?
"Kin, ayolah. Nanti kita bantu juga kok kalo mereka masih belum punya otak." Sella ikut menyahut. Berbeda dengan Arin yang sudah berteman dengan Kina sejak SMP, Sella baru bertemu mereka di awal ospek universitas. Berhubung ternyata satu jurusan dan satu kelas, secara alami Sella jadi berteman dengan mereka.
Kina mengangguk-angguk. Ia tahu teman-temannya pasti akan membantu jika diperlukan, tapi yang Kina inginkan adalah sebuah kelompok beneran!- nyata, serta menjunjung simbiosis mutualisme. Untuk apa punya kelompok kalau ujung-ujungnya ngerjain sendiri, bahkan kadang merepotkan Arin dan Sella. Kina kan juga bukannya 'bisa' dari awal, tapi 'berusaha'. Makanya ia jadi bisa. Seenaknya saja melempar tanggung jawab.
Sudah, deh. Tak ingin peduli lagi, gadis itu memilih menikmati batagor terenak se-kantin Fikom. Walau baru kurang dua bulan menjadi maba, soal makanan enak di kampus, Kina adalah jagonya riset! Ia bahkan berani bertanya review kepada kakak tingkat yang sempat menjadi tutor ospek fakultasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vermittler
Teen Fiction❝Terlalu banyak hal terjadi, sampai aku tak tahu apa yang terjadi. Kamu datang, sebagai penengah di arusku yang tak berujung.❞ 。゚ 𝐕𝐞𝐫𝐦𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞𝐫, 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐉𝐞𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 : 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡. ☽⋆·˚ ...