#Chapter 01

3 0 0
                                    

[KILA P.O.V]

~06.00 AM~

Pagi, basuh wajah,bersiap-siap untuk berangkat sekolah... dan yang paling aku sukai adalah memakai pakaian seragam sekolah, i dont now why i like this but i dont care, cause ini lah diriku.

"Ibu!!!Ayah!!!!" teriak ku, sambutan pagi untuk mereka, karna aku la satu-satunya kebahagian mereka.
"Pagi sayang! Wahhh anak ayah cantik banget kalau udah pakai baju sekolah, rapi soalnya"
"Masa cuman hangout aja cantik nya, ke sekolah juga harus dong, malah harus lebih detail lagi karna mau nuntut ilmu!" jawab ku
"Anak ayah udah cantik, bijak lagi." ucap ayah sambil mencubit pipi ku.
Seperti biasa juga ayah dan ibu pasti lebih dulu berangkat "Semangat belajar nya ya.. anak ayah." ucap ayah setelah itu mengecup rambutku dan langsung meninggalkan aku di meja makan.
"Nak.. sarapan dulu ya.. itu bentar lagi pak Jodi datang, maaf ya ibu ga bisa nemenin kamu sarapan." ucap ibu yang juga tak lupa dengan  kecupannya.
aku melihat ibu dan ayah yang terburu-buru ke arah pintu rumah "oh iya ibu akan pikirkan tentang olimpiade sains yang akan kamu ikuti. ok!"  kata terakhir ibu sebelum ia keluar dari rumah.
"Hati-hati ya ayah, ibu!!!!" teriakku.
setelah sarapan aku langsung keluar saat mendengar suara klaksok mobil pak Jodi.
secepatnya aku masuk ke mobil
"Pak Jodi.. cepetan pak nanti saya terlambat, biasa ya pak pakai mode Lewis hamilton." canda ku.
"Siap non!" jawab pak Jodi semangat.

[NORMAL P.O.V]

"Maaf mbak Kila, waktunya mepet banget 5 menit lagi bel nya bunyi."
Ucap pak Jodi ketika sampai d gerbang sekolah.
"Ya pak ga apa-apa kok pak, lain kali lebih cepat lebih baik." Jawab Kila.
"Oh ya mbak! Lewis hamilton siapa ya mbak?" Tanya pak Jodi heran.
"Hhhhh itu dia yang pembalap mobil yang menang-menang terus loh...!!" Jawab kila sambil tertawa.
"Oh iya mbak saya kira Valentino."
"Ihh pak! Valentino itu pembalap motor ih!" Jawab Kila sambil menutup pintu.
Dan melambaikan tangannya ke arah pak Jodi di bangku supir.

Kila langsung bergegas jalan ke kelas nya sebelum bunyi bel sekolah.
Kila akan ramah kepada orang-orang yang dekat dengannya tapi tidak dengan teman-temannya di SMA Bimasatria. Teman-temannya berbeda dengannya, memakai baju sekolah ala mereka yakni dengan perhiasan, tas sekolah yang mahal, sepatu berwarna warni bermerek kelas atas dan lain-lain. Memarkirkan mobil mewah mereka ke parkiran sekolah. Tidak membawa buku? Itu tidak menjadi masalah mereka akan mengambil buku yang ada di perpustakaan. Dan saat buku itu tidak ada mereka hanya bisa beralasan. Para guru mencatat sebagian juga tidak, hanya membiarkan murid-murid seperti itu dan mereka akan mendapatkan upah di balik ini semua begitu juga saat ujian. Itu adalah hal yang sudah biasa di SMA Bimasatria.

Kila menghidar dari semua hal-hal seperti itu, ia dari kecil di ajarkan olrh gurunya dan ibu nya untuk selalu jujur apapun itu. Dan ia juga tak suka akan hal-hal yang tidak penting baginya seperti memamerkan  apapun yang ia miliki, sederhana itu sudah cukup. Guru-guru lain pun menyukai nya karna kepribadiannya, rajin,pintar,dan jujur. Tapi tidak dengan teman-temannya. Tidak hanya teman sekelasnya, kakak seniornya pun iri padanya, karna Kila pernah terpilih menjadi peserta  cerdas cermat antar sekolah. Dari sekian murid kelas 12 dan kelas 11 ia yang masih kelas 10 terpilih untuk ikut lomba itu.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya alfan, satu-satunya teman yang Kila miliki.
"Kenapa?" Tanya kila heran.
"Ga usah dengerin apa yang mereka bilang" ucap nya.




Wave loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang