2.Long Time No See

647 37 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen ✨

ps: penggalan jawaban teka-teki dapat ditemukan di chap Opening Fate. Saksikan videonya.






Hari yang ditunggu telah tiba...
Berangkatnya kedua bersaudara menuju pintu antar dimensi berada.

Portal Perbatasan.

Satu-satunya jalan penghubung terletak di Polandia, lebih tepatnya disebuah desa terpencil negara tersebut.

Karena portal berada didalam hutan, mereka harus bergegas dari sore dan tiba disana tepat jam 3 pagi.

Berbeda dari dugaan, tempat ini tak seperti khayalan sepasang remaja yang memprediksi bahwa mereka akan tiba di hutan liar yang gelap dan penuh kesunyian. Melainkan sebaliknya karena ada mahkluk lain juga yang bepergian kesana-kemari, berpapasan dan saling menatap tanpa bersuara.

Sekeluarga pun memasuki sebuah gubuk yang sangat tak layak dihuni, namun hal mengejutkan terjadi. Terlintas dalam benak yang termuda  bahwa pintu Doraemon benar-benar ada di dunia nyata karena saat mereka membuka pintu yang hampir rubuh itu tiba-tiba dibalik sana tampil lah dengan jelas stasiun kereta yang sangat luas.

"Hallo, kami ingin memesan 2 tiket kelas bisnis tujuan akademi." Ucap Daddy.

Dengan cekatan sang penjaga loket menyiapkan tiket.

"Tulis nama dan lapisi dengan cap jempol. Jika ingin mendaftar tulis dibuku bersampul merah, namun apabila kalian siswa, tulis di buku bersampul hitam."

"Sayang, ayo tulis nama kalian kemudian cap jempol disini ya." Ajak mommy

Sunghoon menulis terlebih dahulu dan saat ingin ingin mencap jempol, ia bingung.

"Mom, dimana tintanya?" Tanya sunghoon

"Gunakan darahmu sayang."

Park muda menggigit jari hingga darahnya menetes. Ia menempelkan cairan itu pada lembaran kertas tersebut, hal aneh pun terjadi.

Darah tadi terserap kedalam kertas dan menghilang, digantikan selintas cahaya redup yang hanya bisa dilihat jelas oleh mereka. 5 detik kemudian cahaya itu sirna.

"Apa itu? Sulap kah?"

Jay juga bingung, tapi sekarang bukan saatnya untuk bertanya dan mendengarkan. Waktu itu mahal, kan? Meskipun mereka itu immortal ...

Yang lebih tua pun ikut menoreh pulpen di buku, kemudian hal yang sama terjadi pula. Darahnya menghilang dan digantikan dengan selintas cahaya, namun bertahan lebih lama dan gabungan dari warna hitam, hijau, dan merah. Berbeda dengan punya sunghoon yang berwarna biru emas.

Melihat punya Jay, ketiganya yaitu daddy-mommy-pemuda bermata bambi si penjaga loket lebih terkejut!

maksudnya ini apa?

Namun dengan cepat mereka bertiga berhasil mengubah ekspresi dengan mulus yang pastinya tak disadari sunghoon karena dari tadi dia hanya menengok kesana-kemari bagaikan anak hilang, sedangkan Jay? Ia menyadari hal itu namun alangkah baiknya pura-pura tidak tahu saja.

"Kalian berdua, pegang ini. Setiba di akademi tunjukan pada mereka. Disana kalian akan mendapatkan pengajaran yang lebih baik serta mate yang cakap." Kata si penjaga loket dan memberikan 2 kartu untuk keduanya.

"Terimakasih kawan, Semoga harimu menyenangkan." Pamit Daddy sopan

Namun saat mereka pergi, pandangan penjaga loket tak pernah putus dari Jay, membuat pria itu tak nyaman dan menghampirinya.

"Why you looking at me like that?" Tanya Jay to the point

"Jangan menyalahkan takdir, setiap Mahkluk memiliki ceritanya sendiri dalam buku kehidupan. Kamu hanya harus melaluinya dan mensyukuri itu. Tapi saranku, ikuti saja apa kata hatimu."

FATE: New Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang