Jingga senja telah pudar dengan gelapnya malam, semilir angin menemani kesunyian malam. Gemerlap bintang sangat serentak meramaikan malam. Cahaya bulan menyinari keseluruhan jagat raya. Menurut Alyana diatas langit sana sangatlah indah, keindahan alam telah menyadarkannya untuk selalu tetap bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Alyana memilih duduk dibalkon kamarnya karena rasa kantuk tak kunjung tiba, suara jangkrik pun kini telah mendominasi kesunyian malam.Alyana masih setia memainkan ponselnya, memainkan aplikasi Instagramnya. Jemari lentiknya menscroll beranda, mata Alyana berbinar untuk sekian detik ketika melihat foto pria tampan idamannya tengah mengenakan Hoodie dongker tengah bergaya candid bersama teman temannya dichafe miliknya. Reflek Alyana menekan tombol disamping kiri, Alyana? Ya Alyana adalah orang yang pertama menyukai postingan Reno.
"Hanya bisa mengaguminya namun tak bisa memiliki, hanya terobsesi tak mampu terealisasi," celoteh Alyana asal.
Kata kata itu telah mewakili perasaannya sejak lama, kata orang cinta pandangan pertama itu memang benar adanya, Alyana merasakan sendiri ketika pertama kali melihat Reno Araska pria tampan disekolah. Alyana harus rela membuang jauh jauh perasaannya untuk Reno karena Rasa cinta itu hanyalah obsesi tanpa pernah terealisasi pikirnya.
Alyana memejamkan matanya, sembari menutup layar ponselnya cepat. Tak berberapa lama ia kembali membuka mata untuk mengamati keindahan malam hari dengan seksama, namun mengapa? tiba tiba sajan fikirannya terarahkan pada pria berkopiah hitam, berbaju putih dan bersarung hijau emerald. kitab kuning yang ada ditangan pria itu mampu menambah ketampanannya berkali kali lipat menurut Alyana.
Senyuman itu! Ah ngapain juga aku mikirin dia! Akukan benci sama dia!
*****
Alyana tergesa-gesa menyusuri koridor sekolah, takut jika nanti dia dihukum karena terlambat masuk kelas pertamanya yaitu Bu Lila guru matematiknya. Bu Lila terkenal dengan guru teladan yang setiap kali rajin masuk kelas tanpa terlambat sedetikpun, Alyana takut ketika Bu Lila sudah marah marah apa lagi kalau hukuman andalannya itu berdiri didepan kelas. ah jangan sampai terjadi! Batin Alyana.
Alyana menyadari bahwa tali sepatunya tak bisa dikompromikan lagi, tali sepatu kanannya terlepas namun Alyana biarkan saja dan tetap lari. Tanpa sadar tali sepatu kanannya terinjak oleh sepatu kiri, alhasil tubuh Alyana ambruk, tersungkur dilanti.
Alyana memejamkan mata, rasa sakitnya tak seberapa dengan rasa malunya! Ah memalukan!
Alyana terkejut, Mata coklatnya menatap seseorang didepannya, namun Alyana tak mengenalinya. Alyana tak tau siapa orang itu, dia menundukkan kepala, tak berani menatapnya lagi.
Dalam sepersekian detik Alyana terpaku ketika menyadari bahwa seorang yang dihadapinya tengah menyalurkan tangan untuk menolongnya, Alyana tak segera menerima uluran tangan cowok dihadapannya, namun dengan keberanian yang kuat Alyana mendongakkan kepala untuk segera melihat siapa orang itu?
Jantung Alyana terpacu kencang bagai pacuan kuda ketika menyadari bahwa seseorang yang menolongnya itu adalah Reno. Alyana terkejut, segera ia bangkit tanpa menerima uluran tangan kekar Reno. Alyana salting dibuatnya, buru buru Alyana pergi dari hadapannya.
Tingkah Alyana tak luput dari tatapan Reno, Reno hanya tercengang melihat Alyana "aneh?" Tangan kanan Reno yang hendak menolong Alyana kembali ia simpan disaku celananya.
*****
Ayana menghela nafas berat, jantungnya berdetak hebat ketika dia baru saja menduduki kursinya. Dara menarik salah satu alisnya saat melihat tingkah Alyana sahabatnya. Alyana ini seperti melihat hantu saja sampai berlarian kencang kesana kemari seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Promise
RomanceAlyana Nazla Rayna, gadis cantik bersifat seperti bunglon yang sering kali sifatnya berubah ubah harus dijodohkan dengan Ammar yang bertolak belakang dengan sifatnya. Karakter Gus tampan ini sangatlah dingin dan cuek, Ia juga perfeksionis dan akan s...