𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 01

5 1 0
                                    

Hallo All...
Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Xavia~


☾︎❣︎☽︎

"Xavia...."teriak seorang perempuan saat memasuki perpustakaan.

"Ya apa Rumi?jangan teriak bisa nggak ini di perpustakaan"balas seseorang yg awalnya sedang fokus membaca menghentikan bacaannya sambil melirik teman akrabnya,Rumi yg sedang duduk di depannya.

"Wah kau lagi baca apa sampai serius begitu?"ucap Rumi sambil merebut buku yg di baca perempuan di depannya.

𝐴𝑛𝑔𝑒𝑙 & 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙

Tertulis jelas di sampul depan buku itu.

"Apa kau percaya mereka ada Xavia?"tanya Rumi.

Xavia yg awalnya kesal merubah ekspresinya dengan cepat "tentu saja" jawabnya.

"Hei Rum menurutmu malaikat dan iblis bisa bersama?"tanya Xavia.

"Hm kalau menurutku sih tidak"jawab Rumi.

"Kenapa?"

"Berfikir secara logika,malaikat dan iblis itu berbeda,malaikat di anggap makhluk yg suci sedangkan iblis kebalikannya mereka dianggap makhluk hina yg penuh dosa"jelas Rumi.

"Ya kau bener,mereka tidak mungkin bersama"ucap Xavia dengan nada yg terdengar berbeda daripada sebelumnya.

Xavia melihat sekeliling perpus dan matanya jatuh terhadap pintu yg baru terbuka menampilkan seorang laki-laki dengan wajah yg terlihat datar,Javier.

Laki-laki itu menuju ke salah satu meja paling pojok di perpus ini,di meja itu terdapat seorang perempuan yg terlihat manis,Veronika.

Biarpun wajar yg ditampilkan Javier terlihat datar tapi tidak dengan sorot matanya yg terlihat bahagia.

"Rupanya misiku gagal"ucap Xavia pelan.

"Hah?ngomong apa tadi gue gak denger"ucap Rumi.

"Gak ada kok lo salah dengar doang tadi,btw bagaimana kalau suatu saat gue menghilang?"tanya Xavia.

"Lo jangan ngadi-ngadi deh Xav,emangnya lo mau menghilang kemana juga"balas Rumi sedikit ngegas.

"Nanya doang Rum"ucap Xavia seraya terkekeh pelan.

"Rum tolong dong buat yg terakhir kali"ucap Xavia seraya menyerahkan sebuah surat jangan lupakan ekspresi yg terlihat menyebalkan di mata Rumi.

"Halah terakhir kali apaan coba,sudah berapa kali sih lo ngirim si Javieranjing itu surat,bukannya di baca malah berakhir di tempat sampah"ucap Rumi sinis tapi tangannya tetap bergerak mengambil surat itu dan berdiri berjalan menuju meja di mana terdapat Javier yg sedang mengobrol dengan Veronika.

Javier terlihat ingin menolak surat tersebut tapi dengan cepat Rumi menarik tangan lelaki itu dan dengan cepat menaruh surat itu ditelapak tangan Javier.

"Oh kuharap kau membaca untuk kali ini"ucap Rumi dan pergi dari tempat ini kembali duduk bersebrangan dengan Xavia.

Xavia hanya menampilkan senyum tipis melihat raut kesal Rumi.Mereka sudah berteman selama 3 tahun tentu saja Rumi tau bahwa temannya ini sangat menyukai Javier tapi sayangnya lelaki itu punya pujaan hatinya tersendiri.

Tidak terhitung sudah berapa kali Rumi menyuruh temannya itu menyerah,sayangnya hanya di tanggapi dengan senyuman dan kata-kata yg membuat Rumi semakin jengkel saja mendengarnya.

Xavia melirik ke arah Javier,lelaki itu mau membaca suratnya akibat sedikit paksaan Veronika.Tidak ada ekspresi apapun yg di tampilkan hanya raut datar,bahkan saat Veronika bertanya apa isinya,Javier hanya menjawab bukan hal penting.

Bel tanda pulang sekolah sudah berdering,Xavia dan Rumi berpisah.

Rumi yg menuju kelas dan pulang duluan,sedangkan Xavia menuju rooftop.

Sesampainya di atas angin sore merembes saat membuka pintu rooftop,ia melihat sekeliling sekolah dari atas,sekolah ini dibangun membelakangi jurang,jadi saat menghadap ke belakang kalian akan melihat jurang yg lumayan dalam,sedangkan di depan pemandangan kota yg ramai,anehnya biarpun di belakang sekolah ada jurang bagian rooftop tidak memiliki pagar,jadi saat kita berjalan ditepi rooftop kalau tidak sengaja terpeleset kita akan jatuh ke jurang atau kelapangan,tapi sampai saat ini belum ada kasus mengerikan seperti itu,ayolah banyak dari mereka yg masih sayangnya nyawa.

Merasa ada seseorang di belakangnya Xavia membalikkan tubuhnya,terlihat Javier dengan raut muka akan kemarahan.

"Apa maksudmu dengan surat itu"cerca nya seketika.

"Javier raja iblis yg turun ke bumi karena manusia yg lemah,bagaimana kehidupanmu di sini apakah menyenangkan?"tanya Xavia.

"Apa maksudmu,bagaimana manusia seperti mu mengetahui hal seperti ini?"tanya Javier datar.

"Aku bertanya kau malah bertanya juga,cih kau tak pernah berubah sama sekali ya"ucap Xavia.

"Kau berkata seperti sudah mengenalku sangat lama"ucap Javier.

"Aku akan bercerita ini akan menjadi cerita yg panjang,jadi jangan menyela sedikitpun"ucap Xavia datar.

Dan hanya di balas deheman oleh Javier.

"Sial bocah ini tidak berubah sama sekali"batin Xavia kesal.

☾︎❣︎☽︎

Hallo semua

Afi ini nekat banget ya nge publish cerita ini sedangkan The Real Antagonist jadi terbengkalai.

Sorry ya Afi bener-bener gak bisa ngetik draf sama sekali buat TRA,Afi sibuk banget apalagi bentar lagi Afi mau ospek.

Kenapa Afi nekat publish cerita ini,karena cerita ini udah tamat di tulis di kertas Afi cuma perlu ngetik dan ngerevisi dikit aja lagi sedangkan untuk TRA Afi kena blok writter keknya deh😓.

Bukannya gak ada ide tapi Afi dalam masa cape,di mana Afi gak mau ngelakuin apapun😓.

Dahlah Afi banyak ngebacot.

Papay....

Angel Of Fate(Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang