Bab 1 : Kehidupan Di Barisan Terdepan

14 4 0
                                    

Masih di medan perang Benver, hari semakin berlalu. Matahari mulai terlahap oleh gelapnya semesta, bentrokan yang terjadi dari siang tadi sudah hampir mencapai akhirnya.

"Habisi mereka dasar bodoh!! jangan biarkan mereka kabur kali ini"

"Komandan musuh terlihat!! penggal kepala dia dan kita makan besar malam ini"

Di tengah ricuhnya peperangan, informasi kedatangan komandan musuh menyebar dengan sangat cepat hingga ke telinga Eugene. Mendengar itu ia seketika mendobrak barisan musuh dan berlari menebus barisan musuh kearah komandan musuh yang masih mengendarai kudanya.

"H-heii itu Si Reaper!!"

"Habislah kita...."

"Hentikan dia!! jangan biarkan dia mendekati komandan dasar bodohh!"

Melihat kedatangannya, para prajurit bawah mulai kehilangan moral dan akalnya atas trauma yang pernah mereka alami. Beberapa prajurit kelas atas yang masih waras berusaha menghentikannya, tapi tidak memberikan hasil yang berarti.

Eugene tetap berhasil menerobos pasukan musuh, prajurit yang menghalanginya ia tebas tanpa mengeluarkan ekspresi satupun. Hingga ia berhadapan langsung dengan komandan pasukan musuh, membuat komandan musuh ketakutan dan terjatuh dari kudanya.

"W-white Reape-"

Tatapan mata komandan musuh sudah cukup mengungkapkan apa yang dia rasakan saat bertatapan dengan Eugene, takut dan pasrah. Dengan tatapan kosong dia memenggal kepala komandan musuh seketika, tanpa membiarkannya mengakhiri ucapannya.

Dengan wajah dan badan yang bersimbah darah, ia bagai hewan buas yang telah menangkap hewan buruannya. Eugene lalu mengambil kepala komandan musuh dan mengangkatnya tinggi tinggi, ia meneriakkan kemenangannya.

Mendengar teriakan itu seketika seluruh prajurit baik musuh maupun kawan berpaling ke arahanya, melihat Eugene dengan kepala seseorang di tangannya. Mereka menyadari seketika kepala milik siapa yang ia genggam. Para prajurit musuh seketika terdiam, dan prajurit kekaisaran bersorak.

"Komandan Eugene berhasil membunuh komandan musuhh!!!"

"Komandan kitaaa!!!!"

"Eugene kita berhasil lagi!!!"

Bersamaan dengan kabar yang menggembirakan itu, matahari tenggelam diantara gunung gunung yang mengisyaratkan hari telah berakhir. Suara terompet pun terdengar dari kamp masing masing pihak, yang menandakan perang hari ini telah berakhir. Pasukan kekaisaran kembali ke kamp mereka sambil bersorak sorak, sedangkan pasukan musuh kembali tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

 Pasukan kekaisaran kembali ke kamp mereka sambil bersorak sorak, sedangkan pasukan musuh kembali tanpa mengeluarkan suara sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di kamp, mereka disambut para pelayan dengan gembira. Atas pencapaian di peperangan tadi, mereka di berikan segrobak penuh supply bahan makanan dari kastil terdekat.

Bahan makanan itu selanjutnya dipersiapkan oleh para pelayan sementara para prajurit beristirahat dan bersiap untuk pesta makan yang akan diadakan malam ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang