Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku sama Sehun itu kayak Minyak sama Air. Nggak akan pernah bisa bersatu,, itu ucapanku sendiri.
Sehun adik kelasku yang menjabat sebagai Ketua OSIS. Wajahnya tampan rupawan, simetris, hidungnya mancung, alisnya tebal. Tingginya juga kayak tiang listrik, dari keluarga yang bisa dibilang konglomerat. Kurang apa lagi?
Hubunganku sama Sehun cuma sekedar mantan, cinta monyet waktu SD. Ck, banyak yang dukung aku sama Sehun jadian pas SD waktu itu. Ya ampun padahal cuma cinta monyet kan?
Masa SD juga cuma main-main kalo soal cinta. Eh malah kebawa sampek SMA kelas 3, akunya.
Dibilang gamon, nggak. Tapi kalo sayang ya dikit-dikit. Aku menghela nafas mengingat semua itu.
"Y/n, nanti kerja kelompok di rumah gue ya?." Ajak Tiara, teman sebangku ku.
Aku melotot.
Tiara itu Kakaknya Sehun!
Otomatis 99% aku ketemu dia dirumahnya. 1% nya bisa jadi dia keluar, atau ngendok di kamar:v
No, aku nggak mau.
Nanti perasaan ini makin besar gara-gara ketemu sama dia. Lagipula udah cukup ketemu di Sekolah walaupun sliwer-sliwer, jadi.. nggak lagi dirumahnya!
Aku geleng-geleng, tanda nggak setuju.
"Dirumah gue aja, Ra. Gue lagi capek aja kalo harus ke rumah lo. Mending dirumah gue aja, oke." Jawabku sambil nge-wink.
"Aelah, gampang itu mah. Nanti sekalian nebeng gue, pulang Sekolah langsung."
"Tapi—."
"Tenang aja, pulang juga dianterin sopir kok."
Tiara itu nggak tau kalo aku mantannya Sehun.
"Ra, please. Gue lagi nggak pengen kemana-mana." Jawabku bohong.
Tiara langsung cemberut. Nggak lama kemudian dia langsung senyum.
"Gue beliin Es Krim deh."
Mataku langsung berbinar. Nggak bisa deh namanya nolak Es Krim.
"Kalo satu nggak usah deh lain kali."
"Sebungkus plastik gede." Jawabnya sambil merentangkan kedua tangannya menjadi lingkaran.
