Can I?

37 5 0
                                    


"Yang, cita-cita kamu apa?"tanya Dante tiba-tiba.

Mereka berdua sedang berada di apartemen Dante sehabis kuliah. Keduanya sedang santai di sofa sambil Nero merapikan makanan yang mereka beli di luar.

"mungkin mendapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusan aku. Kalau kamu?"ujar Nero setelah memikirkan apa yang ditanya oleh Dante.

"Cita-cita ku simple aja. Aku mau punya uang sendiri dan nafkahin kamu."bisik Dante di telinga Nero

"DANTEEEE SUMPAH GOMBAL BANGET ENYAH SANA!!"teriak Nero nyaring kaget dengan apa yang dikatakan Dante.

"tapi beneran! Ga boong!"sahut Dante

Nero berbalik ke arah Dante, tangannya dia julurkan untuk menepuk pipi kekasihnya dengan lembut.

"Kalau kamu beneran serius. Kurangin rokok kamu dan alkohol kamu. Bila perlu berhenti"

"boleh. Tapi saat ini juga kita ke KUA, ya? Boleh ya?"ujar Dante menyanggupi. Tangannya memeluk pinggang Nero dan mencium pundak kirinya lalu lehernya Nero.

"Sinting.

"yes i am

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yes i am. Iam only sinting for you"jawabnya sambil tersenyum miring dengan matanya yang menyipit.

Dante saat ini memang dalam mode jahil. Ia meringis melihat ekspresi wajah Nero yang kini sedikit tegang tapi terlihat lucu. Dante terhenyak di sofa sambil mencubit pipi kekasihnya yang lebih muda dua tahun ini, membuat bibir Nero tambah maju.

Jujur Nero sedikit jengah bila Dante sudah mulai mengeluarkan gombalan yang sangat tidak sesuai dengan image-nya. Tapi itulah sosok Dante yang sebenarnya.

Di luar dia boleh saja dihormati dan ditakuti oleh orang-orang. Di Kampus dia termasuk mahasiswa famous dengan IP yang tinggi. Di club dia terkenal sebagai laki-laki playboy bukan karena ia memainkan hati para wanita. kenyataan dia bisa saja melakukan itu semua walau dia tidak menggunakan kesempatan itu.

"come here, cantikku"panggil Dante menepuk paha nya sendiri.

Tangan Dante meraih dan menarik Nero sehingga cowok imut itu duduk di pangkuan kekasihnya

"listen this babe. Aku ingin segera mandiri, financially stable, getting degree and claim you as mine. Can i?"tanya Dante di telinga Nero.

Seperti semua kebiasaan Dante bahkan pada saat dia mendekati Nero dahulu. Dante akan selalu meminta izin terlebih dahulu, menghargai setiap keputusan kekasihnya.

Nero menatap mata Dante, punggung tangannya mengelus pipi kekasihnya tatapan mata mereka berdua begitu intens.

Sedetik kemudian Nero mencium bibir Dante lembut lalu tersenyum dengan ekspresi kaget wajah Dante.

"Dante Ares, i love you so much"ungkap Nero.

"I love you more"

Tapi Nero tidak menjawab Pertanyaan Dante mengenai masa depan mereka berdua. Ia tidak bisa berjanji akan masa depan tapi dia tahu pasti akan satu hal Nero sangat mencintai Dante.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil May CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang