Awalnya Dante senang bisa berangkat ke kampus bareng pacarnya yang menawan. Hari ini Nero seperti biasa sangat cantik, dengan senyum merekah dan lesung pipinya yang terlihat jelas. Mereka berdua jalan dari parkiran mobil melewati
"Bang Nerooooo"Sapa salah satu mahasiswi yang sedang berada di gazebo dekat fakultas ekonomi. Diikuti dengan cekikikan dari mahasiswi-mahasiswi lainnya.
"Hai Putrii, apa kabar? Udah sarapan kalian?"sapa balik Nero yang memang sangat ramah.
Dante menyipitkan matanya tanda tak suka. Bagaimana Nero bisa mengenal cewek ini? Kok bisa tahu namanya? Mahasiswi ini pasti anak fakultas ekonomi. Kenapa Nero yang notabene anak Teknik mengenal mereka?? Sebal.
"Baik Bang Nero. Pagi Kak Dante"ujar salah satu mahasiswi yang lain. Panggilan mereka berdua memang berbeda. Nero adalah anak fakultas teknik dan kebiasaan di sini adalah anak laki-laki memang dipanggil bang. Sementara Dante anak fakultas Ekonomi yang seharusnya dipanggil lebih dahulu oleh juniornya.
Dante hanya menganggukkan kepalanya dan melingkarkan lengannya ke pinggang Nero. Dagunya dia taruh di pundak kanan Dante sambil tersenyum menyebalkan untuk menggoda juniornya kayak bilang,'cuma gue yang bisa giniin Nero'.
Di lain pihak Nero mencubit sedikit tangannya Dante sambil tersenyum dan pamit ke juniornya.
"Ihh, Dante!!! Jangan gitu dong. Kamu ini.."
"Biarin ajaa.. Biar dia tau kalau kamu cuma milik aku."cibir Dante. Masih sebal dengan sikap juniornya yang tidak sok sksd dengan Nero-nya.
"Dih kok gitu?"
"Kamu ga mau aku peluk yang?"tanya Dante.
Mereka berdua berjalan sambil Dante yang memeluk pinggangnya dengan erat. Sangat clingy lelaki satu ini. Sementara Nero malahan melihat sekitar dan tersenyum ke teman-teman mereka berdua. Tentu saja semua orang tahu hubungan mereka berdua.
Dante, anak Bisnis tingkat dua dengan Nero anak teknik tingkat dua adalah pasangan kampus menghebohkan. Apalagi cara mereka bertemu secara tidak biasa. Belum lagi kenyataan bahwa Dante adalah mahasiswa yang paling ditakuti di Universitas Edelweis ini. Dan Nero adalah salah satu mahasiswa terganteng sekaligus cantik di Universitas yang diincar baik junior maupun senior.
Bagai sebuah kisah cinta klasik, si anak bengal berpacaran dengan si anak populer dan jadilah mereka berdua membuat orang lain yang melihat bagai sedang mengontrak di bumi. Karena seluruh jagat dunia milik mereka.
Geram dengan Nero yang tidak kunjung memberinya perhatian. Dante menangkupkan kedua tangannya ke wajah Nero agar kekasihnya fokus kepada dirinya.
"Look at me only"desis Dante sebal.
Nero melihat Dante dan tersenyum sambil kedua tangannya berada di atas punggung tangan Dante sehingga mereka berdua sekarang memegang pipi Nero.
"Iya, Dante. Aku hanya lihat kamu"ucap Nero. Manik matanya menatap Dante sambil ia tersenyum manis.
Ia sangat menyukai bila Dante memperlihatkan sikapnya yang seperti ini. Seolah Dante tidak bisa hidup tanpa Nero dan begitu pula sebaliknya.
"Nero, kamu cantik. Aku pengen kamu berada di dekat ku terus. Supaya kamu ada di jangkauan kamu terus"bisik Dante.
"Aku akan selalu ada dekat kamu, Dan. Jangan khawatir"Nero menenangkan.
Dante mencebik. Rasanya ia ingin Nero mengikutinya terus. Tidak ingin lepas dari Nero barang sedetikpun.
"masih pagi kaliii udah pengen ngusir warga dunia ajaa"ujar seseorang membuat Nero buru-buru mendorong Dante. Tentu saja tubuhnya yang atletis tidak berpengaruh apa-apa dengan dorongan tersebut tetapi paling tidak jarak antara mereka berdua sudah melebar.
"Diem lu Mark"sungut Nero. Mark hanya mengangkat bahu tidak peduli dan melirik Neo lalu detik berikutnya mereka berdua tertawa kencang.
"Pagi kak Dante"sapa Kanapan yang baru datang.
"Kak Dante, maaf boleh pinjem Nero-nya dulu gak? Udah mau kelas dan kita sebentar lagi mau presentasi"sambung Kanapan.
Kanapan memang temen Nero paling sopan dan teladan berbanding terbalik dengan kelakuan Mark dan Neo. Dante hanya mengangguk dan kembali fokus ke Nero.
"Pulang ke apartemen aku ya, baju kamu baru datang dari laundry"bisik Dante.
Nero mengernyit sedikit,"tapi hari ini aku ga bisa nginep ya"
"Aku balikin kamu ke orang tua kamu jam 9 malam"
"Ok deal."seru Nero sambil tersenyum berseri-seri.
"Aku pergi dulu ya yang. I love you"
"Love you too"jawab Nero.
Setelah dirasa Dante sudah menjauh, Mark menghampiri Nero dan memeluk leher dengan lengannya.
"Gilak ya Lo. Masih mesra aja sama Kak Dante"ujar Mark.
"Hati-hati lu deket-deket sama Nero ntar ditargetim sama Dante baru tau rasa"celetuk Kanapan.
Mark terkekeh dan bilang,"kan ada Neo, ya kan Yo?? Lo mau bela gue kan?"
"Ogah. Gue masih mau hidup." Tandas Neo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Devil May Cry
RomansDua pasangan paling fenomenal di kampus. Sebagai couple campus tentu saja mereka menjadi sorotan, apalagi keduanya populer. Tetapi tidak selamanya yang terlihat bahagia kenyataannya memang bahagia. Rahasia apa yang mereka berdua simpan? "Nero, ka...