Meloroman
Mereka memberinya sebuah nama baru di sini, selain itu, para manusia tak berhati itu juga memberi perintah untuk melupakan kehidupan lamanya. Bukan keinginannya berada di sini, ia bahkan masih memakai seragam sekolah ketika orang-orang itu menculiknya.Tubuhnya diseret kemudian dilempar ke dalam sebuah mobil, setelah melakukan pemberontakan yang hebat seorang pria dengan otot-otot yang keras memukulinya tanpa belas kasih. Akibat itu semua tubuhnya penuh luka, penuh lebam dan mengalami shock yang berat.
Ia kehilangan kesadaran setelah menerima penganiayaan itu, kemudian saat terbangun, ia telah berada dalam sebuah kapal besar di tengah-tengah samudra. Ia tidak sendiri, ada beberapa gadis lain yang mengalami nasib yang serupa. Gadis-gadis itu berasal dari negara-negara berbeda, yang paling terlihat baik-baik saja di antaranya adalah seorang gadis Thailand, karena gadis itu sama sekali tidak melakukan pemberontakan.
Selama berhari-hari mereka dalam sebuah perjalanan entah menuju ke mana, di hari kedua, gadis Thailand itu bicara padanya dengan bahasa inggris dan dari sana ia mengetahui bahwa ia dan para gadis lainnya akan diperdagangkan.
Mereka tiba di sebuah pelabuhan, perjalanan mereka tidak berakhir di sana, sebab beberapa jam kemudian mereka diangkut menuju ke sebuah perbatasan. Mereka ditempatkan di sebuah rumah bordil, yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Di sanalah orang-orang itu mempermak para gadis-gadis hasil rampasan.
Marion, orang-orang kejam itu menyebutnya dengan panggilan itu, sejak saat itu setiap hari yang dilihatnya hanyalah pria-pria asing yang kelaparan seks. Mereka bicara dengan bahasa yang sulit dimengerti.
"Marion."
Kepalanya menoleh, gadis Thailand itu masuk ke dalam kamar mereka yang sempit dan lembap. "Ya?"
"Aku dengar mereka akan mengadakan sebuah pelelangan," katanya dengan bahasa inggris.
"Noi." Setelah memberi tatapan yang sulit dimengerti, tubuhnya bergeser untuk memberi ruang untuk Noi duduk, tetapi gadis itu menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meloroman [M]
FanfictionSuatu hari, di mana Marion hampir mati sore itu, Taehyung datang bagai tokoh heroik yang menyelamatkannya. Tidak sulit baginya untuk jatuh cinta pada sang penyelamat, tetapi kenyataan pahitnya adalah pria itu tidak menganggapnya sebagai apa-apa. Seb...