Meloroman [M]

03. Budak cinta

Meloroman

Sejak hari di mana dirinya hampir dipulangkan waktu itu, tidak pernah ada hal yang lebih menakutkan bagi Song Jiu. Memikirkan kehidupan lamanya di Busan membuatnya gemetar, bertemu ibu tiri lantas menjadi gadis menyedihkan, Jiu telah bersumpah tidak mau kembali ke neraka itu. Meksiko memang menakutkan, tetapi ibu tirinya jauh lebih menakutkan. Pun Jiu harus terima kenyaatan, saat mendengar kabar penculikan itu, ibu tirinya pasti senang.

Jiu tidak punya tujuan lain selain menjadi wanita milik sang tuan, ia telah menganggap Taehyung sebagai rumah sejak pria itu menyelamatkannya di Meksiko. Melalui ciuman yang mengebu-gebu hari itu, Jiu berhasil membuktikan diri bahwa ia mampu mendampingi Taehyung.

Mendapatkan belas kasih Taehyung adalah sebuah anugrah, mulai saat itu Taehyung mengajaknya untuk pindah ke bangunan utama—mansion yang selama ini Jiu kagumi, yang biasanya hanya bisa ia tatap dari teras paviliun setiap malam, Jiu berhasil masuk ke dalamnya.

"Selamat keinginanmu terkabul."

Jiu sedang mengemasi barang-barangnya ketika Jungkook datang dan pria itu bersandar di ambang pintu kamar. "Aku pasti akan merindukan paviliun ini," kata Jiu kemudian seraya maniknya bergulir ke segela penjuru kamar.

"Kamar kita bersebelahan selama kau tinggal di paviliun, kau tidak akan merindukanku?"

Suara tawa ringan kemudian mengudara, dengan sikap ceria sambil membawa kotak-kotak berisi pakaian, Jiu berdiri dan bersiap keluar. Namun langkahnya dihadang oleh sosok Jungkook yang bertubuh jangkung di ambang pintu.

"Kak Jung sering keluar masuk mansion, kita tetap akan sering bertemu. Jadi, kenapa harus merindukanmu?" katanya setelah tepat di hadapan pria itu.

"Bukan rindu yang seperti itu yang kumaksud."

Jiu mengeryit kemudian secara mendadak Jungkook meraih lengannya, belum sempat ia protes, pria itu sudah mendorongnya sampai mereka jatuh ke atas kasur. Barang-barang yang sudah Jiu susun berserakan di lantai karena aksi itu, sementara tubuhnya yang mungil telah ditimpa lantas gerakannya dikunci.

"Tapi rindu yang seperti ini." Saat itu Jiu sudah merasakan hunusan pada lehernya, dengan cepat pula pria itu menarik celana dalamnya di bawah.

"Kak Junghhhh...." Jiu meremas atasan pria itu kuat-kuat, saat sesuatu mulai masuk ke dalam kewanitaannya.

"Kau pasti akan merindukan sentuhanku, sttt ahh.." Jungkook telah gelap mata oleh sosok Jiu yang menawan hatinya, siang itu masih dengan pakaian yang utuh mereka bercinta diam-diam di belakang Taehyung.