Part (18)

4.7K 178 11
                                    

Assalamualaikum

Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote dulu, dan komen juga.

Kalau bisa komen nya di setiap paragraf ya

Kalau ada TYPO bantu tandai aja

Terimakasih

HAPPY READING

*****

"Naya."Teriak Sito memanggil dari dalam kamar mandi.

Naya yang tengah membukus kue donat,ia pun menghela napas saat mendengar Sito yang memanggil nya,Naya beranjak berdiri lalu melangkah mendekati pintu kamar mandi.

"Naya."Teriak Sito lagi.

"Iya dok ada apa."Sahut Naya dari luar kamar mandi.

"Bisa kamu ambil kan handuk saya,saya lupa membawa handuk."

Naya menghela napas."Iya sebentar."

Naya melangkah menuju lemari dan mengambil handuk dari dalam lemari,lalu kembali melangkah ke kamar mandi.

"Dok,ini aku udah bawain handuk nya."

"Sebentar."

Cklek........

Sito membuka setengah pintu kamar mandi,ia hanya menampakkan wajahnya saja.

"Ini handuk nya dok."Naya menyondorkan handuk pada Sito.

Bukannya mengambil handuk itu,Sito malah memperhatikan wajah Naya,hal itu pun membuat Naya bingung sendiri melihat nya.

"Hallo dokter."Naya melambaikan tangannya di wajah Sito.Sito tersadar dan langsung mengejapkan mata.

"Ngapain ngeliatin saya kaya gitu,saya tau saya ini cantik."Ujar Naya.

"Geer banget."Sito mengambil handuk dari tangan Naya lalu langsung memalingkan wajahnya acuh.

"Dokter nya malu malu."Ejek Naya dengan tersenyum jahil.

"Gadis aneh."Sito menggeleng lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

"Gue aneh,situ kali yang aneh,dasar dokter kulkas."

*****

2 Minggu telah berlalu,2 Minggu ini Naya sering melakukan aktivitas seperti biasa, yaitu berjualan donat dekat konflek rumah nya,dan hari ini Naya berniat untuk berjualan seperti biasa.sementara sito,laki laki itu sudah pergi ke rumah sakit untuk melakukan tugasnya sebagai seorang dokter.

"Naya."Panggil seseorang.

Naya menoleh ke sumber suara."Iya oma."

"Kamu mau jualan donat lagi."Tanya Irma.

"Iya oma."

"Nak, kenapa kamu ingin berjualan donat,kamu kan sudah punya suami, kehidupan kamu sudah ada yang menanggung,tapi Kenapa kamu ingin berjualan,apa nafkah yang Sito berikan tidak cukup untuk kamu."

"Oma, dokter Sito sangat bertanggung jawab kok, dokter Sito juga selalu memberikan nafkah buat Naya,tapi Naya berjualan donat bukan semata-mata Naya kekurangan nafkah dari dokter Sito,Naya ingin berjualan karena Naya kangen aja ngejalanin kehidupan Naya yang dulu, kehidupan Naya dulu berawal dari berjualan donat, dulu Naya sama almarhumah mamah bisa bertahan hidup kerena Naya berjualan."Jelas Naya.

Irma bergeming mendengar nya, sungguh kekaguman yang luar biasa yang Irma rasakan pada Naya.bagi Irma, Naya adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan sederhana yang berbeda dari gadis lainnya.

My Doctor My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang