Yuriel menatap undangan pesta yang lagi-lagi menumpuk. Karena ia telah resmi bertunangan dengan Yohanes setelah menandatangani surat itu, undangan pesta kembali bertumpuk seperti saat ia bersama William dan bahkan lebih banyak. Yuriel menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tidak punya waktu untuk menghadiri semuanya.
"Nona.. kali ini anda harus menerimanya.. apa nona ingin reputasi yang susah-susah nona bangun jadi runtuh karena nona tidak lagi menghadiri acara sosialita?" Tanya Annie cemas.
"Benar, Yuriel selalu menghadiri pesta-pesta ini untuk menaikkan namanya. Ia juga sudah membuat banyak bangsawan masuk ke dalam perkumpulannya. Karena itulah ia bisa bertahan tanpa harus menggunakan nama Ellya yang disegani banyak orang. Menjalin hubungan dengan pangeran William juga salah satu pondasi pertahanannya. Sekarang pondasi itu diganti dengan pertunanganku dengan Yohanes, jika aku tidak menghadiri acara ini, usaha keras Yuriel akan sia-sia. Dan aku juga harus memperbaiki rumor Yohanes yang rusak karena Yuriel.."
"Baiklah.. aku akan mencoba hadir 3 kali seminggu. untuk apa aku membeli baju dan perhiasan jika tidak akan memamerkannya.." jawabnya akhirnya.
Dalam sosialita, silat lidah adalah senjata utama. Yuriel sangat ahli dalam hal itu. Walau tidak sehebat Yuriel, tapi setidaknya ia akan berusaha bertahan di dunia ini dengan kemampuanku. Ia hanya perlu percaya diri dan tidak takut kehilangan apapun.
Esoknya ia pergi ke acara pameran anak Viscount Bronya. Menggunakan gaun dan permata terkini, ia tampil modis dan bergaya. Para Lady yang dulu sempat merendahkannya saat putus dari William kini kembali menjilatnya. Yuriel hanya bisa terdiam dengan sikap mereka, ia juga tidak bisa berkomentar apa-apa, mereka juga harus bertahan di lingkungan sosialita yang kejam ini.
"Lady Yuriel!! Akhirnya Lady menghadiri acara sederhana saya ini.. apa yang membuat Lady tidak lagi muncul? Kami semua merindukanmu.." ujar mereka. Yuriel hanya tersenyum. Walau begitu Yuriel masih memiliki reputasi tinggi, tidak akan ada yang berani menghinanya di depan publik kecuali wanita yang duduk di ujung taman sambil menatapnya kesal. Dia adalah Rachel, anak Count Green dan juga sahabat Yuriel.
"Lihatlah para Lady, dia kembali menampakkan pucuk hidungnya setelah melewatkan acara ulang tahun sahabatnya.. benar-benar tidak tahu malu!" Ujar Rachel pada lady lain. Yuriel yang melihat itu langsung menghampirinya dengan senyum lebar.
"Halo Rachel sahabatku!" Sapa Yuriel padanya. Rachel sampai kaget saat Yuriel langsung menghampirinya. "Maaf ya, aku tidak menghadiri acara-acara yang diadakan sahabatku belakangan ini.. karena aku sibuk mengurus pertunanganku dengan yang mulia Yohanes.." ujar Yuriel dengan air mata buaya. Rachel tersenyum pahit.
"Tidak apa-apa Yuriel! Aku mengerti.. wanita secantik dirimu benar-benar telah memikat dua pangeran kerajaan kita jadi tak heran jika kamu sibuk dengan masalah percintaanmu sampai tidak sempat menghadiri acara sahabatmu.." jawab Rachel penuh bisa dikalimatnya.
"Jadi kau mau mengejekku dengan cara seperti ini? Haha lucu sekali.."
"Jangan iri sahabatku.. kamu juga harus lebih banyak menghabiskan waktu bersama kekasihmu agar kamu tidak kesepian.. ah! Aku lupa kamu tidak punya.. maafkan atas kelancanganku.. hohoho.." jawab Yuriel senang sekali. Rachel dibuat kebakaran jenggot akibat ucapannya.
"Oh Yuriel.. beritahu kami rahasiamu.. agar kami juga bisa sepertimu yang bisa mengencani dua pangeran itu.."
"Heh! Mampus kau jalang! Kau pikir kau bisa melawanku?! Aku akan membeberkan bagaimana murahannya kau sampai mengencani pangeran Yohanes setelah putus dengan pangeran William" Rachel tersenyum licik.
"Tentu saja aku tidak punya.. pangeran Yohanes sendiri yang tiba-tiba melamarku setelah aku putus dengan pangeran William, ia berkata sudah menantikan saat-saat aku putus dengan Willy dan melamarku.. bukankah kesetiannya yang besar itu tidak baik untuk ditolak?" Ujar Yuriel lagi. Rachel menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princes too Obsessed with me
FantasySetelah mati di kehidupan pertama, gadis itu reinkarnasi menjadi gadis bangsawan, Yuriel Ellya. Tidak ingin melanjutkan hidupnya mengharapkan cinta tak terbalas dari pacarnya pangeran William, ia mengakhiri hubungan tersebut agar fokus menikmati keh...