[💎] Chapter 10

2.4K 243 32
                                    

Pagi ini Justin dan Anné sedang sarapan bersama.

Mereka berdua sarapan dengan khidmat tanpa percakapan.

Justin melirik Anné yang tampak melamun.

Ekhem.

Justin berdehem agar menarik atensi Anné, namun nampaknya Anné masih melamun membuat Justin mendengus sebal.

Anné suka sekali mengabaikannya.

"Hari ini aku yang akan mengantarmu ke sekolah." Justin membuka suara namun lagi lagi Anné tidak memperhatikan apa yang Justin katakan barusan.

Justin menatap Anné tajam.

"Anné!" Panggilnya sekali lagi dengan nada sedikit tinggi.

"Apa? Siapa? Kenapa?" Anné langsung sadar.

"Kau tidak mendengarkan ku bicara?" Dengus Justin.

"Apa yang kau katakan?" Anné menatap Justin tanda tanya.

"Apa kau asik memikirkan pria lain di kepala kecilmu itu sampai sampai kau berani mengabaikan ku?!" Justin mulai tersulut emosi karena respon Anné yang tampak biasa saja.

"Memangnya apa peduli mu?!" Ketus Anné sambil memakan sarapannya.

"Jadi benar?!" Justin kini benar-benar marah.

"Jika aku memikirkan pria lain, memangnya apa urusannya denganmu? Kau tidak berhak mengatur pikiranku!" Balas Anné tak kalah tajam.

"Demi apapun yang ada di dunia ini, seandainya aku bisa maka aku akan mengganti isi kepalamu dengan kerupuk udang agar kau berhenti memikirkan pria lain selain diriku!"

Anné melotot mendengar perkataan Justin.

Brengsek bajingan itu! Batin Anné.

Anné akui dia memang memikirkan pria lain, namun yang dia pikirkan adalah Ten, kekasih Lisa yang dia tau adalah anak buah dari musuh Justin, Anné bukannya memikirkan pria seksi dan tampan.

Justin benar-benar ingin mengganti isi kepala Anné dengan kerupuk udang?!!

Benar-benar!

"Kau keterlaluan, Justin! Kau terlalu berlebihan!!" Ucap Anné tak terima.

"Bahkan jika aku tau kau tertarik pada pria lain atau mungkin Edward, aku benar-benar akan menghukum mu dan pria manapun itu." Ancam Justin.

"Brengsek!" Maki Anné dengan terang terangan.

"Sekarang kita berangkat." Justin tiba-tiba berdiri dari duduknya.

"Tapi aku belum selesai sarapan!"

"Aku tidak peduli! Itu kesalahan mu karena memikirkan pria lain membuat kau melupakan sarapan mu dan mengabaikan ku, jadi aku tidak peduli apakah kau akan mati kelaparan atau tidak." Justin hendak berjalan keluar, namun terhenti karena ucapan Anné. "Aku tidak akan berangkat dengan mu!"

Justin berbalik dan menatap Anné dengan tajam. "Jika kau tidak ingin, maka kau tidak boleh ke sekolah sampai kapanpun mulai hari ini."

......

Di sepanjang perjalanan, Justin dan Anné hanya diam tanpa mengobrol.

Justin yang masih kesal dan Anné pun demikian.

Anné sedari tadi memandang ke luar jendela mobil, melihat hal tersebut Justin secara otomatis menutup kaca mobil membuat pandangan Anné terhalang.

Sialan! Pikir Anné.

Dia ingin protes namun dia gengsi untuk berbicara lebih dulu pada Justin.

Justin yang kesal karena Anné tetap diam membuatnya benar-benar kesal.

[✔] MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang