61| Camping Day (2)

10.4K 834 65
                                    



Percayalah, dimanapun kamu berada cinta akan menuntunnya kepadamu ---- Mala


Adara mengajak Vio ke tenda Mala. Sejak tadi mereka belum melihat nya

"Mala?" Adara memanggil dari luar tenda.

"Eh Adara?nyari Mala ya?" Lisa yang menjawab pamggilan Adara.

"Iya "

"Mala keluar dari tadi belum balik"

"kemana?" tanya Vio. Tampak cemas di wajah Vio.

"Ngga tahu tadi ngga bilang mau ke mana, gue kira ke tenda lo" Rina menyauti , dia keluar karena medengar perbincangan mereka.

"Ayo kita cari" Adara menarik Vio, mengajaknya menemui Afan. 

Di sisi lain ,Nio dan Naufal bergegas mencari keberdaan Afan .  Untung Afan sedang berada di luar tenda jadi mereka tidak kesulitan menemukannya. Dia sedang berbincang dengan Eby dan Gibran.

"Fan, By gawat" Nio berkata dengan keringat bercucuran, Nafasnya tersengal-sengal membuat Afan terkejut.

"Ada apa? kalian kenapa?" Afan berdiri melihat kedatangan kedua temannya yang tampak panik.

"Mala hilang" jawab Naufal langsung.

"APA?" teriak Eby dan Gibran hampir bersamaan. Kini mereka semua ikut cemas dan khawatir. 

belum hilang kekagetan mereka, Adara datang bersama Vio dengan wajah khawatir.

"AFAN!!  Mala ngga ada di tendanya, ayo bantu cari" ucap Adara cemas.

"Ada apa ini kok kalian tampak panik" Adara heran melihat wajjah semua orang yang tampak panik. Perasaannya tidak enak.

"Mala hilang di hutan Ra"Afan menjelaskan

"apa? kenapa bisa?"

"Kita kurang tau pasti, tapi tadi Mala dan teman ceweknya berlari ke dalam hutan seperti mengejar sesuatu, gue sama Nio langsung ngejar tapi kehilangan jejak" mereka mendegarkan penjelasan Naufal denngan seksama.

" Kita harus bergegas mencari, sebelum malam" ucap Afan. 

"Kita harus minta bantuan guru dan teman-teman lain" Gibran segera berlari menemui guru diikuti Adara dan Vio untuk menjelaskan.

"Rakha juga belum datang lagi" di sini tidak da sinyal berapa kali pun mencoba mereka tetap tidak akan bisa menghubungi Rakha.

"Dia pasti marah, kita gagal jaga Mala" guman Nio yang merasa bersalah , dia merasa lalai. Eby menepuk punggungnya

"Kita pasti bisa nemuin Mala, ini bukan salah kalian"

"Iya Mala gadis yang tangguh, dia pasti baik-baik aja" sahut Afan . Meski sebenarnya di dalam hatinya juga dia merasa khawatir. Dua orang gadis berada di dalam hutan sendirian.

---

Hari semakin gelap, udara semakin dingin. Suara hewan-hewan malam bersahutan. Mala mengerjapkan matanya. Badannya terasa sakit. Dilihatnya Cantika yang yang belum sadarkan diri.

"Can, bangun" Mala menggocang tubuh Cantika pelan. Cantika bereaksi. Tubuhnya menggeliat. Dia juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"La kita masih hidup?" tanyanya.

"Ia , lo ngga papa?"  Cantika jatuh di atas tubuh Mala jadi tidak ada yang terluka. 

"Gue ngga papa?Lo sendiri?"

My Bad Boy Rakha   (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang