"Nay tunggu!" ucap seorang lelaki yang tengah berlari mengejar wanita yang ia sebut "nay" itu.
"Nay, dengerin aku dulu" lelaki itu sekarang berhasil menggenggam tangan seseorang yang sedari tadi ia kejar.
"Kak, aku mau sendiri dulu, tolong"
"Nay, dengerin penjelasan aku dulu nay, biar kamu ga salah paham"
"Kak mahen, nanti ya kak, biarin aku sendiri dulu" lalu ia melepaskan genggaman pria itu dengan perlahan, lalu membalikkan badannya dan berjalan menjauhi pria yang sedari tadi mengejarnya.
Belum juga kakinya melangkah jauh, sekarang kembali terhenti karena mendengar teriakan dari lelaki yang ia sebut mahen itu.
"AKU CUMA TERPAKSA DI AJAKIN FOTO SAMA DIA, NAY!"
Mendengar itu, langkah kaki Naisya terhenti lalu ia berbalik dan menghampiri lelaki itu kembali.
"Terpaksa?"
"Iya nay terpaksa, itu dia lagi kena dare jadi temen dia nyuruh buat fotbar sama kakel, terus aku lewat dia ajakin aku"
"Kak, oke kalo cuma fotbar biasa kalo untuk dare, tapi kenapa harus pake gandengan segala?" lagian wanita mana yang rela pacarnya di sentuh sentuh orang lain di depan mata sendiri, walaupun hanya dare.
"Ya aku juga gatau nay, aku juga kaget"
"Kak, harusnya bisa nolak baik baik jelasin kamu udah ada aku"
"Maaf nay, lagian belum sempat aku nolak udah langsung di foto"
"Yaudahlah kak, udah lewat juga, aku aja yang terlalu lebay cuma masalah foto doang" naisya juga tidak bisa egois, dia tidak mau terlihat sebagai wanita yang terlalu melarang banyak untuk pasangannya, dia juga tidak masalah mahen mau bertemen dengan siapa aja, tapi asalkan tau batasan saja.
"Maaf ya nay, lain kali kalo ada yang ajakin gitu aku lebih jaga jarak"
Naisya hanya membalas perkataan mahen dengan anggukan dan senyuman, sejujurnya dia cemburu, dan kesal dengan mahen yang terlihat sama sekali tidak menolak saat di gandeng buat fotbar tadi.
Dengan banyaknya kabar dari teman teman naisya tentang mahen yang terlihat seperti sedang pdkt dengan adik kelas naisya, semakin membuat naisya overthinking dengan kejadian yang ia liat tadi, yaitu mahen foto sambil gandengan dengan adik kelas naisya.
Tapi sebisa mungkin naisya masih berpikiran positif, dia tidak mau mengambil pusing dengan omongan orang orang, selagi mahen masih bisa kasih penjelasan yang masuk akal dan bisa di percaya naisya.
"Mau ke kelas bareng?" tanya mahen
"Kan kelas kita ga searah" ucap naisya
"Gapapa aku anterin sampe kelas kamu"
"Yaudah iya"
Lalu mereka berdua jalan beriringan menuju ke kelas naisya. Iya kelas mereka berbeda dikarenakan mahen adalah kakak tingkat naisya yang beda satu tahun di atas naisya.
– MAHEN ALFAREEZ –
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
FanfictionSebuah perjalanan kisah cinta anak remaja dengan begitu banyak lika liku dan drama, yang selalu saja ada tantangan yang harus di hadapi dalam sebuah hubungannya.