"Bodohnya aku, membiarkan mu pergi jauh dari hati"
---°^°---
Di kegelapan malam, aku menatap langit malam yang begitu gelap. Aku mencari-cari bintang dan bulan, berharap aku dapat menemukan mereka. Namun nihil, tidak ada satupun yang bisa menemani malam ku yang hampa. Baru sehari aku dan Khavi berantem, namun rasa rindu sangat teramat dalam. Aku merindukan sosoknya, namun aku masih kesal dengannya. Hingga angin malam menusuk tulang ku, dingin. Aku menghela nafas panjang, membiarkan angin malam menusuk tulang ku. Malam ini, aku merasakan kesepian. Tidak ada yang dapat aku ceritakan, aku langsung masuk kedalam kamar dan segera tertidur. Berharap esok akan ada hal-hal yang membuatku bahagia dan tenang
---°^°---
Sinar matahari menerobos masuk, dan menggangu tidurku. Aku terbangun, aku langsung melihat jam yang berada di dinding. Astaga, sudah jam 10. Aku bangun siang lagi, tetapi tak apa. Ini masih hari libur, akan ku gunakan hari libur ini dengan bangun kesiangan.
Ku mengambil handphone yang berada di nakas, dan... tidak ada notifikasi darinya. Aku kembali melanjutkan tidurku
Hingga, aku terbangun pukul 11.00. Aku membuka handphone dan ada notifikasi, aku langsung membuka room chat
bocill
bocill:
lu nyaman kya gini sag?sagara:
jujur, kgkbocill:
mau gini terus?sagara:
g taubocill:
udahan aja atuh kitadrpd gini trs
cape
sagara:
lo cape? gue lebih cape vi, di tinggal sama lo, gue selalu ngertiin keadaan lo, gue selalu nahan marah dan egois gue biar hubungan kita aman² aja. gue nahan semuanya karena gue tau, ga semua hal harus di ungkapin. gue egois baru sekarang², dan lu udah cape? gapapa, kalo itu mau lo. makasii atas semua nyabocill:
gua kga sepenuh nya cape, tapi skrg mau lu gmn?sag emg gua kga prnh ngertiin keadaan lu?
se gapernah itu gua?
trs selama ini chat dari gua apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Khavi & Sagara ✔️Ending
Teen Fiction"teruntuk seorang lelaki yang sudah pernah mengubah caraku memandang dunia, terimakasii banyak karena sudah pernah menetap dan hadir di kehidupan ku" - Sagara Arshe