"Kapan waktunya aku yang dicintai?"
-Abang Gil
"Tidak semua senyuman menandakan hidup seseorang itu bahagia"
-Gilbert Ace
¶¶¶
Siapa yang tidak tau Gilbert Ace, pria yang kini tinggal tak menetap di berbagai negara di dunia dan tidak satu orang pun t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prolog.
Dia, gadis berkepang dua dengan setangkai bunga lily di tangan nya. Satu-satunya gadis kecil yang meletakkan perhatian nya pada seorang anak laki-laki yang tengah terjatuh di bandara 10 tahun lalu. Gadis bergaris bibir manis yang membuat siapa saja terdiam kagum ketika memandanginya.
Kini gadis itulah yang menjadi tujuan seorang pria yang kini menginjak usia 30 tahun untuk kembali kesini. Ke negara tempat dia di lahirkan. Walau pria itu tau namanya, tapi menurutnya nama Lily sangat cocok jika dipasangkan dengan gadis kecil itu. Terlihat lebih sempurna.
“Tuan.. kini nona Al-“ Belum Aaron menyelesaikan ucapan nya, tangan pria yang dipanggil tuan itu mendadak terangkat seperti meminta Aaron diam.
“Sudah berapa kali ku katakan padamu, Aaron, jangan menyebut namanya dengan bibir mu! Saya cemburu!” katanya dengan mimik wajah yang cemberut lalu kembali memakan permen lollipop yang sedari tadi di genggam nya.
Aaron hanya bisa pasrah. Ia pun menghembus nafasnya perlahan lalu ingin kembali melanjutkan ucapannya. Namun, baru saja ingin mengeluarkan suaranya. Tiba-tiba saja seseorang mendadak masuk dengan paksa.
“Tuan Gil! Kamu tetap makan permen?!” Mendengar suara yang sangat dihafalnya, Gilbert langsung menyembunyikan permen lolipopnya itu tepat di balik tubuhnya. Lalu menggeleng polos layaknya anak kecil.
“T-tidakk..” Elaknya terbata-bata.
Tampak pria dengan jas putih kebanggaan nya itu menghela nafasnya lelah. “Bersiaplah, akan ku cabut semua gigimu itu!”
Setelah mengatakan itu pria yang sering dipanggil dengan sebutan dokter itu pun langsung berlenggang pergi.”Aaron, cepat hentikan dia! Saya tidak mau jadi pria ompong! Bisa-bisa saya tidak tampan lagi dan Alexa menjadi tidak mau dengan saya!”
Aaron yang sedari tadi hanya diam, merasa rugi. “Hal itu bukan urusan saya, Tuan. Permisi…” Pamitnya lalu pergi dari hadapan Gilbert yang sudah sedikit uring-uringan namun tetap memakan lollipop yang sempat di sembunyikan nya.
-𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞
Silahkan ramaikan part ini ya, biar aku up next part nya Cuss...
Mohon kritik dan saran nya ya gengss
Dan jangan lupa follow instagram aku yaa Tuna😍 (@ wp_atapcollection)
