“Hidup hanya tentang waktu. Menjalaninya sebaik mungkin selama masih tersisa waktu terbaik.
Terkadang tanpa disadari waktu begitu cepat hilang. Tidak ada yang tahu kapan sesuatu dalam hidup kita akan berubah dalam sekejap.Mungkin aku sedikit menyesal tentang waktu yang terbuang sia-sia tanpa mengenalnya. Namun, ke depannya dialah tujuan hidupku. Hatiku tidak bisa lari setelah malam itu.”_Xiao Zhan
.
.
.Siang ini cuaca terasa sangat panas. Mentari dengan ganasnya menyinari bumi. Mengipasi wajah dengan kertas naskah, seorang aktor bernama Xiao Zhan tidak mampu menahan rasa gerah dalam tubuhnya.
Mata bulatnya menyipit kala sinar mentari dirasa semakin menyengat. Melihat jika persiapan syuting masih belum selesai, di memanggil sang manajer yang tengah mengecek jadwal miliknya setelah ini.
“Nona Liu, bisakah aku mendapat satu gelas minuman dingin? Ini terlalu panas.”
Melihat sekeliling sang manajer mengangguk. “Mau minum apa?”
“Segelas boba sepertinya enak.” Xiao Zhan mengusap dagu seolah berpikir keras tentang minuman yang paling dia gemari itu.
Menepuk jidat, sang manager menyesal bertanya. Dia tahu seberapa maniak aktornya pada minuman dengan bola-bola kecil di dalamnya. “Ingatlah kita sedang di mana.”
“Ahh! Aku terlalu merindukannya sampai lupa jika di sini minuman itu tidak dijual. Minum apa saja asal yang dingin.”
Mengangguk patuh, manager Liu bergegas pergi. Syuting akan segera dimulai dan aktornya tidak boleh dalam keadaan kehausan.
Xiao Zhan tengah syuting di sebuah desa petani yang terkenal di China. Tempat itu memang pantas diekspos dan membuatnya terkenal dengan cara seperti ini.
Selama dua bulan tinggal di sana, aktor tampan berusia 35 tahun itu telah berusaha keras bertahan dengan panasnya cuaca.
Memandangi padang luas yang menjadi lokasi syuting saat ini dia menghela napas. Jika part akhir selesai dalam waktu seminggu mungkin dia akan segera kembali ke apartemen nyamannya lalu mulai memesan banyak boba untuk menemani hari liburnya. Ya, dia sudah berencana akan minta libur. Untuk sementara tidak ingin menerima naskah baru atau apa pun. Mungkin istirahat selama sebulan penuh bukan masalah. Uangnya sudah banyak.
Melihat ke arah utara dia menemukan lawan mainnya juga terlihat kepanasan. Xiao Zhan terkekeh. Ternyata cuaca hari ini bukan hanya menyiksanya. Semua orang terlihat kepanasan.
“Minumanmu.”
Entah sejaķ kapan Nona Liu berada di sampingnya. Dia terlalu fokus mengamati semua orang yang masih sibuk. Sepertinya syuting akan segera dimulai. Menyesap minuman dingin yang untungnya cukup enak itu, Xiao Zhan merasa lebih baik.
“Sepertinya kita kedatangan tamu tak terduga, sedang apa dia di sini?”
Mendengar ucapan sang manajer, Xiao Zhan ikut menoleh pada tempat para kru berkumpul. Matanya menyipit untuk memastikan sosok yang tengah duduk sambil sesekali mengangguk. Dia adalah Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniac Boba's Fate (PDF Ready)
FanfictionYIZHAN FANFICTION BXB . Xiao Zhan aktor yang tengah naik daun. Dia berusaha keras untuk berada di posisi itu sampai-sampai dia bertekad dalam hati tidak ingin bersinggungan dengan aktor mana pun. Sayangnya tidak ada yang tahu bagaimana nasib seseora...