Chapter 2

193 35 17
                                    

Hai hai hai!

Happy reading, guys! Semoga suka🥰

.
.
.

Menapaki lantai bandara, Xiao Zhan sedikit senang karenanya. Setelah dua bulan lebih hidup di pedesaan yang jauh dari keramaian,  tak urung membuatnya sedikit rindu akan suasana di kota. Padahal ini syuting tercepat dari pada film-film sebelumnya.

Pria yang baru saja menyelesaikan syuting sebuah drama kolosal itu bergegas pulang mengambil penerbangan tercepat. Selain karena sudah merindukan kasurnya, hatinya masih tidak karuan semenjak perbincangan terakhirnya dengan Wang Yibo.

Baginya, pekerjaan sekarang adalah mimpinya. Setelah bekerja keras untuk bisa berada di posisi ini, mana mungkin dia harus berhenti bahkan sebelum sampai di puncak.

Dikawal dua bodyguard dan asistennya, akhirnya Xiao Zhan berhasil sampai ke mobil dengan tenang. Dia tidak sempat menyapa para fans karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Sesampainya di mobil, Nona Liu menyodorkan beberapa berkas yang membuat aktor tampan itu mengerutkan kening. “Bisakah aku mengambil cuti?”

“Cuti?” sang manager pun bingung. Pasalnya dia baru mendampingi aktornya itu baru-baru ini. Meski Xiao Zhan sudah mulai terkenal dan memiliki banyak penggemar, jika dia mengambil cuti untuk saat ini akan buruk baginya. “Setidaknya pilih satu naskah saja. Jangan menghilang di saat seperti ini. Kau baru saja naik ke puncak, Zhan.”

“Tapi aku benar-benar lelah, Jie.”
Melihat sorot memohon dari pria manis di depannya, juga panggilan Jijie yang sangat jarang digunakan itu membuat Nona Liu menghela napas. “Baiklah. Istirahatlah dulu. Tapi ingat, jika sudah merasa lebih baik kau bilang padaku. Ingat—”

“Oke, Jijie-ku sayang. Aku tidak lupa siapa aku. Aku hanya akan cuti setidaknya sebulan. Jangan menerima naskah apa pun tanpa sepengetahuanku.”

Nona Liu mencebik. Kemudian dia mulai membuka ponsel untuk memeriksa weibo. Wajah yang tadi tenang mendadak pucat begitu dia membuka akun.

“Apa-apaan ini?!”

“Ada apa?” tanya Xiao Zhan masih sambil memejamkan mata. Dia terlalu malas hanya untuk bersuara. Tenaganya seolah dilolosi dari tubuh sampai-sampai dia merasa letih tiada terkira.

“Xiao Zhan, jelaskan padaku apa ini? Dan sejak kapan kau dekat dengan Wang Yibo?!”

Seolah mendapat energi baru, begitu mendengar nama Wang Yibo, mata Xiao Zhan terbuka lebar. Dia menatap manager-nya penuh tanya. “Ada apa dengan Wang Yibo?”

Merebut ponsel yang masih membuat Nona Liu terpaku, Xiao Zhan segera memeriksa apa yang terjadi. Beberapa menit yang lalu ada yang meng-upload sebuah foto dengan menandai dirinya juga Wang Yibo.

Xiao Zhan terbelalak melihatnya. Bagaimana bisa?
Itu foto dirinya saat dipeluk oleh Wang Yibo di desa. Siapa yang diam-diam mengikuti mereka saat itu?

Menekan amarah dalam dada, tangan Xiao Zhan gemetar. Bibirnya terlalu kelu untuk mengucap sepatah kata. Pikirannya kalut memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang belum tentu. Hal yang dia takutkan akhirnya terjadi.

Selama ini Xiao Zhan selalu memberi citra baik di hadapan publik. Dia menghindari konflik dengan aktor lain. Dia juga tidak terlalu mengurusi urusan orang lain. Lalu, mengapa ini terjadi?

Mungkin Xiao Zhan lupa. Bahwa di lingkaran seperti itu, diam pun akan menjadi sasaran. Dunia hiburan tidak sesederhana pemikirannya. Dia terlalu nyaman terus melaju tanpa memikirkan bahwa angin akan semakin kencang semakin tinggi pohon itu tumbuh. Apalagi dirinya yang langsung tenar begitu film pertamanya dirilis. Tentunya banyak serigala lapar di kegelapan yang mulai mengintai setiap pergerakannya.

“Ini benar-benar dirimu?” Nona Liu kembali memastikan. Matanya memicing tajam ke arah Xiao Zhan yang masih terpaku sambil menggigit bibir.

“Itu memang aku. Tapi semua tidak seperti yang dikatakan media. Aku tidak ada hubungan apa pun dengan Wang Yibo.”

“Sepertinya kau benar-benar akan beristirahat kali ini. Kita tunggu dulu dari pihak Wang Yibo. Apa yang akan dia katakan.”

Setelah itu, suasana dalam mobil menjadi suram. Tidak ada yang berniat untuk bicara lagi. Sementara itu ponsel sang manager mulai terus berdenting. Beberapa pesan masuk diiringi panggilan tiada henti.


***


Sesuai dugaannya, begitu Xiao Zhan hampir tiba di apartemen, sudah banyak orang yang menunggu. Dia bahkan tidak bisa keluar dari mobil. Sopir sengaja menghentikan mobil agak jauh sambil mengawasi keadaan.

“Sialan! Tak bisakah mereka membiarkanku istirahat kali ini?” Xiao Zhan mengumpat lirih.

Nona Liu berusaha tenang karena melihat artisnya emosi untuk pertama kali. Biasanya Xiao Zhan selalu bersikap tenang. Entah itu di hadapannya atau di  hadapan publik.

Saat mereka tengah bingung harus bagaimana, seseorang mengetuk kaca mobil.

Tampak seorang pria dengan masker hitam berdiri di samping mobil. Hal itu membuat mereka mengerutkan kening. Tidak berani membuka kaca mobil.

Seolah mengerti ketakutan mereka, pria itu tampak menunjuk ke mobil di belakang. Di sana terlihat sosok yang membuat mereka tercengang.

Wang Yibo.

Mengapa pria itu ada di sini? Pikir mereka.

Kemudian terdengar lagi ketukan di kaca. Akhirnya Nona Liu memutuskan membuka jendela mobil sedikit saja. “Ada apa? Mengapa ada Wang Yibo di sini?”

“Tuan Yibo menjemput Tuan Xiao. Dia akan membawanya ke tempat aman. Jika sekiranya Tuan Xiao punya tempat berlindung saat ini, itu juga lebih baik. Tapi mungkin di mana-mana dan di setiap tempat telah ditunggu banyak orang.”

Benar juga. Semua orang tahu tempat-tempat yang mungkin dia kunjungi. Termasuk rumah utamanya. Xiao Zhan juga bingung harus pergi ke mana.

“Sebaiknya kau ikut saja, Zhan. Aku akan membuat mereka terkecoh. Aku akan pergi ke apartemen membawa pakaianmu. Sekarang, yang lebih aman pergilah dengannya dulu.”

Mendengar ucapan enteng dari sang manager, Xiao Zhan gemetar. Dia bahkan enggan bertemu pria itu. Kini malah disuruh tinggal bersamanya.

Apa yang akan terjadi? Bagaimana jika mereka malah akan membuat masalah semakin runyam. Apalagi masa lalu mereka yang membuat Xiao Zhan ketakutan sampai saat ini.

Xiao Zhan menggeleng. “Tidak! Cari tempat lain. Ayo pergi ke hotel.”

“Oke, kita ke hotel lalu kita akan ditemukan dalam waktu satu jam. Lalu kita akan pindah lagi ke tempat lain.”

“Nona Liu, hotel memiliki pihak keamanan!”

“Iya! Tapi alangkah lebih baik kau sekarang bicara dengan Wang Yibo dan putuskan solusi bersama. Jika sudah reda aku akan menjemputmu. Dan kau bisa sembunyi di apartemen sepuasnya.”

“Tapi aku tidak mau bertemu dengannya!”

Melihat Xiao Zhan terlihat frustrasi, Nona Liu menghela napas. Dia juga bingung harus melakukan apa. Meski mereka memiliki bodyguard, itu tidak sebanding dengan orang-orang yang akan menyerbu mereka.

Tok! Tok!

Kaca mobil kembali diketuk.

“Tuan Xiao, mari. Tuan Yibo menjamin keselamatan Anda. Mari pergi sambil menunggu semua reda.”

Tidak peduli Xiao Zhan menolak, Nona Liu memakaikan pria itu masker. Lalu dia mengambil syal hitam dan membungkus kepala Xioa Zhan dengan itu.

Sebelum artisnya sempat protes, Nona Liu mendorong pria itu keluar dari mobil. Dia juga menyerahkan tas milik Xioa Zhan pada pria yang mengetuk mobil.

Tanpa menunggu lagi, Nona Liu menyuruh sopir melaju. Dia akan pergi meneruskan perjalanan. Menuju apartemen Xiao Zhan demi mengalihkan perhatian.

Benar saja, begitu mobil Xiao Zhan mendekat, semua berkerumun. Mereka tidak sadar jika di kejauhan, seseorang yang mereka cari dituntun oleh pria lain menuju mobil. Lalu mobil melaju dengan kecepatan yang paling tinggi.

Masa berkumpul layaknya tawon mengerumuni sarang. Nona Liu menghembuskan napas kasar dan mencoba tetap tenang. Setelah itu dia menoleh pada tiga pria di dalam mobil. “Lindungi aku dari mereka! Aku akan masuk ke dalam dan membawa beberapa barang.”

Setelah mempersiapkan semuanya, Nona Liu membuka pintu mobil. Semua berteriak dan bertanya. Sayangnya, ketiadaan Xiao Zhan di mobil membuat mereka saling menoleh dan saling berbisik.

Kericuhan terjadi lagi. Ada yang mengumpat menyadari mereka telah dikecoh. Hal itu membuat Nona Liu diam-diam tersenyum geli. Dia terus melangkah dengan tegak membawa barang-barang Xiao Zhan yang akan disimpan.

Berbeda dengan keadaan di sana, Xiao Zhan yang merasa diculik dan dikhianati oleh manager-nya sendiri tengah cemberut. Dia mungkin lupa jika dia sedang tidak sendiri. Sampai dia mendengar suara orang terkekeh di sampingnya, dia baru sadar lalu mendelik ke arahnya.

“Apa? Huh!”

***

Huaaaa, akhirnya bisa up lagi. Untuk cerita Stain on the Marriage belum.bisa up, ya. Mohon maaf karena mood lagi ga baik buat nulis yang sedih-sedih.

Oh iya, Author mau menjelaskan jika Zhan Ge terkadang memanggil managernya Nona Liu atau Jijie itu tergantung suasana hatinya, ya. Dan ada juga formalitas yang digunakan. Jadi, ini bukan tidak konsisten tetapi memang disengaja.

Barangkali ada yang minat pdf terbaru aku, silahkan mampir dan hub no admin Zaylotus, ya, Kak. 🥰


Ada juga cerita Author yang paling kusayang, kak kayu aka Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada juga cerita Author yang paling kusayang, kak kayu aka Yibo


Ada juga cerita Author yang paling kusayang, kak kayu aka Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terima kasih 😘😘

See you next chapter, guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maniac Boba's Fate (PDF Ready)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang