CHAPTER 1 (MONDAY)

435 31 4
                                    

London, Inggris

Senin, 4 Desember 2023

Setelah melakukan penerbangan selama 1 jam dari New York ke London, akhirnya Beomgyu sampai juga, bukannya senang, Beomgyu malah cemerut sepanjang perjalanan, bagai mana tidak, dia pikir dia akan langsung sampai ke tempat Bibinya tapi ternyata dia harus naik kereta terlebih dahulu.

Ngomong ngomong soal Bibi, sebenarnya Beomgyu datang ke London itu karena dia harus mencari tempat yang akan dia abadikan dalam tugas nya dikampus, dan kebetulan sekali Bibinya tinggal di London, jadi dia berniat tinggal di rumah Bibinya sementara waktu.

Itu sih alasan pertama dia datang ke London, alasan keduanya tentu saja yang man-kekasih nya Choi Soobin, Beomgyu benar benar ingin lepas dari manusia paling keras kepala itu segera, tak mungkin kan Soobin datang ke London? Itu sih pikirnya, tapi kenyataanya... siapa yang tahu.

"Jadi benar nih? Hyung benar benar tidak bisa menjemputku? "

'Iya Beomgyu, maaf yah, kau bisa sendiri kan? Hyung masih punya pekerjaan.'

Beomgyu sekarang sedang berbicara dengan sepupunya di telpon, dan mood Beomgyu makin buruk saja kala mendengar Hyung-nya itu tidak bisa menjemputnya, sungguh Beomgyu selalu saja bernasib buruk sekarang.

"Baik-baik, tapi ingatkan aku untuk memintamu meneraktir ku di lestoran terkenal di London. "

'Baiklah, aku tutup telponnya sekarang yah, kau tidak mau kan Hyung tersayangmu ini di pecat? Jadi... sampai jumpa di rumah, love you.'

Beomgyu menutup telponnya setelah bergidik ngeri dengan ucapan Hyung-nya yang berkata love you padanya, apakah karena Hyung-nya itu jomlo jadi dia seperti itu? Ah entahlah, biarkan pikiran Beomgyu kemana mana untuk saat ini, iya saat ini saja.

Setelah acara berpikir kemana mana itu, akhirnya Beomgyu beranjak juga dari bandara, dia lebih memilih memesan taxi dan memintanya mengantar sampai ke stasiun lalu di sana Beomgyu bisa naik kereta ke rumah Bibinya.

Hanya hitungan 5 menit, Beomgyu sudah mendapatkan taxi kosong, jadi dia segera saja menyeret kopernya menuju ke arah taxi itu, sang supir juga langsung membantu Beomgyu memasukan kopernya ke dalam bagasi.

"Anda sangat manis nyonya, anda berasal dari mana? "Tanya supir itu saat mereka sudah pergi meninggalkan bandara.

"Pertama terimakasih atas pujiannya, lalu kedua maaf, aku ini laki laki, dan yang ketiga, aku berasal dari New York. "Jawab Beomgyu sambil tersenyum manis.

Lantas supir itu tertawa cangung, dia baru saja memangil seorang laki laki dengan sebutan nyonya, jujur dia terkecoh dengan muka Beomgyu yang manis seperti perempuan.

Perjalanan mereka di iringi dengan obrolan obrolan ringan, karena, Beomgyu itu tipikal orang yang gampang akrab dengan seseorang, dan dia juga bukan tipikal orang yang suka dengan keheningan, jadi dia terus saja mengajak supir itu bicara.

Waktu pun tak terasa terus berlalu, Beomgyu sudah sampai di stasiun, dia langsung memesan tiket dan naik ke kereta, karena kebetulan saat kereta sampai, dia juga sampai disana, jadi dia tidak perlu menunggu terlalu lama.

Hanya kurun waktu 5 menit, kereta sudah lansung berangkat, Beomgyu duduk anteng di kursi samping jendela, dia menatap ke arah luar kereta, menimati indahnya pemandangan kota London.

"Aku rasa, aku akan tenang jika tinggal di kota ini, apa aku pindah saja yah kemari? Disini cukup bagus juga. "Ucap Beomgyu.

Ting.

Sebuah notofikasi muncul di layar phonsel Beomgyu, dia pun langsung membuka pesan itu, wajah Beomgyu seketika berubah kala tau siapa pengirim pesan itu.

Choisialan Soobin

Beomgyu,

Kau diamana sekarang?

Oh ayolah, Beomgyu mau tenang sekarang jadi, tampa ragu Beomgyu langsung menekan tombol block pada akun Soobin, dengan ini Soobin tidak akan pernah menghubunginya lagi, anggap saja Beomgyu jahat, iya dia memang jahat.

"Huh, lihat, itu mudah bukan, dengan ini dia tidak akan mengganggu mu lagi, bagus sekali Beomgyu. "Ucap Beomgyu pada dirinya sendiri.

Beomgyu kembali menatap ke arah jendela, baru saja dia hendak menutup mata, tapi suara seseorang membuatnya tersadar dan dengan sempurna langsung terbangun dengan perasaan tidak enak.

"Hey, kenapa kau memblock kontak ku? "

Dengan cepat Beomgyu langsung membalikan badannya ke arah sumber suara, benar saja dugaan Beomgyu, seorang pria berdiri menatapnya, tinggi, putih, tampan, bergigi kelinci, tubuhnya besar, yap siapa lagi kalau bukan Choi Soobin, man-kekasihnya.

"Kau? Kau mengikutiku sampai kesini? Kau gila? "Ucap Beomgyu dengan tidak santai.

Soobin tampak acuh, lalu duduk di samping Beomgyu dengan santai, di tersenyum penuh kemenangan ke arah Beomgyu. "Apa ini masalah? Angap saja kita sedang liburan disini, berdua, ini bisa jadi refrensi saat kita bulan madu nanti. "

Beomgyu memutar kedua bola matanya malas, sungguh, apakah dia tidak bisa bebas dari pria bongsor di sampingnya ini satu hari saja, setiap hari setiap jam, selalu saja ada Soobin, baik itu secara nyata ada atau di pikirannya.

"Terserahmu saja Choi sialan Soobin. "Beomgyu berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan Soobin sambil menyeret kopernya.

Soobin tidak tinggal diam saja, dia langsung berjalan menyusul Beomgyu, Beomgyu yang sadar semakin mempercepat langkahnya, dan Soobin juga melakukan hal yang sama, mereka terus saja berjalan melewati beberapa gerbong kereta.

Sampai keretapun berhenti di stasiun yang Beomgyu tuju, dengan segera dia keluar dari kereta, yah walalupun masih tetap di ikuti oleh Soobin, dengan langkah cepat Beomgyu berjalan ke arah taxi, dia tak peduli dengan Soobin yang terus memangil namanya.

"Gyu, Beomgyu. "

"Hey tunggu dulu!"

Tampa pikir panjang Beomgyu langsung masuk ke taxi dan mengatakan tujuannya, tentunya setelah memasukan kopernya ke bagasi, itupun dengan di recoki oleh Soobin yang terus bicara dan Beomgyu yang terus diam.

"Ayolah. "

"Katakan kau mau kemana. "

"Ayo pergi bersama. "

Beomgyu tak peduli, yang dia pedulikan sekarang adalah bagai mana dia cepat pergi dan meninggalkan Soobin, dia tidak ingin melihat Soobin, sungguh dia sudah muak, dan dia bisa mengambil satu kesimpulan, hidupnya di London tidak akan tenang lagi, sebab, Choi Soobin ada di dalamnya.

Taxi langsung pergi meninggalkan Soobin setelah Beomgyu naik, Soobin tampak prustasi sekarang, apalagi dia tidak tahu tujuan Beomgyu mau kemana, tadi saat Beomgyu mengatakan tujuannya Soobin tidak mendengarkan.

Soobin pun mengeluarkan phonselnya, bukan berniat menghubungi Beomgyu, karena sudah jelas kontaknya di block, jadi dia akan menelpon seseorang yang akan membantunya di keadaan seperti ini.

Dan ajaibnya, telpon Soobin langsung di jawab, Soobin bersyukur dalam hati karena telponnya langsung di jawab, mungkin ini takdir kalau Soobin akan bersama dengan Beomgyu, itu isi pikirannya sekarang.

"Hallo Yeonjun, kau bisa membantuku? Ini urusan gawat. "

Senin indah ini di akhiri dengan Soobin yang akan melakukan apapun agar Beomgyu mau lagi menemuinya, pokonya Soobin tidak akan melepaskan Beomgyu meskipun Beomgyu mau, indah bukan? Iya ini senin yang indah untuk Soobin dan senin yang buruk untuk Beomgyu.

TBC

>Segitu aja? Yah segitu dulu, Author juga cape ngetik hehe:) okeee jangan lupa tinggalin jejak yah kalau udah baca....See you the nexs Chapter

Salam cinta dan sayang dari Author buat Soobin>3

Seven Days [SOOGYU] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang