Ep-1 Surat

39 4 0
                                    

Ia bisa merasakan angin malam menerpanya, membuat helaian rambut berwarna abu-abu kecoklatan nya tersibak angin.

Memasuki area kosan, hal pertama yang ia lihat adalah sang ibu kos yang berjalan menjauhi kamar sang adik.

"Malam Bu" sapa gadis itu ramah, saat sudah berada di dekat wanita itu.

Sang ibu kos menoleh saat mendengar suara sang gadis "eh malam juga Nala, baru pulang kerja kah?" Balas sang ibu kos.

Gadis itu atau yang sudah ketahui bernama Nala, tersenyum kepada sang wanita itu "iya nih buk... Oh iya tadi ibuk dari kamar Rena ya?" Tanya nya dengan nada yang masih sama

"Oh iya nih, tadi ibuk nagih uang kossan ke dia" ucap ibu kos.

Nala mengangguk mengerti, sebelum merogoh tas selempang nya mencari sesuatu "nih buk, saya bayar uang kos Rena sebulan dulu ya" ucapnya memberikan amplop yang berisi uang itu kepada sang ibu kos

Melihat itu membuat sang ibu kos segan untuk mengambil amplopnya "ambil saja buk, saya juga sudah melunasi uang kos saya kan?" Lanjut gadis itu saat melihat ekspresi sang ibu kos

Menghela nafas akhirnya sang ibu kos menerima amplop berisikan uang itu "yaudah terimakasih ya Nala" ucap ibu kos, mereka berbincang bincang dulu sebelum wanita paruh baya itu pergi.

"Rena ini kakak" panggil Nala mengetuk pintu kamar sang adik dengan pelan

Suara langkah kaki terdengar dari balik pintu "iya sebentar kakk" ucap gadis yang berada di dalam kamar, sebelum pintu nya terbuka pelan

Nala tersenyum saat melihat wajah sang adik yang menurutnya sangat lah manis, "kamu udah makan belum? Kakak bawain makanan nih" ucap Nala menunjukkan bungkusan yang ia tenteng sejak tadi

Nala berjalan masuk ke dalam kamar sang adik "wahh pas banget aku belum makan kakk" ucap Rena, berjalan mengikuti sang kakak setelah menutup pintu kamarnya.

Keduanya kini duduk secara lesehan di atas karpet, Nala membukan bungkusan itu memperlihatkan dua bungkus sate kacang yang tadi ia beli sebelum pulang

Nala memperhatikan wajah sang adik yang sedang mengunyah lontong "kamu gapapa?" Tanya nya kepada Rena

"Ah- uh..." Rena menatap segala arah kecuali sang kakak

Nala menghela nafas pelan "kenapa?" Tanyanya lagi

Rena menghembuskan nafas pasrah "aku dipecat" Rena berucap pelan dengan nada sedikit merengek

Nala tentu saja kaget mendengar itu "loh? Kok bisa?? Bukannya kamu kerjanya bagus ya?" Tanyanya bingung

Mendengar pertanyaan sang kakak, membuat Rena merengek "itu yang aku gak tau!" Ucap Rena dengan nada mengadu.

Malam itu dihabiskan dengan Rena yang misuh misuh tidak terima dan Nala yang mendengarkan semua protes sang adik, membuatnya menginap di kamar Rena

Pagi telah datang dan kedua saudari itu masih tidur lelap, sebelum suara teriakan alarm Nala yang berisik bersuara membuat sang empu bangun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝑯𝒚𝒑𝒆𝒓𝒕𝒉𝒚𝒎𝒆𝒔𝒊𝒂- kosan 95Where stories live. Discover now