chapter 10

111 12 4
                                    

 

Hinata dengan tawa manis nya terus berlari mengabaikan Menma yang terus menggerutu.
" Bisa kah kau melepaskan tangan ku" ujar Menma kesal saat Hinata terus menggenggam tangan nya.

tanpa menggubris ocehan Menma Hinata terus menarik tangan Menma untuk terus berlari bersama nya, sedangkan tak jauh dari sana, Naruto tengah memperhatikan mereka berdua dalam diam.

.
.
.

Saat ini mereka sudah berada di atas dan bersiap untuk berseluncur, terlihat Kiba menatap Menma dengan senyum penuh kemenangan.
" Yoshh... Baiklah, aku menantang mu bocah"

" Siapa takut aku tidak akan kalah oleh orang-orang seperti kalian" jawab Menma dengan penuh percaya diri.

" Akan ku tunjukan kepada mu kemampuan yang ku miliki" Kiba dan Menma pun bersiap di tempat mereka masing-masing, dan mereka pun berseluncur bersamaan.

Hinata yang melihat Kiba dan Menma pun hanya tersenyum.
" syukurlah ... Aku senang Menma baik-baik saja" ujar Hinata pelan.

" Kiba bisa bergaul dengan baik dengan anak itu " ujar Ino di samping Hinata.

" Maksud mu, Kiba terlihat seperti anak SD" timpal Sakura menatap Ino, dan mereka pun hanya terkikik lucu, namun tawa mereka terhenti saat mendengar teriakan Kiba dan Menma yang menyuruh mereka untuk segera menyusul.

Hinata pun dengan percaya diri langsung memposisikan diri nya di papan seluncur, dan saat telah siap ia pun langsung berseluncur sambil tertawa senang, namun saat di pertengahan perjalanan Hinata di buat panik karena ia merasa kaki nya keram.

" Akhh.... Sa-sakit-sakit...!!" Teriak Hinata sambil memegang lututnya.

Byurrr...

Hinata tambah di buat panik lagi saat diri nya kini telah masuk ke dalam kolam, ia yang merasakan keram di kaki nya tidak bisa berbuat apa-apa, Hinata tidak bisa menggerakkan kakinya untuk berdiri, dengan panik Hinata menggerakkan tangan nya agar ia bisa mengapung ke permukaan tapi hal itu tak berhasil.

Grep..

Seseorang dengan cepat menarik lengan Hinata ke permukaan.
" Kau tidak apa-apa"

Hinata terbatuk-batuk karena ia sempat meminum air kolam, dengan nafas yang terengah ia memeluk erat tubuh sang penolong, mendongakkan kepala nya Hinata menatap siapa pemuda yang sudah menolong nya itu.

"Na-naruto Kun..." Panggil Hinata dengan wajah terkejut, sedangkan Naruto hanya menatap Hinata dalam diam.

Tanpa banyak bicara Naruto membawa Hinata untuk keluar dari dalam kolam.

.
.
.

Dengan wajah murung Hinata hanya bisa diam sambil terus menatap Naruto yang kini terlihat begitu telaten memijat kaki nya yang keram.
" Na-naruto Kun" panggil Hinata gugup.

" Hmm" jawab Naruto tanpa menatap Hinata dan tetap fokus dengan kegiatan nya memijat kaki Hinata.

" Terima kasih"

" Tidak masalah, tadi kau juga menyelamatkan Menma, kan?" Mendengar itu Hinata tentu saja terkejut, bagai mana Naruto bisa tau jika ia tadi yang menyelamatkan Menma, padahal Naruto tidak ada di sekitar tempat kejadian.

Dengan ragu Hinata hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan Naruto tadi.

.
.
.

Dari kejauhan Kiba melihat Naruto dan Hinata, ia berniat menghampiri mereka berdua, namun Menma yang berada di dekat Kiba menarik tangan nya.

Menma memberi isyarat gelengan kepala kepada Kiba, bertanda bahwa Kiba tidak boleh mengganggu Naruto dan Hinata.

*****
.
.
.

itazuna na kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang