41. Mengapa Kita?

3.6K 339 11
                                    

Janganlah lagi kau mengingatku kembali

Aku bukanlah untukmu

Meski ku memohon dan meminta hatimu

Jangan pernah tinggalkan dirinya

Untuk diriku ....

— Aku Bukan Untukmu, Rossa.



[lagunya pas banget anjir]

[lagunya pas banget anjir]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Memang kamu pikir Bapak baik sama kamu karena Bapak udah maafin kamu?" Langkah Nada sontak terhenti di balik gorden yang sedikit terbuka—yang membatasi ruang makan dengan ruang tamu. Bisa Nada lihat ekspresi dingin Bapak, anomali dengan wajah yang biasa Bapak tunjukkan. Sementara di hadapan pria itu, Janu menunduk tak berdaya. "Sebagai ayah, Bapak nggak segampang itu menerima kamu lagi. Walaupun dulu sampai sekarang hubungan Bapak dan papimu baik-baik saja, bukan berarti Bapak mentolerir kebohongan kalian. Kamu dan Nada." Ada penekanan di kalimat akhir.

Lalu jeda sepersekian detik, Hartomo menajamkan tatapan.

Nada sampai menelan ludah cemas.

"Kalian pikir membohongi orang tua dengan alibi demi kebaikan, adalah hal yang wajar?" lanjut Hartomo, "Bagi sebagian orang, ada yang menormalisasi pendapat tersebut, tapi tidak untuk Bapak." Meraup oksigen di sekitar, tatapan tajamnya berubah sendu. "Begini ... apa kamu merasa telah melakukan hal buruk sampai takut nama baikmu jadi jelek?" Satu alisnya terangkat, menuntut jawaban. "Hm?"

Janu menaikkan pandangan, kembali menatap mantan mertuanya.

"Apa mami dan papimu juga melakukan kesalahan, menurutmu?"

Gelengan Janu merespons.

Hartomo mendengkus pelan. "Kamu memang anaknya Pak Joni, tapi Bapak mengenal papimu hampir duapuluh tahun saat itu. Dan ketika kabar mengenai papimu menggegerkan jagat maya, Bapak sama sekali nggak percaya. Pun gosip tentang mamimu." Rehat lagi, dihelanya napas dalam-dalam. "Tapi nasi sudah jadi bubur. Nada tetap ibu dari anakmu dan bagian dari masa lalumu." Meluruskan pandangan, bibirnya meluncurkan tanya serius. "Jadi, untuk apa kamu meminta Nada tinggal bersamamu, selain untuk kesembuhan Eila?"

Tak hanya Janu, Nada pun terkesiap shock di tempatnya.

Bapaknya tahu dari mana? Apa pria itu mencuri dengar pembicaraan mereka semalam?

Repair [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang