part 9

69 21 0
                                    

Shaquel Dean Edzhar


Kelas sudah di mulai dari 10 menit yang lalu
"Kalian sudah mengerjakan tugas yang saya kasih minggu kemarin?"
Tanya pak Budi di sela sela dia menerangkan materi pembelajarannya

"Sudah pak"
Semua siswa kompak menjawabnya
"Bagus, nanti sebelum pulang kalian kumpulkan ke depan"
Pak Budi kemudian melanjutkan materi yang di terangkannya

"Ni kelas kapan kelarnya si?"
Tanya Iwan berbisik kepada Labid yang duduk di belakangnya

"Yaelah baru juga mulai 10 menit yang lalu, lo nanya kapan kelarnya"
Jawab Labid yang sibuk mencatat materi yang sedang di jelaskan oleh pak Budi
Iwan pun kembali menulis materi dengan wajah lusuh
"Ngantuk banget gue"
Gumam Iwan, Namun dia tahan karena dia gak mau di hukum pak Budi, bisa brabe Kalo pak Budi liat dia tidur otw ngerjain tugas dari bab 1 nyampe bab akhir. Kan ngerii😬

2 jam kemudian

"Ok anak anak sekian materi yang dapat saya sampaikan, apakah ada yang ingin di tanyakan?"
Pak Budi mengakhiri jam kelas, sambil bertanya kepada seluruh mahasiswa yang ada di dalam kelasnya

"Tidak pak"
Jawab semuanya dengan kompak
"Baiklah jika tidak ada, sekarang kalian kumpulkan tugas kalian yang saya kasih minggu kemarin di meja depan"
Titah pak Budi
Setelah semuanya sudah mengumpulkan tugasnya, pak Budi pun pamit keluar kelas dan mempersilahkan semua mahasiswanya untuk pulang
Semuanya pun langsung berhamburan keluar kelas

"Akhirnya... Gue bisa menghirup udara segerr"
Iwan merentangkan kedua tangannya ketika dia keluar dari kelasnya
"Lebay lo, kaya orang abis keluar penjara"
Shaquel yang berada di belakang Iwan mendorongnya karena ia menghalangi jalannya
"Gak usah dorong dorong Kali, Kalo gue jatoh lo mau tanggung jawab?"
Iwan hampir jatuh, untung dia bisa menyeimbangkan badannya
"Shaquel, gue liat dari tadi pas pak Budi nerangin lo banyak ngelamun ya?, Untung pak Budi ga ngeliat lo"
Tanya Husain yang penasaran dengan apa yang Shaquel fikirkan

"Ngga kok, gue gak ngelamun"
Jawab Shaquel sambil berjalan menyusul Alex, Gibran, Bagas dan Devan yang sudah berjalan duluan
Labid mengejar Shaquel di ikuti Husain, Iwan, dan Ajay dari belakang

"Shaquel, lo harus jujur sama gue lo kenapa?"
Labid bertanya sambil merangkul Shaquel
"Gue gak papa bid, cuman gue aga gak enak sama cewek yang gue tabrak tadi"
Jawab Shaquel
"Emang kenapa? Kan lo udah minta maaf"
Mereka berbicara sambil berjalan menyusuri koridor kampus
"Masalahnya... Bukunya ketuker sama buku gue bid"
Shaquel membalikan badannya ke arah Labid dan memperlihat kan buku perempuan yang dia tabrak tadi
Seketika Labid pun berhenti
"Anjirr terus gimana ni?"
Tanya Labid seketika.Husain, Ajay dan Iwan yang berada di belakang mereka menghampiri mereka berdua
"Ada apa?"
Tanya Husain Ajay dan Iwan bersamaan

"Ini si Shaquel bukunya ketuker sama buku cewek yang dia tabrak di taman tadi"
Labid menunjukkan bukunya ke depan Husain Ajay dan Iwan

"Lah ini kan buku anak management"
Jawab Ajay
"Coba lo liat ada identitas pemiliknya gak"
Usual Husain, Shaquel pun segera membuka buku management itu

Nadiva Aura Yasmin

"Nadiva Aura Yasmin"
Shaquel membaca identitas pemilik buku itu
"Eh bentar bentar kaya nama saudara gue tuh"
Jawab Ajay
"Yang bener lo?"
Iwan bertanya dengan ragu
"Iya, coba gue liat"
Zayyan mengambil buku itu di tangan Shaquel
"Nah kan bener ini buku saudara gue"
Zayyan menunjuk ke tulisan yg menyertakan identitas pemilik buku tersebut
"Sejak kapan lo punya saudara cewek yang ngampus disini?"
Tanya Husain
"Saudara gue mahasiswi pindahan bro"
Jawab Zayyan
"Oh.."
Semuanya serempak membulatkan mulutnya dan memanggut manggutkan kepalanya

"Yaudah, biar gue yang bawa"
Zayyan kemudian memasukkan buku tersebut ke dalam tasnyaa

"Eh jay biar gue aja, sekalian gue mau ngambil buku yang saudara lo bawa juga"
Shaquel mencegah Zayyan yang ingin membawa buku itu

"Oh, yaudah nih"
Zayyan mengembalikan buku itu ke Shaquel

"Woy, cepet napa lo gak mau pada pulang?"
Teriak Gibran
"Eh ayo cepet"
Mereka pun berlari menyusul Gibran dan yg lainnya

Allahu Akbar...
Allahu Akbar.....

Adzan dzuhur pun berkumandang

"Eh jay, kita shalat dulu yok"
Ajak Husain
"Eh iya ayo, woy Bagas Devan ayo shalat dulu"
Zayyan berteriak memanggil Bagas dan Devan, mereka kemudian menghampiri Ajay dan Husain
"Ayok"
Jawab mereka berdua
"Eh bro kita ke masjid dulu ya"
Pamit Husain
"Iya, gue sama yang lain nunggu disini ya"
Jawab Alex
Yang di angguki oleh Husain

*Fyi
Alex, Shaquel, Labid, Iwan sama Gibran
Agamanya katholik

Walaupun mereka beda agama, tapi mereka saling menghargai satu sama lain

Mereka ber empat pun pergi ke masjid yang berada di sekitar kampus, mereka memasukki tempat wudhu pria, setelah selesai mereka langsung melaksanakan shalat berjama'ah yang di imami oleh Husain

_____________________________

Jngn lupq vote dan komennya ya...🤗

Kita, tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang