Dia mempersiapkan segalanya sebelum mengatakan untuk kembali lagi hanya untuk sekali lagi membuktikan bahwa pemenang nya tetap dirimu. Di tengah persiapan nya itu, dia melihat mu sudah bersama yang lain. Masih teringat dengan jelas, dirimu yang meminta nya untuk memberikan dukungan dikala perkuliahan sedang menghajarmu habis-habisan. Namun, kamu berbalik arah dan mendapati mu memperoleh kebahagiaan dengan yang lain. Dia menunggumu, sampai pada hari dimana dia tersadar, tidak ada jalan untuk menyatukan kembali rasa yang pernah dia banggakan kepada semua orang. Banyak hal yang ingin dia ceritakan kepadamu, keluh kesahnya, kesedihan, ketidakmampuan nya menghadapi tekanan dari orang di sekitarnya, mental nya yang semakin terpuruk, dan ternyata kamu menjadi salah satu orang yang turut menggoreskan pisau ke tubuh nya. Benar, dia menjadi pria yang tak tersentuh oleh siapapun.
