Want to Ascend? Then Fall in Love || SELESAI

Bab 2. Orang Nomor Satu!

Mendengar kata-kata Shen Qingxian, keenam murid utama ini memiliki pemikiran yang berbeda.

Zeng Ziliang: Ini buruk, ini buruk! Tuan tau bahwa kita berencana untuk berdiskusi Dao dengan kaisar iblis itu, dan dia pasti akan semakin marah!

Keempat orang yang mengangkat tangan: Setuju!

Hanya Ye Zhan, yang selalu menentang pergi ke perjamuan, dia bangga dengan dirinya sekarang: Kalian bajingan, tunggu hukumanmu!

Tuan bertanya, bahkan jika mereka terlalu pengecut, mereka masih harus mengeluarkan suara pada saat ini, jadi Zeng Ziliang tidak punya pilihan selain menggigit peluru dan berkata, "Itu undangan yang dibuat oleh iblis ... kultivasi iblis."

Shen Qingxian bertanya lagi: "Di mana itu?"

Zeng Ziliang berkata dengan ketakutan: " Perbatasan Wang Jin dan Xinghai."

*妄烬(wàng jìn) Lautan Bara
妄 = absurd, fantastis, tidak masuk akal;
烬 = bara, bara api, abu

*星海 (xīnghǎi) Lautan Bintang
星 = bintang
海 = laut

Ini adalah batas antara jalan lurus dan jalan sesat. Berjalan melalui Xinghai adalah jalan surga, dan melintasi Wang Jin adalah Xinyu.

Shen Qingxian melirik mereka: "Kau menerima undangan ini, apakah kau berencana untuk pergi ke perjamuan?"

Akhirnya pertanyaan ini keluar!

Itu seperti bilah pisau yang tergantung di atas kepala dan jatuh lalu memotong lehernya, sakitnya sampai berdarah!

Namun, masalahnya sudah sampai pada titik ini, Zeng Ziliang hanya bisa mengatakan dengan jujur.

Sebelum dia dapat berbicara, Ye Zhan mengambil langkah pertama dan berkata, "Mereka semua berencana untuk pergi."

Akhirnya tiba saatnya untuk mengajukan keluhan. Usianya hampir seribu tahun, dan di mata murid dan cucunya, kepala sekte yang serius dan agung kini telah berubah menjadi anak berusia tujuh tahun.

Meskipun di mata Shen Qingxian, keenam kekuatan besar ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari anak kecil.　

Ye Zhan dengan senang hati ingin terus "mengekspos dan melaporkan", tapi sayangnya Shen Qingxian berkata: "Kalian akan pergi?"

"Aku ..." Ye Zhan hendak setia dan menunjukkan bahwa dia tidak bisa dipukuli sampai mati, tetapi Shen Qingxian mengatakan kalimat berikutnya dengan perlahan, "Karena semua orang pergi, maka aku juga akan pergi."

Zeng Ziliang tiba-tiba mengangkat kepalanya: "!"

Ye Zhan hampir tidak bisa bernapas!

Situasi macam apa ini?

Keenam orang itu menabuh genderang di dalam hati mereka, tidak dapat memahami makna mendalam dari kata-kata Tuan Guru.

Shen Qingxian bertanya lagi: "Kapan kepergiannya?"

Zeng Ziliang menjawab dengan hormat, "Tujuh hari kemudian."