Sungguh hanya dengan berbincang dengan orang asing selalu menenangkan jiwa ini, bagaimana tatapan orang asing yang begitu tulus dan hangat, hanya saja orang asing pergi begitu cepat.
Pandangan yang hangat dan perasaan di kala itu hilang sejenak, apakah karena waktu yang tidak berkompromi dengan anak ini, apakah karena seperti jarum yang di tancapkan di jemari yang jika terlalu lama akan menyakitkan. Kini orang asing sudah benar benar hilang, begitupun perasaan hangat yang kian menghilang.
Anak ini selalu saja merindukan hal yang sudah tidak ada, mengingat masa masa yang jauh di ambang karang yang tidak dapat dikembalikan. Sepertinya semesta tidak akan selalu berpihak dengan anak ini. Sebut saja air di dasar Samudra begitu luas namun tidak begitu berarti jika kau hidup di dalam naungan air itu. Sesak dan kau akan kehilangan kesadaranmu, dingin dan begitu gelap jauh hingga ke dasar.
Lama kian orang asing pergi, hari demi hari anak ini lalui, hanya saja tanah ini begitu luas dan berlika liku, sangat Lelah jika berjalan sendiri. Sesekali mengecek Kembali telepon genggam yang berisi percakapan nya dengan orang asing. Singkat saja, tidak begitu banyak balasan dari orang asing. Setiap percakapan itu di temani dengan setetes hujan yang jatuh di wajah semba banak ini. Seperti mengganggap bahwa orang asing akan Kembali seperti dulu, namun nihil, anak ini tidak bisa melawan takdir. Dia bukanlah sang penguasa yang dapat mengemabalikan sesuatu sesuai kehendaknya.
Cerita yang begitu Panjang namun berakhir hanya terjadi sekali dengan orang asing, dan anak ini masih belum selesai dengan cerita nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK INI
Short StoryAnak ini bercerita tentang kehidupan seorang anak yang Bernama ini. Sebagai penulis awam, saya mendedikasikan kisah yang sering terjadi dalam 70% kehidupan anak dini. Tolong di koreksi dalam setiap penulisan saya jika ada yang salah..... terimakasih...