Pemandangan pertama saat fourth menginjakkan kakinya di bar adalah,lautan manusia yang menggila. Beberapa tampak santai dengan minuman mereka dan beberapa lagi,yang terjun di lantai dansa lebih seperti sekumpulan zombie yang terjebak di ruangan itu.
"Oh,fourth. Baru sampai?"
Fourth mengernyit. Keluar darimana? Kenapa juga dia tampak seperti membersihkan tampilannya?
"Phi sendiri... keluar darimana? Kenapa tiba tiba-"
"Dtua eng..."
P'force tampak memunculkan kepalanya dari sebuah ruangan. Ah,mereka ini.
"Force! "
"Kenapa?ini bar milikku na.aku bebas melakukan apapun disini."
"Sepertinya kau benar benar ingin ku pukul hah?"
"Oke oke,aku mengalah. Aku akan mencari mangsa saja nanti. Fourth,bersenang senanglah."
Fourth meringis. Mengangguk kaku lalu tak lama p'force benar benar keluar dari pintu ruangan itu dengan pakaian full. Tampak siap untuk pergi.
"Ingin ikut?"
"Force..."
"Oke oke... aku hanya tak ingin kau salah paham lagi seperti tadi. "
"P'book?"
Fourth menyela. Menunjuk salah satu senior yang cukup dekat dengannya di klan itu dengan mata tak percaya. Padahal semua orang mengenalnya sebagai vampir yang tak pernah menunjukkan banyak emosi penting. Ini fakta baru yang cukup membuatnya terkejut.
"Hmmm.. dia melihatku sedang menyantap buruanku,yang memang seorang wanita. Dia berpikir aku mencumbunya."
"Fuck off! Pergi cepat!"
"Jaaaa...."
"Ayo kau ingin minum sesuatu?"
Fourth mengangguk. Mungkin dia bisa mendapat segelas darah sebagai pembukaan.
...
Mungkin ini sudah kali ke sekian malam ini,pria zodiak itu menghembuskan nafas dengan keras. Duduk di kursi belajarnya, dia bahkan tak lelah memutar mutar kursi itu. Pikirannya kembali berputar pada kejadian siang tadi,tepat saat dia menyentuh tangan si anak baru misterius itu.
Tangannya dingin, lebih mirip seperti gelas minuman dingin daripada tangan manusia.
Tapi...
Ah tidak. Mungkin sebelum kejadian itu,anak itu sempat membasuh tangannya dikamar mandi atau memegang gelas minuman dingin. Ya. Tidak ada yang aneh dengan itu semua,dia hanya terlalu overthinking.
Dan omong omong,anak itu lucu. Matanya besar dan tampak bersinar saat tersenyum. Entahlah,dia seperti berhasil membuatnya tak berhenti memikirkannya.
" ayo minum. Tempat biasa."
Geez! Otaknya harus di sterilkan jika tak ingin dia menjadi gila kedepannya. Dan ya,sepertinya meminum beberapa teguk alkohol dapat membantunya. Dan tentu,datang sendiri tidak akan seru.
....
Fourth tersenyum. Wanita di depannya cukup mudah ditipu,bahkan terlalu mudah. Dia hanya perlu tersenyum,menawari minuman dan lalu membawanya keluar dari bar. Simple saja,untuk menjauhi kerumunan dan membuat orang orang tak menaruh curiga dengan matanya yang mulai berubah warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Code
FanfictionKumpulan 0neshot super short pokonya tentang bocil bocil menggemaskan kita yang makin hari tingkahnya makin meresahkan.