1

1.1K 74 3
                                    

Cerita ini berlatar belakang pada tahun 2003, dimana sebagian orang masih tabu menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.

Dan juga anak sekolah zaman ini masih di larang keras membawa handphone jika sedang berada di lingkungan sekolah.

Tentang Chaeyoung dan Lisa.

***

Junior high school.

Semua murid tampak bersenang-senang merayakan hari kelulusan. Ada yang sekedar main basket, berlarian di lapangan dan juga mengobrol dengan beberapa teman sekelas.

Hanya satu orang yang tampak biasa saja dan memperhatikan teman-temannya yang sedang sibuk dengan kegiatannya.

Gadis itu bernama Chaeyoung atau teman sekelasnya biasa memanggilnya dengan chaeng. Ia tengah berdiri di depan pintu kelas sambil memainkan kakinya yang jenjang,tanpa berniat menoleh pada seseorang yang sudah lama memperhatikannya dari arah belakang.

Hai" gadis bertubuh tinggi semampai menyapa teman sekelasnya yang sedang berdiri di depan pintu kelas.

"Oh hai, Lisa" sambut si gadis blonde dengan senyum kikuk.

"Aku mau ngasih sesuatu sama kamu,aku harap kamu tidak keberatan" Lisa berkata dengan malu sambil menyembunyikan sesuatu di balik rok nya.

"Apa itu?" Tanya si gadis blonde penasaran.

Ini" Lisa menyodorkan sebuah amplop warna-warni.

"Sebuah surat?" Tanyanya lagi.

"Iya"

"Untukku?" Gadis itu sedikit heran.

Bagaimana tidak,ia dan Lisa adalah teman sekelas. Bukankah lebih baik berbicara langsung jika memang ingin mengatakan sesuatu?.

"Iya Chaeng" wajah Lisa semakin merona.

"Bacalah jika kau sudah sampai di rumah" Lisa pergi begitu saja dengan langkah kaki yang tergesa.

Chaeng menatap punggung teman sekelasnya dengan senyuman manis. Padahal Lisa bukan termasuk orang yang pendiam jika sudah bergaul dengan teman satu gank nya. Entah mengapa ia bersikap aneh di hari kelulusan mereka dan hanya terhadapnya.

Chaeng menatap surat yang di berikan oleh Lisa dan segera memasukkannya kedalam tas ranselnya dengan hati-hati seolah itu adalah barang yang mudah pecah.

Begitu sampai di rumah, Chaeyoung langsung masuk kamar dan meletakkan asal tas ranselnya dengan asal juga segera membuka amplop yang berisikan surat Lisa,teman sekelasnya.

"Hai Chaeng. Sorry kalo aku menulis surat hanya ingin berteman denganmu. Jujur,aku bingung cara mengajakmu mengobrol kalau di dalam kelas karena kamu selalu diam padahal tempat dudukmu berada tepat di belakangku.

Jadi,hari libur nanti kamu mau kemana? Apa kamu mau jika kita berdua keluar rumah,entah kemana saja. Apa kamu setuju, Chaeng?

Jadilah temanku, Chaeng.

Aku harap kamu tidak keberatan membalas surat ku ini

Semoga harimu menyenangkan.

Lisa"

Chaeng tersenyum simpul membaca isi surat dari Lisa. Bagaimana bisa ia terlihat sangat pemalu disini?. Chaeng tidak menyangka, jadi selama tiga tahun sekelas bersama dan juga Lisa yang sering tertangkap basah selalu melihatnya, ternyata Lisa selalu berharap ingin menjadi temannya.

Lisa adalah gadis yang populer di sekolah,anak tunggal kaya raya memiliki sifat yang menyenangkan,tidak sombong,punya IQ di atas rata-rata dan selalu juara umum di sekolah.

Dan jangan lupakan,Lisa juga memiliki teman satu gank yang sama terkenal dengan dirinya dan juga semuanya sangat cantik.

Hal inilah yang menyebabkan Chaeng sedikit minder jikalau ingin bersapa ria dengan Lisa.
Walaupun memiliki otak yang encer,tapi ia berasal dari keluarga yang sederhana dan hanya tinggal bersama kakaknya.

Chaeng tidak punya waktu untuk bermain-main. Setiap pulang sekolah,ia akan turut serta membantu kakaknya mengelola sebuah toko  pakaian kecil tidak jauh berada dari rumahnya.

Tiga tahun sekelas bersama, Chaeng tidak menyangka Lisa ingin berteman dengannya, mengingat mereka tidak pernah saling sapa selama ini.

Chaeng tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya ketika seseorang memintanya menjadi teman, apalagi itu adalah seorang Lisa. Ia melipat kembali surat tersebut dengan rapi dan memasukkannya kedalam laci meja belajar.

Surat pertamanya yang akan menjadi kenangan terindah dalam hidupnya.

Surat dari Lisa.

Chaeng memilah kertas berwarna-warni yang berada di dalam tumpukan buku belajarnya,ia kelihatan sedikit bingung warna apa yang cocok untuk membalas surat Lisa .

"Biru? Pink? Atau kertas putih biasa aja?" Ia memutar sebuah pena di jarinya.

"Atau merah?

"Ohh kuning!" Ia berseru sendiri.

Chaeng sering melihat Lisa mengenakan pakaian berwarna kuning ketika sedang melakukan kegiatan di luar sekolah.

Ketika hendak menuliskan sesuatu di atas kertas berwarna pilihannya, terdengar ketukan di pintu kamarnya.

"Chaeyoung,kau masih belajar?" Tanya seorang wanita yang usianya beberapa tahun lebih tua darinya.

"Ada apa unnie?" Tangannya berhenti sebentar.

"Kau harus membantuku,aku cuma punya satu karyawan dan hari ini ia libur" wanita itu menjelaskan dengan tetap berdiri di depan pintu.

"Ya, unnie. Aku akan segera kesana" Chaeyoung menutup alat tulisnya.

Chaeng lupa kalau hari ini ia harus membantu kakaknya menyiapkan segala keperluan di toko. Mungkin karena terlalu senang membaca isi surat Lisa?

Setiap hari ia akan menghabiskan waktunya di toko dengan bertemu banyak pelanggan tetap atau jika sedang sepi pengunjung,Chaeng akan menyempatkan beberes dan memilih barang-barang yang sudah tidak terlalu laku kemudian akan di jual murah.

Atau jika kakaknya sedang berbelanja keluar kota,maka ia akan ikut turut serta menutup toko sampai jam 8 malam.

Toko pakaian peninggalan orangtuanya berada di tempat strategis dan ramai pengunjung juga terletak tidak jauh dari rumahnya.

Setelah selesai mengganti pakaiannya,Chaeng mengeluarkan surat Lisa lagi dari dalam laci kemudian jemarinya mengusap pelan di sana sambil tersenyum bodoh.

"Aku akan segera membalas suratmu, Lisa"

***

Tema anak sekolah sesekali gpp ye😋

Zaman old lagi😂😂

See y!

YOU AND I [CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang