prolog

5 1 0
                                    

Sore itu di gerbang sekolah terlihat seorang remaja anak SMA sedang menunggu dan asik menelpon.

"Heii...kamu lagi sendirian gak?"
Ucap seorang laki laki di sebrang telpon
disana dengan suara yang dibuat lembut dan merdu alakadarnya sedang marayu.

"Apaan sih.iya,lagi sendiri,emang kenapa,dwan?"
"Enggak ko,cuman mau mastiin aja kalo zia ku ini lagi enggak sama cowo lain."ucap laki laki itu penuh curiga.

"Hah...dwan kamu mau ngomong apa sih? Bikin anak orang penasaran aja deh" bantah ria dengan kesal.

Zia tau Ria hyuna seorang gadis bermata coklat gelap dengan senyuman manis terukir di bibirnya.dia seorang siswi dari sekolah SMA GEMINTANG ASA,sekolah favorit bagi anak anak di kota besar ini.

Ridwan menghela napas kasar "zia... Bisakah kamu tidak terlalu dekat dengan adian!?,aku itu cemburu tau!"oceh pria itu disertai dengan kecemburuannya.

Ridwan atau dwan juga adalah siswa dari SMA GEMINTANG ASA sekaligus ketua osis dan wakil ketua di club kesenian.

Ridwan terkenal memang dekat dengan ria.bahkan mereka suka di bicarakan sebagai kekasih,padahal di antara mereka tidak pernah terucap kata pacaran.

"Hahaha...cemburu?,hah? Sejak kapan seorang ridwan cemburu?ini serius dwan?"tanya ria dengan segala gelak tawanya itu .

"Udah lama raa"
"Yakin?sejak kapan sih?gua penasaran deh"
"Ya.. Dah lama dah.ingetya jangan terlaludeket sama adian."
"Iya,enggak bakal ko,lagian enggak deket ko."ucap ria terkekeh pelan.

"Hah..okeh,tpi kalian kemarin berduaan di parkiran,lagi ngapain?"tanya ridwan penasaran.

"Kemarin dia lgi nungguin waktu sholat aja,kmu tau kan kalo w harus nunggu sepupu gua."jawab ria seadanya.

Kemarin sore ria memang pulang sedikit terlambat karena dia menunggu sang sepupu.sambil menunggu ria mengobrol dengan beberapa gurudisana bahkan disana juga ada adian yang sedang menunggu waktu sholat ashar.

"Ouhh,okeh.lu udah pulang ra?jangan lupa makan."
"Iya nanti gua makan.gua masih di sekolah,mana ada warung nasi di sini,kantin juga udah tutup"ucap ria memudarkan pandangan nya kesekeliling.waktu itu semakin sunyi nan sepi.waktu telah menunjukan pukul enambelas tigapuluh atau stemangah lima sore.namun dengan setia ria menunggu sang sepupu.

***

"Ayla!! Tungguin gua dong,cape tau jalan kaki gini mana harus bawa beban nih di punggung"oceh ria pada sang sepupu -ayla.ria menggendong ranselnya yang lumayan berat,ditambah dua tas di kedua lengan nya itu.tas tas keperluan sang sepupu.

Ayla memutarkan bola matanya dengan malas "siapa suruh lu mau bantuin gua,beban lu aja berat ini malah sok sokan mau bantu"oceh ayla mengambil tas nya kembali.

Belum sempat ayla mengabil tasnya,tangannya di tepis kasar oleh ria"Etss,enak aja.biarin ya gua bantu lu,lu itu udah cape cape latihan tadi"tegas ria menolak.

Ingin sekali ayla menyumpil mulut ria yang tidak baik itu.di tengah perjalanan mereka berdua memutuskan untuk beristirahat.mereka berhenti di dekat tangga ke arah taman lama di sekolah.

"Eh,tau gak ay,dwan tadi dia bilang kalo dia cemburu.percaya gak kalo dia cemburu?"ucap ria memecah keheningan.

"Hah?,serius?"jawab ayla tidak percaya.ria mengangguk seakan menanggapi 'iya'.

Ayla berpikir sejenak mencerna maksud ria-ayla si lemot koneksi.

"Ouhh.. Beneran?,ciee.. Jadi gimana dong,gila sih.. Dia beneran ucapin itu ke elu?,confes gitu?"ucap ayla penuh Semangat seakan mimpi saja.

"Ya iyalah,ay!,masa iya gua boong.tapi menurutlu gua berhasil dong??"tanyak ria sedikit menggoda kesabaran ayla.

Ayla mengambil air dari tas ria seraya berpikir sesuatu"tapi gua gak yakin satuhal deh ,ria."

Ria menoleh cepat ke arah ayla "gak yakin apa?"
Ayla menyimpan botol air dan berpikir lalu berdiri merapikan bajunya,seakan mengajak 'ayo pulang'.

Tanpa menjawab dan menoleh,ayla berjalan begitu saja meninggalkan ria.

"Woii!! Gua masih pw tau,bentarlagi napa dah!?,ditanya malah pergi"teriak ria tidak mau ditinggalkan.

***



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang