1.

106 11 4
                                    

        Alle, adalah panggilan akrab untuk Allesandra Florensia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Alle, adalah panggilan akrab untuk Allesandra Florensia. Ia seorang gadis berusia 21 tahun yang masih aktif sebagai mahasiswa tingkat akhir. Meskipun tidak terlalu mencolok, ia tetap dikenal oleh beberapa mahasiswa lain karena aura positifnya, jiwa  independennya, serta rasa hormat dan rasa segan nya terhadap sesama mahasiswa.

Meski tidak berasal dari keluarga berada, Alle tidak pernah merasa canggung atau tidak percaya diri. Sebaliknya, ia bangga menjadi diri sendiri tanpa perlu berpura-pura menjadi orang lain.

Ia juga memiliki harapan yang sederhana. Menjalani hidup dengan aktivitas pada umumnya, bersenang-senang dengan teman sebaya, lulus kuliah, dan bekerja untuk masa depannya.

Namun, harapan itu tampak sulit  terwujudkan. Belakangan ini, kebebasannya terasa terbatas. Hidupnya selalu terbelenggu oleh hubungannya dengan Elio, sang kekasih. Meski sudah mencoba untuk melepaskan diri dari cengkraman Elio, pria itu justru  mengikatnya semakin erat dengan rantai tak kasat mata.

Tidak hanya sekali atau dua kali, Alle selalu berusaha menghindari Elio meskipun gagal. Setiap kali ada celah, ia akan mencoba melarikan diri. Meski pada akhirnya, ia terpaksa kembali dan berakhir dengan menangis dalam dekapan Elio.

__
Pukul 17:30.

Dengan mengendarai motor maticnya, Allesandra pulang ke kost sederhana yang ia tempati semasa kuliah. Raut kelelahan terlihat jelas di wajahnya, meski ia mencoba menyembunyikannya.

Hari ini, ia cukup bersenang-senang dengan teman-temannya di kampus. Kuliah sempat dibatalkan, dan di ganti dengan aktivitas persiapan hari ulang tahun kampus. Keberadaanya di lingkungan kampus membuat Alle merasa sedikit terlepas dari jangkauan Elio.

Kerutan di wajah lelah Alle semakin terlihat, saat mendapati mobil mewah terparkir di depan kost miliknya. Ia mendengus kecil, seolah tahu milik siapa, dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ingin menghindar pun tidak berguna, pikirnya.

Ia membuka pintu kost dan menutupnya dengan hati-hati. Terlihat seorang pria duduk tegap di sofa tepat di depan pintu, tengah menatapnya dengan tatapan tajam. Dia Elio, yang masih menggunakan setelan formal khas kantoran dan sebatang rokok di tangan kirinya.

"Dari mana?" Suara serak nan berat yang menyapa indra pendengaran Alle pertama kali.

Allesandra sedikit gugup dengan tatapan tajam milik Elio, yang mengamatinya sejak pertama ia membuka pintu.

Gadis itu meremas kuat tali Tote bagnya, melihat pergerakan Elio yang tengah menekan bara rokok pada pot bunga di atas meja.

Ketenangan pria itu membuat tubuh Alle berkeringat dan sedikit gemetar. "Lio, kamu bisa melihatnya sendiri di Maps-mu," Alle berbicara dengan suara tercekat, berusaha melawan kegugupannya di depan Elio.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Elio kembali bertanya dengan suara serak yang mendalam. "Dari mana, Alle?"

Alle menghembuskan nafasnya. "Aku di kampus seharian, Lio. Di kampus ada kegiatan dies natalis jadi aku agak telat." ucapnya pelan memberi pengertian untuk kekasih otoriternya.

VINCOLANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang