1O

565 79 5
                                    

Langit kini nampak cerah, bahkan awan saja terlihat bersinar.

Sunoo tersenyum kala melihat ke atas langit sambil melangkahkan kakinya menuju kafe wolf. Ia ingin makan pancake, makanan manis itu sudah menjadi favoritnya sejak dekat dengan Jungwon.

Lelaki Kim itu membuka pintu hitam kafe dengan perlahan, ingatannya dimana ia bertemu Jungwon lewat begitu saja di pikirannya. Ia semakin merindukan lelaki itu.

Untuk kesekian kalinya, hatinya merapalkan doa agar Jungwon dapat kembali sadar secepatnya.

“Iya nanti— ah Sunoo!” panggil Kyungmin sedikit berteriak pada Sunoo.

Panggilan tak santai dari Kyungmin itu tentu saja membuat Sunoo menukikkan alisnya bingung.

Sunoo mendekati Kyungmin yang sedang menatapnya khawatir. Kedua tangan Kyungmin menggenggam erat ponselnya, Apakah dia baru saja mendapat kabar buruk?

“Lo darimana aja? Ni-ki dari tadi nelponin lo katanya lo ngga aktif.” Kyungmin menjelaskan.

“Aku kehabisan baterai, makanya aku kesini sekalian numpang charger..” lirih Sunoo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Ah lupain, cepet ke rumah sakit sekarang!” suruh Kyungmin pada Sunoo.

Mata Sunoo membola kaget, jantungnya berdenyut nyeri karena sekelebat pikiran negatif melewati pikirannya.

“Kenapa?! Jungwon baik-baik aja kan?!!” tanya Sunoo tak santai.

Kyungmin segera menenangkan Sunoo ketika melihat lelaki Kim itu bernafas dengan terengah-engah.

Ia mengisyaratkan Sunoo untuk mengatur nafasnya sejenak. “Jangan panik..”

“Ngga ada apa apa kok, Ni-ki cuma ngasih tau kalau Jungwon udah sadar.”

Sunoo langsung menatap Kyungmin yang ada di sebelahnya dengan tatapan tak percaya.

Kyungmin yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Sunoo.

“Makanya cepet kesana, lo kangen kan?”

Jemari Sunoo dengan cepat menyeka air mata cemas sekaligus bahagia yang keluar dengan tidak sopannya.

Sunoo memeluk Kyungmin kemudian pergi dari sana tanpa mengucapkan apapun pada Kyungmin.

Nanti saja ia akan berterima kasih setelah ia menumpahkan rasa rindunya pada Jungwon.

Tinn!

Sunoo memberhentikan langkahnya dengan cepat kala sebuah mobil membunyikan klaksonnya.

“Ayo naik, mau ketemu Jungwon kan?”

Tak ada yang menyangka jika Tuhan memberinya banyak kemudahan hari ini, salah satunya dengan datangnya Jake bersama mobilnya.

“Hiks—”

“Jungwon mencarimu.”

Tanpa basa basi lagi, Sunoo langsung memasuki mobil Jake.



*****


Sampai di sana, Sunoo langsung berlari menuju kamar Jungwon. Bahkan tak sekali dua kali ia membuat para perawat menasehati untuk tidak berlarian di lorong rumah sakit.

Langkahnya ia pelankan kala netranya melihat pintu kamar rawat Jungwon sedikit terbuka.

Sunoo menatap Ni-ki untuk memastikan apakah Jungwon benar-benar sudah bangun, Ni-ki yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban singkat.

Tanpa menunggu apapun lagi, Sunoo langsung memasuki ruangan dimana ia selalu menunggu kesayangannya untuk bangun dari tidur lamanya.

Jungwon masih berbaring di sana, bibirnya membentuk senyuman dan matanya mengisyaratkan Sunoo untuk mendekat.

“Sunoo..”

Tanpa sadar, air mata Sunoo menetes begitu saja. Dirinya sungguh merasa bahagia.

Ia langkahkan kakinya mendekati Jungwon. Dengan hati-hati, Sunoo genggam tangan Jungwon yang masih tertancap infus di sana.

“Maaf karena buat kamu nunggu.” lirih Jungwon.

“Hiks— jangan minta maaf!”

Jungwon terkekeh mendengar nada marah dari Sunoo. Tangannya mengisyaratkan Jake yang baru saja memasuki kamarnya untuk menaikan kasurnya agar ia bisa memeluk Sunoo untuk meredakan rasa rindunya.

Dirasa kasur atasnya sudah cukup tinggi, Jungwon sedikit memundurkan dirinya agar duduk dengan benar. Jungwon langsung merentangkan tangannya.

Sunoo tanpa ragu langsung memeluk Jungwon dan menumpahkan air matanya.

“Aku takut kalau kamu ngga bangun.” gumam Sunoo.

“Kalau aku ngga bangun berarti aku jahat dong? Setelah bilang kalau aku cinta kamu terus pergi gitu aja, aku ngga sejahat itu buat nyakitin kamu.”

Diam-diam pipi Sunoo memerah. Bisa bisanya Jungwon dengan santainya menjelaskan itu di hadapan Jake.

“Yah, jadi nyamuk.” sela Jake.

Sunoo yang sudah terlanjur malu langsung menduselkan wajahnya ke bahu Jungwon.

“Mau berduaan sama dia sebentar, boleh?” tanya Jungwon meminta izin pada Jake.

Jake tertawa kemudian pergi keluar kamar agar dua insan yang saling merindukan itu memiliki waktu sendiri bagi mereka.

“Bayi nya lagi malu ya?” Jungwon mulai menggoda Sunoo.

Sunoo yang digoda langsung melepaskan pelukannya. Netra nya masih enggan menatap Jungwon.

Demi apapun, senyum dan tatapan lembut Jungwon membuatnya salah tingkah!

“Jangan ngambek dong, koma lagi nih.”

“Ihh!” kesal Sunoo. Apa-apaan Jungwon berkata begitu.

Jungwon lagi lagi terkekeh.

“Ngga mau kasih hadiah? Aku udah bangun loh.”

Sunoo mengerutkan dahinya tak mengerti. Hadiah sama sekali tak terlintas di pikirannya.

“Hadiahnya—”

“Hadiahnya jadi pacarku, aku udah berusaha buat bangun ini buat kamu, jadi..”

Jungwon menarik nafasnya kemudian menghembuskannya perlahan, tiba-tiba rasa gugup menyelimutinya.

“Be my boyfriend, please?”

Suasana di sana mulai canggung. Tapi mau bagaimana pun, Jungwon harus mengungkapkan nya sebelum Sunghoon kembali mengambil Sunoo sebagai miliknya. Hal itu akan jadi mimpi paling buruk bagi Jungwon.

Dengan malu-malu, Sunoo menganggukkan kepalanya. Bagaimana bisa Sunoo menolak orang yang telah Sunoo tunggu dari beberapa bulan lalu.

Jungwon meraih tangan Sunoo kemudian mengecup punggung tangan lelaki Kim itu.

“Aku mendengar semua ceritamu terutama tentang es batu itu.”

“Sekarang kamu punyaku, jadi es batu itu mau gimanapun ngga bakal bisa ambil punyaku.”

Sungguh! Bibir Sunoo seperti digembok. Dirinya benar-benar salah tingkah.

“Jungwonnie..” panggil Sunoo.

Kini mata indah itu berani untuk menatap Jungwon.

“i love you.”

Biarkan mereka berdua menerima kebahagiaannya setelah penantian yang cukup lama. Biarkan kedua hati yang pernah remuk itu kini mereka satukan.

Sunoo menggengam erat tangan Jungwon, “jangan pergi lagi.”

“i'm here for you, Kim Sunoo.”



















HORE
happy dikit boleh lah
btw maaf kalau ada typo ya kawan kawan, aku gemes sendiri ngetiknya :D

it's me [Yangsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang