1. Jeon Jungkook

465 28 4
                                    

Skool: Chapter 1
-Jeon Jungkook-

Itu dia.
Lelaki itu, yang selalu kulihat saat musim semi ini. Dia selalu terlelap dibawah pohon dengan bunganya yang sedang bermekaran.

Ponselnya diletakkan diatas rumput yang berada di sampingnya. Matanya terpejam, dan bibirnya bergerak mengikuti irama dari lagu yang didengarnya....seakan ia yang memasuki dunianya sendiri.

Aku menatapnya seperti ini, seakan aku mengenalnya. Padahal tidak, aku hanya selalu melihatnya dan aku juga tidak mengetahui namanya. Kukira dia adalah orang yang ingin menghabiskan hidupnya terlelap di bawah pohon musim semi. Aneh.

Tahun ajaran baru.
Aku berjalan kearah papan pengumuman berada. Tentu saja disana banyak orang-orang mencari tahu kelas mana yang akan di tempatinya. Aku hanya berdiri di barisan paling akhir.

Tanpa harus maju kedepan, ya aku sudah tau. 2-1. Kelasku

Namaku terpampang jelas dan malah berada di paling atas di kertas itu. Aku bukannya sombong, aku hanya mengandalkan otak jeniusku. Hahaha
Kalian tau maksudku, ya aku murid terpintar di sekolah ini.

Aku berjalan mencari kelas 2-1 itu. Aku menemukannya. Ugh tapi apakah benar itu kelasku?

"JUNGKOOK!"

"JEON JUNGKOOK!"

"KAU DIKELAS INI? AKU DISEBELAH!"

"JEON!"

Aku menatap sinis pemandangan didepanku. Ah itu sama sekali bukan pemandangan. Aku tidak ingin menamai itu.
Orang-orang disana berteriak aneh memanggil -Jeon Jungkook- yang sama sekali tidak kuketahui siapa.

"Hoi!"

"Argh"
Aku meringis sesakitan karena baru saja seseorang memukul kepalaku. Tidak sopan.

"Siapa kau?!" Kataku sambil menerkam tangannya itu. Maaf aku bukan gadis yang akan diam saja jika diperlakukan seperti ini. Bisa kudengar ia meringis karena cengkramanku. Aku menaikkan daguku, mencoba melihat sosok yang tidak terlalu jauh beda tingginya denganku.

Aku menaikkan satu alisku, ya heran. Bagaimana bisa orang yang tidak ku kenal ini memukul kepala jeniusku. Tapi ia malah tersenyum lebar memperlihatkan giginya namun tidak dengan matanya yang tertutup rapat karena senyumnya.

"Jimin imnida" katanya.

-ohh- hanya kata itulah yang terlintas dipikiranku.

"Kau 2-1?" Tanyanya.

Aku hanya menganggukkan kelapaku.
Ugh aku lupa dengan maksudku mencengkram tangannya.

"Hei kenapa kau memukul kepalaku? Aku sama sekali tidak mengenalmu bodoh"

"Aku memang bodoh nona jenius, Kim Hyora"

Tanpa sadar, aku membesarkan mataku menatapnya. Apa katanya tadi? Nona jenius? Itu julukan yang bagus tapi..

"HAHAHAHAHA! kau memang bodoh, nona jenius itu sangatlah lucu"

Aku tertawa keras karena sesuatu yang sama sekali tidak lucu itu sebenarnya. Selera humor yang aneh memang.

"Mohon kerjasamanya"

"Huh?"

Aku menatapnya bingung yang sekarang mulai masuk ke kelasnya. HUH 2-1?! Bagaimana aku bisa bertahan dengan orang konyol dikelasku. Dan siapa namanya tadi?

Bel masuk tersisa 5 menit lagi, nampaknya suara bising gadis-gadis kesepian itu sudah memudar. Aku berjalan masuk ke dalam kelas dan kemudian melirik ke sekelilingku.
Aku terpaku pada seseorang..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang