Prolog

445 42 10
                                    

***

"Tidak!"

Ia terbangun dari mimpi buruknya. Hujan badai di luar begitu menambah pikirannya berkecamuk.

"Kau tak apa, Cedric? Mimpi buruk lagi?" Seorang pemuda menghampiri tempat tidurnya.

"Ya- aku begitu takut." Jawab nya dengan nafas tersengal-sengal.

Edward tersenyum lalu mengambilkan segelas air yang berada tepat disampingnya.

"Minumlah dan tenangkan dirimu." Ucap Edward pada adik kembarnya yang bermasalah dengan tidur.

Cedric dan Edward.

Saudara kembar yang lahir dengan fisik yang sangatlah identik, hampir sulit membedakan keduanya. Namun jika lebih jeli, Edward memiliki rambut coklat yang lebih gelap, sedangkan Cedric sedikit terang. Tinggi keduanya pun sama.

Saat beranjak remaja keduanya pun tumbuh dengan normal, akan tetapi Cedric memiliki masalah terutama saat malam hari. Cedric tak pernah merasakan tidur nyenyak, ia selalu dihantui oleh mimpi-mimpi buruk yang sama secara terus-menerus sehingga mengharuskan Edward berjaga ekstra untuk sang adik.

"Kali ini apa lagi yang kau lihat di mimpimu?" Edward meletakkan gelas tadi ketempat semula tanpa mengalihkan perhatiannya dari Cedric.

Cedric mengusap keringat dingin yang membasahi wajahnya,"semuanya hampir sama. Lagi-lagi aku melihat makhluk menyeramkan itu lagi, dan orang-orang menangisi kematianku."

"Dengan nama yang sama?" Edward memastikan.

Cedric mengangguk.

"Mengapa dulu namaku dirubah? Bukankah nama ku Edwin?" Tanya Cedric.

"Entahlah- kau sendiri yang meminta jadi ibu mengubahnya sebelum dilegalkan." Jawab Edward.

"Mereka memanggil ku dengan nama yang sama seperti yang ku gunakan sekarang." Ucap Cedric.

"Sudah lah, mungkin itu hanyalah bunga tidur dan jangan terlalu dipikirkan. Kasihani diri mu, Ced." Ucap Edward sambil menepuk bahu kembarannya itu.

"Hanya saja.. ini aneh." Gumamnya sambil kembali membaringkan tubuhnya lagi.

"Apa ini?"

***

Ps : aku bikin Cedric terlahir kembali jadi saudara kembar Edward dan dia mengalami mimpi buruk yang tersisa dari memorinya di masa lalu.

Mirare |  Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang