Bad + Bad

22

Beberapa hari kemudian, dengan bantuan Diva dan Ellie rumor tentang Lisa di club itu mulai menghilang, meski keduanya mendapat hukuman skors karna masih terlibat tapi mereka bersyukur karna tidak dikeluarkan.

Carly di keluarkan dari sekolah karna foto dan vidionya di club yang menjadi viral di berbagai akun sosmed, sekolah pun sudah tidak menerima donasi apapun dari ayahnya Carly, semuanya itu berkat Kiran yang menyebarkan vidio foto tersebut dan berbicara kepada ayahnya.

Beberapa hari ini juga Lisa menjauh dari Jeka. Ia menghindari pemuda itu, bahkan telpon dan pesan dari nya Lisa abaikan semuanya.

"Sa, gue mau ke rooftop. Mau ikut?" Ajak Kiran

Lisa tahu rooftop yang dimaksud Kiran adalah markas Gang Moge Devils.

"Enggak, gue mau kebelakang sekolah. Mau ngerokok"

"Lo udah seminggu lebih Lo diemin dan ngejauh dari Jeka. Gak kangen?"

"Paansih, dahlah" Lisa mengambil aerphone nya dan beranjak pergi

Sesuai ucapan nya tadi, gadis ini pergi kebelakang sekolah dengan memanjat tembok yang biasa ia lewati, karna jika lewat gerbang pasti akan di larang.

Lisa duduk dibawah pohon dan bersandar pada dinding sekolah. Dengan santai ia menyalakan dan menghisap rokoknya.

Memang belakangan ini dia belum melihat wajah Jeka lagi. Bukan marah, hanya ingin tenang walau itu sebentar.

"Ck, ngapain tu anak ada disini juga" Decak nya saat melihat Jeka sedang duduk diseberang nya, sedikit jauh memang tapi ia masih dapat melihat jelas presensi pemuda itu

Jeka POV

Jeka tengah duduk sambil bermain game di ponsel nya, karna kalah ia mematikan dan meletakkan ponselnya dengan kasar. Padahal hanya game, namun pemuda itu mengacak-acak rambutnya seolah prustasi.

Jeka hendak menyalakan pemantiknya namun tak kunjung bisa menyala. Tiba-tiba seseorang menyodorkan pemantik di hadapan nya.

"Pake ini aja" ucap Lisa, gadis itu langsung duduk di samping Jeka saat pemantiknya di terima

Tak ada percakapan, hanya saling diam tanpa bicara. Hanya ada gumpalan asap yang keluar dari mulut keduanya.

"Mau kemana?" Tanya Lisa saat Jeka beranjak

"Pergi"

"Kenapa?"

"Bukannya Lo lagi Pase jauhin gue? Gue bantu"

Lisa menghela napasnya, memang sudah tiga hari Jeka tak berusaha menghubungi nya. Mungkin pemuda ini sadar bahwa dirinya sedang tak ingin di ganggu.

"Duduk"

Mendengar itu Jeka menurut dan kembali duduk di samping gadis itu. Namun lagi-lagi mereka hanya saling diam.

"Kangen" gumam Jeka, Lisa hanya menengok pemuda itu sebentar lalu kembali menatap kedepan

"Lebay banget cuman dijauhin bentar doang udah lesu kek gitu"

"Iya ya.. kenapa ya?" Jeka terkekeh pelan tanpa menengok ke arah Lisa "sorry, Zora"

"Gue pikir Lo jauhin dan diemin gue karna bakal bales gue. Misal, tiba-tiba surprise gitu ciuman atau dating sama cowok lain" lanjut pemuda itu

"Tadinya emang bakal gitu sih.." ucap Lisa membuat Jeka menengok dengan cepat

"Males aja"

Jeka terkekeh kecil " makasih"

"Apa? Bukan berarti gue gak bisa lakuin apa yg udah Lo lakuin ya Jeka"