The Glory

7 0 0
                                    

"Bangun anjing! Liat berita apa yang gue dapet!" Jeongwoo dengan brutal mengguncang guncang tubuh temannya yang saat ini tengah tidur mangap itu.

Merasa tubuhnya terguncang keras, Haruto si pria pemalas membuka matanya perlahan. Kok tenggorokannya terasa kering ya? Ia pun mengecap kecapkan mulutnya.

"Ck! Ganggu aja! " Haruto menggeliat lalu kembali menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Hehhh dasar tukang molor! "

Jeongwoo mendekat kearah telinga Haruto, membisikkan sesuatu disana.

"Bank central Shinrai mau transmigrasi cokkk!! " Bagian cok nya sengaja Jeongwoo teriakkan.

Demi mendengar berita barusan, Haruto yang matanya sedari tadi rapat, kini telah terbuka lebar 1000 watt.

"SIALAN! panggil yang laen. PANGGIL YANG LAENN!!! " Teriak Haruto lantang dengan suara bapak bapaknya.

Dan disini mereka sekarang, berkumpul di inti bangunan. Bangunan tua yang sudah usang mereka sulap menjadi markas. Dindingnya penuh dengan grafiti asal, apalagi sudut ruangannya, penuh lumut.

Yoshi si ahli samurai tengah menyiapkan kalengan bir. Asahi dengan cekatan menyusun roti roti. Mereka masing masing sibuk mempersiapkan rapat.

Rapat penting segera diadakan, mengingat Bank Central Shinrai adalah target emas mereka sejak jaman jeruji besi. Pengalaman mereka tak bisa diremehkan, masing masing dari anggota The Glory ini sudah pernah memasuki sangkar besi berkali kali.

Apalagi Jihoon, masuk penjara gara gara mendirikan asosiasi jambret lokal. Bocah sinting.

"Jadi karena setelah sekian purnama kita nunggu berita menyenangkan ini, kita bakal ngadain rapat beneran. Jangan guyon, plis. Apalagi lu Bang Ji! Awas aja lu cekikikan gajelas sama Bang Suk. Beneran gue bedil! " Ucapnya seraya matanya tak lepas memelototi si empunya nama.

"Beneran ampe impoten gue anjing, nungguinnya. Shinrai emang syalan". Jihoon tanpa merasa bersalah menggaruk garuk tytyd nya.

"Ehm" Deheman Haruto kembali menginterupsi.

"Bang Sahi, yok bang" Haruto mempersilahkan Asahi untuk menjelaskan rencana.

"Jadi, kita harus profesional. Pokoknya tampang tampang kita tuh udah sering banget seliweran di penjara penjara, sekarang gue mohon kita satukan tekad buat nyolong beneran. Jangan sampe kena polisi. Jangan sampe. "

"Iye bang, terus gimana rencananya" Celetuk Yoshi.

Asahi berdiri dengan membawa spidol hitam ditangannya. Ia menjelaskan sembari menuding nuding papan putih. Tangannya mencoblos kan paku kebeberapa titik yang dirasa perlu, lalu melilitkan benang merah di paku paku tersebut.

"Diperkirakan transmigrasi mereka jatuh pada tanggal 12 Juni, yang artinya 5 hari lagi" Ia menatap audiens. Anjing, audiens apaan. Jeda sebentar.

"Mereka bakal bawa 4 truk, masing masing truk ada 4 penjaga. Salah satu dari truk itu ada yang isinya emas murni 2 ton beratnya. Gila kalo beneran bisa dicolong kita bakal kaya raya"

Ia kembali mencoretkan spidol nya, mengotori papan putih.

"Truk truk itu juga bakal dikawal dari darat dan udara. Alay banget sih"

"Ehm! " Pelototan Haruto membuat Asahi kembali segan.

"Karna Yoshi jago parkour, ntar lu loncat loncat aja. Ketemu pengawal langsung sret, penggal. Terus Bang Ji sama Bang Suk kelen jaga dari atas, bedil heli heli mereka"

Yang dimaksud mengangguk. Btw, sekarang posisi mereka sedang sangat menjijikkan. Hyunsuk dipangkuan Jihoon berhadap hadapan, dan mereka sibuk melakukan entah apa.

"Yang didarat gue doang? Gak ada yang nge cover gue gitu? Kalo kena bedil gimana? " Tanya Yoshi memelas.

"Lu di cover sama dedek Hwan, tembakan dia udah mayan. Nanti kalo ada yang mau nembak Bang Yosh, tembak duluan ya dek? "

"Siap bwang! " Tangan Junghwan membuat tanda hormat.

"Gue sebisa mungkin bakal nge hack sinyal heli mereka. Urusan CCTV itu gampang, sebelum kita capcus gue bakal hack duluan. Oh iya, yang belom kebagian si Uto ama Jeongwoo ya? Lu bedua ngantongin belanjaan yak? "

Mereka berdua bertatapan. Bergidik sendiri.

"Kudu ama dia banget tah? " Ujar mereka bersamaan.

"Ya terus siapa? Siapa suruh jadi orang mageran. Tingkat kepekaan Jeongwoo itu tinggi banget, jadi nanti lu nge cover Haruto juga sambil ngantongin duit duit. Paham gak? "

"Paham! " Teriak mereka serentak.

"Demi keberhasilan kita, untuk The Glory! "

"Untuk The Glory! "

Ting!

Mereka bersulang. Sekali kali tak apalah, syukuran sebelum hari H yang amat menegangkan.

"Eh, bentar bentar! Masalahnya mau dapet bedil dari mana peyang? Orang kita jadi jambret aja kebutuhan tercukupi udah bersyukur. Lah malah gaya gayaan mau beli bedil". Jeongwoo mengutarakan hal yang sedari tadi mengganjal pikirannya.

" Gampang! " Ujar Jihoon dengan santainya.

"Gue punya koneksi, ntar coba gue tawar. Lagian, koin emas yang waktu itu kita colong pas acara lelang masih ada gak sih? Pake itu aja kenapa. " - Jihoon

"Hmm.. Oke, kita bakal ngabisin usaha kita selama ini. Koin emas dinasti ying bakal mahal banget, bodat kita jual aja. Terus lukisan Van Gogh yang biru mlungker mlungker itu, kita jual juga. Pokoknya kita beli kebutuhan secara matang! " Haruto berkata dengan semangat berapi api.

"Ntar Bang Suk yang beli. Secara lu kan pemilih banget. Karena kita mayan berduit, pilih yang bagus. Kalo bisa Desert eagle Bang. Biar sekali tembak langsung ancur".

Hyunsuk mengambil cerutu yang tengah dihisapnya, mengepulkan asapnya nikmat.

" Hm.. Gampang itumah".



***



Mobil range rover yang dikemudikan Haruto melaju mulus dijalanan kota osaka. Haruto dan Asahi akan mengunjungi dealer mobil ilegal yang terkenal didunia hitam. Dan tempatnya tak jauh dari markas mereka, sebelah barat Kota Osaka yang indah, Kota Kobe.

Biasanya mafia mafia atau drug dealer kelas kakap memakai jasa mereka. Mobil mobil itu tak pernah diringkus pihak berwajib, karena si pemilik adalah anggota kepolisian sendiri. Yang sekaligus anggota sindikat kejam Jepang, Yakuza.

Melihat papan yang tertera, mobil mereka berbelok. Memasuki pelataran nya, mereka disambut tumpukan mobil rongsok yang tingginya hampir 7 meter. Ornamen yang indah meski terkesan menyeramkan. Bagaimana jika tiba tiba terjatuh?

Haruto lebih dahulu turun kemudian disusul Asahi. Haruto mengambil sebatang cerutu disaku celananya, menghidupkan pemantik dan mengisapnya sebentar.

"Selamat datang kembali Saudaraku"

Suara berat menginterupsi kedatangan mereka.







































TBC
Ngok
Apan nih
Dahlah wkwk enjoy aje

Vote komen jan lupa y shayy..
Udah belom?
Udah?
Mkshh^^

More Tempting Than MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang