🎀 8. Mengungkapkan Diri

105 45 7
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Kau adalah lagu yang tak pernah selesai, melodi yang terus mengalun meski aku telah menutup telingaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau adalah lagu yang tak pernah selesai, melodi yang terus mengalun meski aku telah menutup telingaku."

─── ・ 。゚☆: .☽ . :☆゚. ───


Pallas Club, Pukul 8 Malam

Di sebuah ruangan khusus untuk bermain biliar, Astra berdiri di dekat meja dengan stik biliar di tangannya. Vesta bersandar pada dinding, sementara Nay duduk di tepi meja, mengamati mereka dengan tangan terlipat di dada. Suasana di ruangan itu terasa santai, tetapi ada ketegangan samar yang menggantung di udara.

Astra menarik napas dalam sebelum berbicara.

"Aku tahu kamu sudah memiliki band yang bermain malam ini, tapi bisakah Cherna bergabung juga?" tanyanya, suaranya terdengar yakin.

Nay, yang awalnya hanya bermain-main dengan bola biliar di tangannya, mendongak dan menatap Astra dengan ekspresi tidak percaya.

"Ya, kamu bisa. Tapi masalahnya..." Ia menurunkan bola itu ke meja, mencondongkan tubuh sedikit ke depan. "Kamu selalu menggunakan lebih banyak waktu untuk mengatur panggung daripada band lain."

Astra tersenyum tipis. "Hari ini tidak. Maksudku, mulai sekarang, tidak perlu melakukan itu."

Nay terdiam sesaat, lalu matanya sedikit membesar.

"Apa? Jangan bilang kamu akan mengungkapkan dirimu?" tebaknya, ekspresi terkejutnya tak bisa disembunyikan.

Astra mengangkat bahu dengan santai. "Tepat sekali. Aku akan berhenti bersembunyi di balik tirai. Aku akan menjadi diriku sendiri."

Nay menyipitkan matanya, kemudian tersenyum miring. "Kamu tidak takut tunanganmu akan mengetahuinya?" nada bicaranya setengah mengejek, setengah penasaran.

Astra menatap Nay tanpa ekspresi, lalu menjawab dengan suara datar. "Aku tidak punya tunangan lagi. Aku sudah membatalkan pertunangan."

Nay membelalakkan mata, jelas tidak menyangka jawaban itu. "Apa? Kamu baru saja berkencan dengannya kemarin."

Astra menghela napas pelan. "Semuanya telah berubah."

Nay memandangnya sejenak sebelum akhirnya merangkul bahu Astra dengan satu tangan, senyumnya kali ini lebih lembut. "Anak kecil, bukankah kamu terlalu impulsif? Kamu harus berpikir lebih hati-hati tentang mengungkapkan dirimu. Semua rahasia yang kau simpan... semua yang tersembunyi akan berakhir di sini."

Vesta, yang sejak tadi hanya mendengarkan, akhirnya ikut berbicara. "Itu benar, Astra. Pikirkan baik-baik. Jangan terlalu terburu-buru."

Astra menatap Vesta, lalu menunduk, jemarinya mengusap stik biliar di tangannya. "Aku tidak peduli lagi." Suaranya pelan, tetapi tegas. "Alasan aku merahasiakan semuanya adalah karena aku takut Archer akan mengetahuinya. Tapi sekarang... aku hanya ingin bernyanyi. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Aku juga ingin tahu, jika aku mengungkapkan diriku, akankah ada yang mengenaliku? Apakah mereka masih ingin mencari tahu... siapa Cherna?"

L'Amour Retrouvé [Republis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang