"Satu jalan, Satu arah, Satu cewek" prinsip yang selalu ALGRAFI pegang.
Dia wakil dari Geng motor Phoenix, memiliki kesetiaan yang selalu dipegang erat-erat entah itu terhadap kekasihnya atau pada Phoenix.
namun, terjadi sebuah kecelakaan yang mem...
SATU JALAN, SATU ARAH, SATU CEWEK, SATU SEMPAK "WE ARE ONE, WE ARE PHOENIX" PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⚠️ 16+
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
01. ALGRAFI
"DASAR ANAK-ANAK NAKAL, BERHENTI KALIAN !" Teriak satpam sekolah, atau bisa dipanggil Mang Toto, pria berkumis tebal serta rambutnya yang botak sudah menjadi ciri khas pria berumur hampir setengah abad itu.
Rion, mengeluarkan lidahnya, sambil sesekali tertawa, meledek Mang Toto yang sudah kalah jauh dari mereka, karena larinya yang lambat. "Mang besok-besok belajar lari dulu, biar bisa ngejar kita." Teriaknya, sambil kaki yang terus berlari menginjak lorong sekolah yang sepi karena jam pelajaran sudah mulai.
"Mang, Caka cape nih. Istirahat dulu lah, nanti kita lanjut lagi kejar-kejaran nya." Usulnya, perut Caka sudah benar-benar sakit dan keroncongan.
Ini semua karena hasutan Tulus untuk mengajak mereka menginap dirumah sakit semalaman yag berujung dikejar Mang Toto karena mereka memanjat pagar belakang sekolah.
Mang Toto berhenti sambil mengangkat tangannya, bertanda jika dia telah menyerah. Ia benar-benar tidak kuat mengejar anak-anak muda yang staminanya masih banyak. Apa dayanya yang sudah renta, dan staminanya makin berkurang.
Mang Toto menjewer kuping Rion dan Tulus, sedangkan Caka sudah ngibrit entah kemana.
"Kalian pikir Mang Toto bisa kalian suap hah ? Asal kalian tau, Mang Toto itu gasuka ngerokok,"
"Yaudah nanti kita beliin yang mah Toto mau de-Awww ampun mang." Jeweran ditelinga keduanya semakin mengencang.
Rion merasa jika telinganya akan putus sedikit lagi, sedangkan Tulus pria itu sudah berteria heboh sambil berjalan kearah ruang BK.
Saat sampai di ruang BK Mang Toto menyerahkan keduanya ke Bu Jamilah, selaku guru killer yang slalu membawa penggaris kesayangannya kemana-mana. Entahlah, seperti ada magnet yang menempel sehingga tidak dapat dipisahkan kecuali Bu Jamilah sendiri yang bisa melepaskannya. Banyak puluhan siswa yang sudah kena oleh penggaris kesayangannya Bu Jamilah yang diberi nama "Michelle" itu. Bahkan sampai ada siswa-siswi yang membuat squad untuk merencanakan pemusnahan penggaris Bu Jamilah.