Chapter 1. Awal Pertemuan

118 20 12
                                    

Happy Reading😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading😊😊

10 Agustus 2013 14:00

📍Park Residence

Rumah mewah dan besar bukan berarti tempat yang nyaman bagi semua orang. Hal itu dirasakan oleh Park Hana selaku anak tunggal Park Wonshik, yang sekarang tengah menjabat sebagai CEO dari brand teknologi yang sudah terkenal terutama dalam bidang Smartphone di Korea ataupun di seluruh dunia. Mungkin mayoritas orang berpikir ingin menjadi gadis yang baru menginjak usia remajanya ini, karna siapa yang tidak ingin hidup dengan garis keturunan Sumsang Grup?

Gadis yang berumur 13 tahun itu sedang berada di perpustakaan rumah dengan guru privat yang tengah menjelaskan berbagai hukum ekonomi, serta tabel akuntansi di papan tulis dalam ruangan itu. Cukup terlalu dini bagi dirinya untuk memahami semua pelajaran ini. Namun menjadi satu-satunya penerus Ayahnya membuat dirinya tidak punya pilihan lain. Mau tidak mau dirinya harus dibebankan ekspektasi besar keluarganya.

"Hana ssi, kau bisa mulai mengerjakan tugas ini dari sekarang," ucap gurunya.

Bukannya mengerjakan tugas, dirinya malah berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu keluar ruangan itu.

"Saya pusing, pelajarannya dilanjut besok aja," ucap Hana pada guru privatnya yang lebih terasa seperti perintah.

Ia berjalan menuju kamarnya dengan lunglai, sesampainya di kamar ia memasang earphone ke telinganya lalu memutar musik pada aplikasi ponselnya dengan volume hampir penuh. Terputar lagu EXO yang berjudul Growl yang baru saja keluar tahun ini, dirinya langsung menggerakkan tubuhnya mengikuti choreo lagu itu.

"YEAH! Na eureureong eureureong eureureongdae! Na eureureong eureureong eureureongdae! Na eureureong eureureong eureureongdae~" Saat tengah asyik berjoget sambil mengikuti lirik lagu itu. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka memperlihatkan nyonya rumah besar itu alias Ibu dari Hana di batas pintu.

Krieet

Dirinya terkejut saat melihat putri semata wayangnya menggerakkan tubuhnya dengan lihai sambil bernyanyi tidak jelas.

"Astaga anak ini! Hana sedang apa kamu bergerak seperti ulat bulu di musim dingin?!" teriak Nyonya Park Heeyoung sambil menghampiri Hana yang belum berhenti joget.

"Park Hana!" serunya lagi sambil mengambil salah satu earphone di telinga Hana.

Hana pun langsung terkejut dan langsung memberhentikan jogetnya.

"Eomma waegeurae!?" tanya Hana dengan sedikit sewot.

Ia mencopot earphone satunya lalu mematikan musik yang tengah terputar di ponselnya.

"Kata Lee ssaem, kamu sakit. Tapi apa ini?! Malah bergerak-gerak tidak jelas," omel Nyonya Park.

"Iya emang aku pusing, aku gak ngerti inflasi, marketing fix, ekonomi usaha apalah itu. Pelajarannya terlalu susah dipahami oleh otak bodohku ini," jawab Hana sambil merebahkan dirinya di kasur.

Destiny•Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang