1

41 3 0
                                    

"Jimin, berhenti kamu!" Teriak sang guru BK.

Nafasnya terengah-engah saat ia berhasil melarikan diri dari kejaran guru tua itu, langkahnya cepat menuju ke arah kantin.

Sesampainya di sana, ia langsung menyambar segelas air minum gelasan dan langsung habis ditenggaknya. Membuka dua kancing seragam atas lalu menidurkan diri dibangku panjang itu.

Hingga perlahan-lahan terdengar suara keramaian yang membuat Jimin terbangun dari tidurnya, dia terduduk dan mengusak matanya, menyapu keseluruh isi kantin ini.

"Woy! Enak banget tidur si anjing" sapa temannya dengan menepuk bahu Jimin.

"Hm" responnya.

"Lo kenapa tadi lari, bego. Jadi kita yang kena marah"

Hari ini adalah hari masuk pertama setelah libur selama satu bulan penuh itu, hari dimana MPLS berlangsung dan Jimin sudah membuat masalah. Padahal ia tadi sudah bagus menyembunyikan dirinya agar guru-guru tidak mengetahui dimana dirinya, namun tetap lengah, ia tertangkap sang guru BK ketika ingin berjalan ke kamar mandi.

"Buta apa gimana? Lihat liat sendiri nih rambut gua kaya gini!" Sengak Jimin.

"Ya itu mah lo yang goblok! Udah tau sekolah bukannya dicat hitam dulu" tangannya mengambil satu sendok didepannya lalu memukul kepala Jimin.

"Males gua"

Oh ya, perkenalkan namanya Jimin, Park Jimin, siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas akhir jurusan permesinan. Ia adalah seorang siswa yang sering kali membuat gurunya geleng-geleng kepala. Terutama saat ini, hari yang dimana semua siswa-siswi harus menunjukkan sisi yang bagus untuk ditiru adik tingkatnya.

Saat berangkat sekolah pagi tadi, ia sempat tebar pesona kepada siswa-siswi yang masih berseragam biru-putih, rambutnya yang mencolok menambah eksistensinya dianggap cowok wattpad-ganteng-pinter-idaman.

Tapi, guru BK seringkali mengejar Jimin untuk memberikan teguran dan mengingatkannya untuk mengubah warna rambutnya. Meskipun sering dikejar oleh guru, Jimin tetap tegar dengan pilihannya dan tidak ingin mengubah warna rambutnya. Dia percaya bahwa rambutnya yang berwarna orange adalah bagian dari identitasnya dan mengekspresikan kepribadiannya yang unik.

✧✧✧

"Kamu tidak kapok, Jimin? Sudah saya bilang, ganti warna rambutmu" ucap sang kepala sekolah itu, matanya hampir copot karena melotot menghadap Jimin.

"Pak, ini tuh rambut asli saya, kenapa nyuruh-nyuruh sih" jawab Jimin sambil menyugar rambut kebanggaannya.

"Saya tidak percaya, saya tau rambut kamu itu hitam. Baru jadi anak kelas duabelas saja seperti ini tingkahmu, bagaimana nanti kamu mau mencontohi adik kelas kamu!"


"Pak, lagian rambut kan nggak ganggu pelajaran. Lagipula saya kan blasteran, pak, wajar dong" elaknya lagi.

"Blasteran apaan kamu begitu?"

"Indonesia-NipponPaint"

"Saya tidak mau tahu, besok rambut kamu harus sudah hitam. Kalau tidak, saya akan bawakan kamu cukur rambut biar bisa saya botaki di sekolah. Ingat itu!" peringat Kepala sekolah, lalu ia meninggalkan Jimin yang memandangnya malas.

Jimin ini sepertinya memang memerlukan pelajaran tambahan agar mempunyai sikap sopan santun, terlalu sering melabeli dirinya untuk bersikap tidak peduli hingga membuatnya menjadi anak yang tidak beraturan.

T R I C K YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang