Sunyi

1.3K 162 3
                                    

Suara langkah kaki terdengar mendekat kearah Jennie dan Irene. Menampakan dua orang yang baru saja masuk dengan wajah cerah Seulgi dan wajah datar Jisoo.

"Hey girls " Seulgi menyapa. "Aku membawa makanan untuk kita. Dan mana Wendy dan Joy? "

Irene membari tatapan tajam kearah Seulgi. "Simpan didapur Seulgi " Dengan segera Seulgi menuju dapur untuk menyimpan belanjaan yang mereka beli.

Sedangkan Jisoo sudah menuju kelantai dua kamarnya untuk mengganti baju.

Irene berbisik pada Jennie. "Jen, pergi dan temui Jisoo "

"Aku takut. Saat kau bercerita dia hampir memutuskanku aku jadi berpikir jika hal itu akan terjadi sekarang "

Seulgi datang dari dapur dan bergabung dengan Irene dan Jennie "Jennie. Bicaralah padanya, Dia mungkin terlihat marah tapi aku yakin dia tidak akan memutuskanmu. Dia hanya merasa lelah "

Jennie menunduk menarik nafas. Teringat luka di dahi Jisoo yang dia sebabkan "Seul.. Bagaimana luka di dahinya? " Seulgi terkekeh.

"Tadi dia marah padaku, Karna aku menutupinya pakai plaster bergambar kucing. Katanya, Luka itu di akibatkan oleh kucing galak " Yap. Terjadi cek cok antara Jisoo dan Seulgi tadi karna Jisoo tidak mau plasternya bergambar kucing karna kucing artinya Jennie, Sedangkan lukanya karna ulah Jennie.

Mereka bertiga tertawa keras. Namun suara dari belakang mereka terdengar. Membuat ketiganya menoleh.

"Jennie. Kita perlu bicara. Ikut aku atau tetap bersama Irene dan Seulgi? "

"Aku ikut "

Jennie ikut bersama Jisoo tidak ada kata menunda atau takut. Hanya 1 doa Jennie agar tidak ada kata putus yang keluar dari mulut Jisoo saat berbicara nanti.

Mereka dikamar. Jisoo mencari remot dan menekan tombol agar jendela besar dikamarnya yang terhubung dengan balkon itu terbuka otomatis. Jennie hanya mengikuti Jisoo dari belakang.

 Jennie hanya mengikuti Jisoo dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulut Jennie terbuka lebar. Pemandangan didepannya membuatnya takjub. Dengan langkah pelan Jennie berdiri melihat betapa berbedanya balkon kekasihnya itu terakhir kali dia lihat.

"Duduk Jennie "

fokus Jennie teralihkan dengan suara husky Jisoo.

Jennie duduk disebrang Jisoo dengan tangan yang dipangku, Gugup.

"Kau suka? " Jisoo bertanya, Jennie heran. "1 minggu lalu aku mengubah balkon ini agar jika kita punya waktu kita bisa menghabiskan waktu bersama disini. Berniat membuatmu terkesan dengan suasana hati yang tidak seperti sekarang. " Jisoo menghembuskan nafas kasar, bersandar disofa.

Jennie yang sedang menunduk menatap Jisoo dengan mata berkaca-kaca akan menangis. "Jisoo.. "

"Aku tau, Akhir-akhir ini kita jarang bertemu. Aku tau itu semua salahku. Jadi aku pikir sebaiknya- "

Romansa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang