96.Ustadzah Halimah Alaydrus

241 13 0
                                        

Ustadzah Halimah Alaydrus

Habib Umar bin Hafidz pernah mengatakan, "Sebesar-besarnya bala' (bencana) yang melanda umat ini adalah kosongnya hati dari rasa cinta kepada Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺ."

▪︎Kenapa hati mereka kosong dari rasa cinta kepada Nabi?

Ada 2 sebab:
1.) Karena disesatkan oleh orang-orang yang tidak mencintai Nabi Muhammad.

   Orang-orang yang tidak memiliki cinta kepada Nabi ini, jangan kamu kira adalah ahli-ahli maksiat, bukan... kadang-kadang malah jenggotnya panjang-panjang, kadang-kadang malah jilbabnya lebar-lebar, kadang-kadang malah ada gelar-gelar pendidikan Agama di belakang nama-nama mereka. Sehingga banyak umat yang kemudian tersesatkan pemikiran dengan menganggap bahwasanya, "Nabi Muhammad kan manusia biasa, kalian jangan mengkultuskan Nabi Muhammad, jangan berlebih-lebihan dalam mencintai Nabi Muhammad, yang harus kita muliakan itu Allah, Nabi Muhammad kita patuhi aja." Bahkan kalimat yang pernah saya dengar dari lisan mereka, "Nabi Muhammad itu seperti tukang pos, dia datang kepadamu membawa surat, kamu hanya perlu menerima suratnya, membacanya, mengamalkannya dalam kehidupan. Ngapain kamu peluk-peluk tukang posnya." Mereka berbicara bahkan membawa Ayat Al-Qur'an, mereka berbicara bahkan dengan membawa Hadits-Hadits Nabi. Bahkan baaanyak di antara mereka yang mohon maaf menurut saya kekurangajarannya naik level dengan mengatakan bahwa, "Nabi Muhammad tidak perlu dia ziarahi. Ketika kalian datang ke Madinah ke Raudhah Asy Syarifah, hanya untuk sholat 2 rakaat di Raudhah Asy Syarifah tanpa perlu ucap salam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺ." Kekurangajaran mereka terkadang naik level sampai dengan berani menyebutkan bahwa, "Ibunda dan Ayahanda Nabi Muhammad tempatnya di dalam neraka."

2.) Karena mereka terlampau sibuk mencintai dunia hingga tak menyisihkan ruang untuk hatinya dalam mencintai Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺ.

   Sebab keduanya jelas, terkadang orang-orangtua yang memaksa anaknya untuk menjadi sukses secara duniawi, membuat mereka seperti tak pernah punya kesempatan untuk memikirkan apalagi jatuh cinta kepada Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺ. Pencapaian bagi mereka hanya sekedar nominal angka di saldo rekening mereka, pencapaian mereka hanyalah sekedar bangunan-bangunan mewah yang mereka tinggali, kendaraan-kendaraan mewah yang mereka naiki, yang kesemuanya akan mengalirkan air mata penyesalan ketika mereka masuk ke dalam alam kubur mereka, sebab tak ada yang dapat mereka bawa.

Saudariku sekalian yang saya muliakan... Dua-duanya semoga kita terhindar darinya. Kita minta kepada Allah... kita, anak, cucu kita, ke bawah bawah terus semuanya nih, jadi orang-orang yang terhindar, dijauhkan dari hal-hal yang dapat menyesatkan pemikiran. Sebab sekali lagi saya sampaikan, bala' terbesar bencana terbesar yang terjadi kepada umat ini adalah kosongnya hati dari rasa cinta kepada Baginda Nabi Besar Muhammad ﷺ. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin... 🤲

Maka peranan pesantren di masyarakat adalah mengembalikan rasa umat yang hilang atau menumbuhkan rasa cinta di hati para santri para santriwati untuk mencintai yang seharusnya dicinta Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

Tak ada yang dapat memperindah kehidupan kita...
Tak ada yang dapat menaikkan derajat kita...
Tak ada yang dapat memuliakan kita umat Islam lebih daripada pengikutan kita, rasa hati kita kepada Baginda kita Nabi Besar Muhammad ﷺ...

Jika kosongnya hati dari cinta kepada Nabi Muhammad adalah sebesar-besarnya bala', maka saya sampaikan padamu bahwa sebesar-besarnya hadiah yang Allah ﷻ karuniakan dalam hidup seseorang adalah cintanya yang besar kepada Nabi Besar Muhammad ﷺ.

Jatuh cinta kepada Nabi tak pernah membawa sakit...
Jatuh cinta kepada Nabi tak pernah membuatmu turun...
Maka istilah "Jatuh"nya kita ganti aja dengan "Naik" cinta...

Kita lihat dalam Islam, dalam sejarah... Khadijah menjadi Khadijah Al Kubro karena Nabi Muhammad, karena cintanya kepada Nabi Muhammad. Kalau tidak karena Nabi, ia hanyalah seorang wanita pebisnis belaka. Kalau tidak karena Nabi Muhammad ﷺ, Khadijah hanyalah seorang perempuan cantik, janda kaya yang ada di Kota Makkah. Akan tetapi karena Nabi Muhammad, Sayyidah Khadijah menjadi "Nisaa'ul Jannah Arba'ah (Wanita-wanita surga ada 4: Asiyah binti Muzahim, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Nabi Muhammad ﷺ)."

Ruang Hijrah [ᥫ᭡]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang