3.

29 6 1
                                    

"letakkan saja disini tunggu aku menye...Kamu!??"

Suara bariton itu berhasil membuat Eunji tersadar siapa pria itu.Dia pria yang tidak sengaja kepalanya ketimpuk sepatu Eunji.

Dua sejoli di ruangan besar itu saling menatap.Yang satu menatap dengan tatapan tajam dan angkuh.Yang satu menatap kaget dan terlihat ketakutan.

"Apa kita pernah bertemu?"Suara serak berat keluar dari Pria bertubuh jangkung di depan Eunji.

"E sepertinya tidak pernah sanjangnim"Eunji menundukkan kepalanya.Saat ini ia benar benar gugup melihat pria di depannya itu.

"Kenapa aku merasa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Perasaan mu saja kali"Eunji berucap sepelan mungkin.Ntah kenapa tiba tiba ia merasa kesal dengan pertanyaan pria itu.

"Kamu bilang apa?"Sepertinya pria itu mendengar decisan Eunji.Ia menatap Eunji dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Tidak ada sajangnim"Eunji menjawab dengan tegas.Takut takut bos baru nya itu tau ucapannya tadi.

"Sepertinya kamu tidak tau yah saya adalah orang yang memiliki ingatan tertajam di muka bumi ini"

"Nee?"Eunji terbelalak mendengar kata angkuh itu.

"Saya bilang kamu tidak tau saya punya ingatan paling tajam di muka bumi ini,kamu tuli yah?"Pria itu kesal menatap Tajam Eunji.Ada dendam terlihat dari sorotan mata itu.

"Saya jelas tidak taulah sajangnim saya kan bukan peramal"Eunji menjawab dengan santai.Entah kemana sekarang rasa gugup yang tadi.

"Yakk aish shi"Pria itu benar benar kesal sekarang,tapi ia berusaha agar tidak mengeluarkan kata kotor pada bawahannya itu.

"Udah udah kembali kerja sana"Usir pria itu kembali duduk di kursinya.

"Rusak hari ku melihat wajahnya"Pria itu melonggarkan dasinya yg serasa mencekiknya.

............

Narsistik.Itu kesan pertama Eunji terhadap Bosnya itu.

"Ada yah manusia macam dia"

Eunji segera bergegas kembali ke tempat kerjanya.

"Ji gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Presdir baru kita lah?ganteng gak?Masih muda gak?baik gak?"Bomi sangking penasaran membombardir Eunji dengan segala pertanyaan nya.

"Kalo nanya satu satu bom"Eunji menatap Sahabatnya itu jengah.

"B aja,ngeselin,caplang,kayak tiang listrik suaranya lagi kayak orang mabuk"

"Masasih?"

"Yah menurut ku dia begitu,yang paling parah Presdir baru itu sombong narsistik"

"Ekhmm"

"Maaf siapa yah?"Bomi segera mendorong sahabatnya saat melihat sosok laki laki di belakang Eunji.

"Yak bom apa...Park sajangnim?"Eunji kaget melihat atasannya itu tiba tiba berdiri disana.

"Owh anda Park sajangnim Maaf saya belom mengenal tadi"Bomi segera menghormat kepada bos nya itu.

Namun pria itu sibuk menatap tajam kepada Eunji.Sepertinya dia tersinggung dengan ucapan Eunji tadi.

"Kapan saya membuat mu kesal Jung Eunji?"pertanyaan itu sukses membuat nyali Jung Eunji menciut.

"I itu anu Sajangnim saya hanya bercanda tadi"Eunji benar benar gugup sekarang,jangan sampai dia dipecat hanya karena mengata ngatai atasan nya itu."iyakan bom aku cuma bercanda kan bom"Eunji tiba tiba tersenyum kikuk merangkul Bomi.

I Don't Know WHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang