🙃

149 21 2
                                    

Nyongan yorobun....... I'm Back.

Kalau part yang ini sedikit panjang.....

Maaf jika lama update dan kembali.


Bantu author buat promosi kan cerita ini ya..... Soalnya biar banyak minat bacanya.







































































Ini dia part selanjutnya.



























Silakan di baca☺






















































📍New Zealand

Pagi hari yang cerah dikota new Zealand membuat mata Indah mirip kucing itu akhirnya terbuka karena dari Cahaya yang mengenai wajah cantik dari tirai jendela masion kakek dan neneknya.


“ok good morning jennie…..semangat untuk hari ini dan mulai lah dengan senyuman manis.” (good morning eomma,appa. Nini rindu kalian) sapaan selanjutnya ia lanjutnya dalam hati. Ia amat merindukan kedua orangtua yang jauh darinya. Ia ingin Kembali tapi seakan tertahan dan  memutuskan untuk tetap disini.



Bangun dan menurunkan kaki nya  ke lantai lalu berjalan kekamar mandi untuk segera Bersiap untuk bersekolah Kembali. Di ruang makan yang luas namun tidak seluas yang ada dikorea di tempat  para maid sedang sibuk mengurus sarapan pagi dari cucu sulung kim itu. Langkah kaki yang melangkah dari arah tangga masion itu mengalihkan penglihatan orang yang sedang merapikan meja makan itu.




“selamat pagi semua…hmmm ajhuma apakah grandpa sudah sarapan?” pertanyaan yang gadis itu tanya kan pada maid yang sedang bertugas untuk melayani pagi sarapannya.



“ahh belum nona….tuan sedang berada di belakang taman masion melihat bunga lili yang dia pelihara Bersama mendiang nyonya.” Gadis itu hanya menganggukan kepala nya tanda ia mengerti atas jawaban nya maid itu. Gadis itu tidak lansung memulai sarapannya karena harus menunggu sang kakek karena itulah tradisi di masion itu.

Tak berselang lama penatua kim itu telah tiba dari urusan taman belang dan menghampiri cucunya.



“ sudah lama nini? (ia mengelus lembut rambut Panjang itu) lalu duduk di kursi utama meja makan itu.” Gadis bermata kucing hanya mengangguk tanda iya sebagai jawaban pada kakeknya.




Sarapan dimulai tanpa ada nya suara saat sesi sarapan sedang berlansung karena itu termasuk dalam aturan saat makan. Denting sendok yang menutup dan menandakan bahwa sesi makan telah selesai. Sang penatua memandang dalam cucu sulung nya seperti ingin mengeluarkan sepatah atau kalimat pada cucunya,seakan tau bahwa kakeknya ingin mengatakan sesuatu gadis itu masih tetap ppada posisinya


“jennieya…hemmm sebentar lagi adalah libur semester apakah kau berniat untuk pulang atau balik ke korea nak?”



sebenarya penatua kim itu sedikit berhati hati dalam melontarkan kata atau kalimat pada cucunya karena ia tau apa alasan dari cucunya itu memilih jauh dan tinggal dengannya disbanding dengan orangtua dan adiknya doi negara ginseng itu. Gadis bermata kucing itu menghela nafas dan memandang penatua kim itu dengan lekat




“haraboji….inilah tempat ku untuk berpulang. Aku tidak akan balik kekorea atau menginjakkan kaki ku disana saat aku sudah memutuskan untuk tinggal dan hidup disini harabouji.” Gadis itu memandang lekat mata yang mirip dengan dirinya.



Keep Ticking and See The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang