BAB-01

852 90 17
                                    

Beberapa Siswa-siswi baru saja keluar dari salah satu gedung pencakar langit setelah menyelesaikan kelas Bimbel mereka. Ada yang keluar dengan raut wajah bahagia karena kelas berakhir, ada pula yang lelah dan sedih karena tak biasa nya malam ini kelas mereka berakhir lebih lama dari biasanya.

"Lisa-ya, tunggu sebentar."seorang pria menghentikan langkah gadis berponi yang hendak memasuki mobil jemputan nya.

"Ada apa? Cepat katakan lah sesingkat mungkin karena ini sudah larut malam, aku takut Mommy berpikir yang tidak-tidak jika aku tidak kunjung pulang setelah kelas berakhir."dengan sedikit ketus gadis bernama Lisa menjawab.

Pria itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu mengungkapkan perasaan nya pada gadis itu.

"Lisa-ya, sudah lama aku menyukai mu. Maukah--"

"Aku tidak mau."potong Lisa cepat lalu masuk ke dalam mobil tak menghiraukan ucapan pria itu yang membujuk nya dengan memukul-mukul jendela meminta waktu Lisa sebentar lagi.

"Lisa-ya aku mohon buka jendela nya sebentar saja. Lisa aku mohon Lisa, kau harus tau perasaan ku bahwa aku sangat mencintaimu."teriak pria itu.

"Nona, apa tidak sebaiknya di selesaikan secara baik-baik? Saya tidak tega melihat pria itu."ujar Supir menengok ke jok belakang di mana majikannya berada.

Lisa yang sedang mengaktifkan ponsel nya menghela nafas kasar lalu ia tatap Supir nya itu setajam mungkin dengan berkata-

"Paman Jung. Kau tinggal memilih antara mengasihani pria itu atau kehilangan pekerjaan mu?"ancam Lisa berhasil membuat Supir nya ketakutan.

"Maafkan saya Nona, saya janji tidak akan mengulangi nya lagi."jawab Supir itu menyadari kesalahannya.

Bagaimana dia bisa lupa dengan aturan-aturan yang diberikan oleh Nyonya besarnya? Dimana ia harus langsung mengantar Lisa pulang setelah kelas selesai dan tidak boleh mengizinkan satu pria pun mendekati Nona bungsu nya itu.

"Jalan sekarang juga!!"perintah Lisa sambil memainkan ponsel.

"Baik Nona."mobil hitam itu mulai
meninggalkan area tanpa menghiraukan teriakan pria tadi terus menerus memanggil nama Lisa berulang kali.

                                °°°°°°°°

Seorang wanita paruh baya menunggu dengan gelisah di ruang tamu. Sesekali tatapan nya melihat ke arah jarum jam dinding di mana kini menunjukkan angka 22:55 WKS.

"Ck, dimana anak itu? Aku tau kelas nya hari ini akan berakhir sedikit terlambat dari biasanya tapi ini sudah lewat 55 menit dimana seharusnya ia sudah sampai rumah sejak 10 menit yang lalu."dumalnya mulai berpikir yang tidak-tidak tentang anaknya sendiri.

"Apakah anak itu keluyuran seperti kakak-kakaknya dulu? Jika iya, tak akan ku izinkan lagi ia keluar rumah apapun alasannya."wanita itu terus saja mengoceh tiada henti. Tak peduli dugaannya salah ataupun benar.

Tin tin tin

Suara mobil terdengar di depan halaman. Wanita itu bangkit dari duduknya saat melihat orang yang sejak tadi ia tunggu-tunggu baru saja membuka pintu.

"Aku pulang."ujar anaknya itu dengan suara lirih.

"Dari mana kamu baru pulang jam segini hah?"pertanyaan begitu menusuk dari wanita itu ia layangkan untuk anak bungsunya yang baru saja tiba pukul 23:16 menit.

Anak bungsu wanita itu merotasikan bola matanya malas tak ingin meladeni sang ibu, dan lebih memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar karena sungguh! ia benar-benar lelah setelah melakukan aktifitas seharian ini.

" LALISA KIM JAWAB PERTANYAAN MOMMY BUKAN NYA TIDAK SOPAN DENGAN MENGHINDAR SEPERTI PENGECUT."sang pemilik nama menghembus kan nafas secara kasar berbalik badan menghadap sang ibu yang baru saja meneriaki namanya.

Kutukan seorang ibu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang