~A
Seorang pemuda tampan tengah duduk di sebuah kursi sambil menatap ke arah luar jendela, tatapannya kosong, tak ada senyum yang muncul di wajah rupawan itu, matanya seperti palung lautan pertanda banyak luka yang dia pendam, bibir itu terus saja mengumam kan sebuah nama.
"Ben..."
Pemuda tampan yang diketahui bernama Kim Soobin itu berjalan pelan ke arah jendela, dia memperhatikan burung burung yang berterbangan ke arah yang sama, tampa sadar setetes air mata mulai turun dari bola mata sekelam palung lautan itu.
"Kau juga pergi meninggalkanku seperti burung burung itu Bear. "Gumamnya dengan sangat pelan.
Laki laki tinggi itu tak berniat menyekat air mata yang keluar, dia membiarkannya saja, ini sudah biasa untuknya, dikala dia merindukan Ben, kekasihnya, dia akan seperti itu, menagis tampa suara, namun di saat dia mengigat kematian Ben, baru dia akan menagis histeris.
Tuk tuk
Sebuah ketukan terdengar di pintu kamar Soobin, dia membalikan badannya menghadap ke arah pintu itu, seorang pemuda tampan masuk dengan sebuah paper bag di tanggannya, dia tersenyum ke arah Soobin, sedangkan Soobin hanya menatapnya datar, tak ada niatan untuk tersenyum sedikitpun.
"Taehyun kenapa kau meninggalkan ku? "Datanglah lagi seorang pemuda belasteran dengan tinggi di atas rata rata ke dalam kamar Soobin, suara nya tampak menggema, namun dia segera diam kala melihat Soobin menatapnya datar.
Pemuda yang petama masuk terlihat menyenggol badan pemuda belasteran itu sambil menatapnya datar, pemuda belasteran itu hanya bisa tersenyum tampa dosa, sedangkan Soobin hanya menatap interaksi mereka dengan tatapan biasa, dia bahkan tak berniat menghampiri sama sekali, dia hanya terus diam di depan jendela itu.
"Soobin Hyung, Hyung tak berniat menyapa aku dan Kai? Kami baru pulang dari negara lain selama 2 tahun loh Hyung. "Ucap pemuda yang pertama kali masuk, atau kita panggil saja Taehyun dan yang satu lagi Kai.
Soobin tak merespon sama sekali membuat Taehyun dan Kai saling tatap satu sama lain dengan pandangan kecewa, padahal mereka berharap Hyung mereka ini sudah berubah, Taehyun dan Kai pikir Hyung nya akan menayapa hanggat seperti dulu saat mereka masih kecil, tapi nyatanya tidak.
"Hyung tidak merindukan kami? "Tanya Kai sambil kembali menatap Soobin.
"Ben... "
Lagi lagi nama itu yang di sebutkan, nama yang sama yang mereka berdua dengar beberapa tahun lalu saat mereka bertanya hal yang sama, memang siapa sih Ben itu, apakah seberharga itu Ben dalam hidup Soobin, mereka tidak tahu sama sekali tentang Ben karena Soobin yang tidak mau menceritakan juga ayah dan ibu mereka yang lebih memilih menutup buku tentang kisah kekasih Hyung nya itu.
"Baik, itu tandannya Hyung merindukan kami, nah kami bawa oleh oleh untuk Hyung, sekali kali Hyung harus keluar, kasian Bunda selalu bersedih, iya? "
"Dan main juga dengan kami Hyung, aku membeli PS5 baru, pasti seru kalau kita main bertiga nanti. "
Respon apapun tak dikelurkan oleh Soobin, jadi Taehyun dan Kai memilih untuk keluar dari kamar Soobin, kalau mereka berlama lama disana akan ada rasa canggung, mereka juga agak takut kalau Soobin akan kembali seperti dulu saat mereka memaksanya dan berakhirlah dengan Soobin yang menagis histeris memanggil Ben kekasihnya.
Soobin menatap kepergian kedua adik sepupunya itu, dia tampak tak peduli dan kembali menatap ke arah luar jendela, pemandangan dari kamarnya ini lebih menarik dari pada harus berhubungan dengan manusia manusia lain di luar sana, dia tidak akan sempat untuk merindukan Ben-nya.
"Ben... ayo kembali, Hyuka dan Terry sudah besar sekarang, kau tidak akan kerepotan lagi kalau mereka bermain dengan kita. "
Walaupun keadaan Soobin seperti itu, dia juga memperhatikan kedua sepupunya itu, dulu saat mereka kecil mereka sering bermain bersama, Terry dan Hyuka itu Taehyun dan Kai yang sekarang sudah dewasa dan tidak mengigat masa masa bersama dengan Ben dan Soobin.
"Terry semakin pintar, dia tidak cengeng lagi, dia juga punya otot impiannya saat kecil dulu, dia dominan idaman semua orang. "
"Lalu Hyuka, dia semakin tinggi saja, dia juga menguasai banyak bahasa sekarang, bahasa koreanya sudah lancar tidak sekaku dulu, dia juga masih menyenagkan seperti dulu. "
Soobin mengatakan semua yang dia lihat seolah ada orang lain yang mendengarkan, padahal hanya ada dirinya sendiri di dalam kamar itu, namun di luar kamar itu ada Taehyun dan Kai yang sedang mendengar percakapan Hyung tertuanya itu, senyuman terbit di wajah mereka kala mendengar Soobin masih mengigat mereka.
"Tae, kata Bunda menguping orang lain itu tidak baik loh. "
"Lalu kenapa kau mengikutiku menguping? "
"Aku juga penasaran tau. "
Perdebatan kecil mereka di perhatikan oleh seorang laki laki manis yang masih terlihat awet muda di usianya dengan senyuman yang mekar, itu adalah Bunda Soobin, Seokjin namanya, laki laki tangguh yang sudah bersabar atas penderitaan Soobin putra satu satunya.
"Hayo lagi pada ngapain, nanti Hyung kalian marah loh. "
Taehyun dan Kai langsung tersentak kaget saat mendengar suara Seokjin, mereka buru buru berbalik dan melihat Seokjin yang sedang menatap mereka dengan galak, mereka hanya bisa cengegesan saja, apalagi melihat sepatula yang di pegang oleh Seokjin.
"Kai, tau kan harus gimana? "Tanya Taehyun dengan pelan, sepelan mungkin hingga tak di dengar oleh Seokjin.
"Dalam hitungan ketiga... satu..."
"Dua..."
"Kabur. "
"Ampun Bunda!!"
Kai dan Taehyun langsung berlari meninggalkan Seokjin yang sebenarnya tidak marah pada mereka sama sekali, tapi Seokjin itu suka bersenang senang, jadi dia mengejar Taehyun dan Kai yang berlari mengitari manion mewah keluarga Kim.
Perdebatan mereka tak luput dari pendengaran Soobin, kamar Soobin itu tidak kedap suara, jadi dia bisa mendegar semua yang terjadi di luar, tak ada niatan di hati Soobin untuk ikut bergabung sama sekali, baginya mendengarkan saja sudah cukup, dia lebih senang menceritakan semuanya pada Ben yang entah Ben mendengarnya atau tidak.
Dia juga akan kembali seperti dulu, namun dia masih menunggu waktu yang tepat, ada rasa rumpang di hatinya, kekosongan itu belum di isi lagi dengan Ben, jadi dia tidak akan pernah keluar kecuali kekurangan itu telah di isi oleh seseorang, dan itu harus Ben orangnya.
TBC
1. Kim Namjoon
2. Kim Seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear [Soogyu]
RandomSoobin berharap kekasihnya Ben yang sudah tiada akan kembali padanya, lalu bagai mana jika ada orang lain yang berbeda dengan Ben tapi memiliki wajah yang sama dengan Ben datang ke kehidupannya? Bl BxB Soogyu