CHAPTER 3 (Roti kacang ijo dan susu almond)

137 19 0
                                    


~U

Seperti biasa kala pagi hari, keluraga Kim akan sarapan bersama, tentunya tampa Soobin, karena biasanya Seokjin akan mengantarkan sarapan ke kamar Soobin tepat saat pukul 8 siang, dengan menu yang sama setiap harinya, karena kalau Seokjin mengganti menunya, maka Soobin tidak akan pernah mau memakannya.

Pagi sebelumnya sarapan terasa ramai dengan ocehan ocehan dari Teahyun dan Kai, tapi kali ini mereka tampak diam, tak ada satupun yang berniat bicara, membuat Namjoon jadi kebingungan.

"Kalian baik baik saja? Biasanya kalian akan bertengkar kalau sedang makan, aneh rasanya kalau kalian diam seperti ini. "Unjar Namjoon sambil memakan sarapannya.

Taehyun dan Kai saling tatap, lalu mereka menghela napas secara bersamaan, itu memunculkan banyak pertanyaan untuk Namjoon dan Seokjin yang memperhatikan mereka berdua sendari tadi.

"Ada apa? Ayo bicara sama Ayah Bunda! "

"Kami di bentak sama Hyung. "Jawab mereka serentak yang membuat Namjoon juga Seokjin kaget.

"Hyung? Soobin maksud kalian? Tidak mungkin. "Ucap Seokjin tidak percaya, bagai mana Soobin bisa membentak mereka kalau bicara saja tidak pernah.

"Kami serius Bunda Ayah. "Taehyun membenarkan ucapan dia dan Kai, karena memang benar, mereka baru saja di bentak oleh Soobin.

Namjoon berpikir sesaat lalu menatap kedua keponakannya itu. "Memang kalian melakukan kesalahan apa sampai sampai Soobin marah pada kalian? Tak biasanya Soobin akan marah. "Ucap Namjoon.

Taehyun dan Kai saling tatap, mereka meminta persetujuan satu sama lain untuk menceritakan kesalahan mereka, Kai menyetujuinya dan Taehyun pun mulai menceritakan semuanya pada Namjoon tampa terlewat satupun.

"Kami bertengkar di kamar Soobin Hyung, masalah kekasih, aku dan Kai bahkan sampai mau saling memukul, lalu tiba tiba saja Soobin Hyung berdiri dari duduknya dan menatap kami dengan marah lalu.... "Taehyun mengantungkan kalimatnya dan menatap Kai.

Kai mengaguk mengerti maksud Taehyun, dia lalu menatap Seokjin dan Namjoon yang tampak masih setiap mendengarkan. "Soobin Hyung membentak kami dengan bilang.... 'Diam atau kalian ku bunuh' mengerikan sekali. "Ucap Kai merinding di akhir lalu memeluk dirinya sendiri.

Namjoon dan Seokjin saling tatap, mereka sedang mencerna cerita Taehyun dan Kai, setelah berhasil hati mereka berdua menghangat, ternyata Soobin mereka masih sama seperti dulu, dia menyayangi Taehyun dan Kai, tetunya Soobin tidak akan membiarkan Taehyun dan Kai bertengkar karena masalah seperti itu.

"Hyung kalian itu peduli pada kalian, kalian jangan bertengkar di depan dia lagi, dia itu sebenarnya sedih melihat kalian bertengkar, tapi dia mengekspresikan itu dengan kemarahannya agar kalian cepat mengerti. "Jelas Namjoon.

Taehyun dan Kai mengaguk tanda mengerti perkataan Namjoon, Seokjin tersenyum melihat mereka berdua, dia sadar, mau bagai manapun Soobin tetap peduli dengan adik adiknya, dia bersyukur Soobin masih di berikan rasa peduli itu, dia yakin lama kelamaan Soobin akan berubah.

"Nah anak anak, untuk permintaan maaf kalian pada Hyung kalian, sekarang antarkan sarapan ini ke kamar Hyung kalian, jangan lupa meminta maaf yah. "Seokjin memberikan sebuah nampan berisi makanan pada Kai dan Taehyun.

"Kenapa selalu ini menunya? Memang Soobin Hyung tidak bosan? "Tanya Kai ketika melihat makanan yang di buatkan untuk Soobin.

"Kalau di ganti justru Hyung kalian tidak akan mau memakannya, jadi ayo antarkan sekarang, ini sudah tepat jam 8. "

Taehyun dan Kai menurut saja, mereka mengantarkan makanan itu ke Soobin, isinya hanya roti kacang ijo dan susu almond, yang mereka tau dari dulu Soobin itu suka sekali dengan roti dan susu almond, kadang Soobin, Taehyun dan Kai selalu bertengkar berebut roti dan susu almond yang dibuat oleh Seokjin.

"Taehyun, kau penasaran tidak siapa Ben itu? "Tanya Kai tiba tiba saat mereka sedang menaiki tangga.

Taehyun melirik ke arah Kai yang sedang membawa nampan. "Bukankah Ben itu kekasihnya Soobin Hyung. "

Kai memutar kedua bola matanya malas mendengar jawaban yang dikeluarkan oleh Taehyun. "Aku juga tau Ben itu kekasih Soobin Hyung, tapi kau tidak penasaran gitu Ben itu seperti apa hingga membuat Soobin Hyung segila itu. "Ucap Kai.

Taehyun tampak berpikir, dia juga tak bisa memungkiri kalau dia juga penasaran dengan bagai mana Soobin bisa seperti itu karena Ben. "Iya sih, tapi yah Soobin Hyung sendiri kan tidak ingin kita mengetahui tentang Ben, kan? "

Memang benar, pada awalnya Taehyun dan Kai sering bertanya tentang Ben baik itu pada Namjoon dan Seokjin maupun pada Soobin sendiri, tapi kisah mereka ini sudah tertutup rapat, Soobin juga seperti menaruh bom waktu di dalam cerita itu, kalau ada yang mengusiknya, maka di pastikan Soobin akan meledak.

Tuk tuk

Taehyun mengetuk pintu kamar Soobin walaupun setelah itu dia langsung masuk ke dalam bersama dengan Kai, dia melihat Soobin yang sedang membaca sebuah buku sambil duduk di pinggir ranjang dengan handuk yang bergantung di lehernya, rambutnya juga masih basah mungkin dia baru selesai mandi.

"Woah Hyung, kalau aku seorang sub mungkin aku sudah minta ampun melihat penampilanmu saat ini. "Ucap Kai yang mendapat jitakan dari Taehyun, sungguh adik beda 7 bulannya ini mulutnya tidak bisa di jaga sekali.

Soobin menatap mereka berdua dengan tatapan datar yang biasa, seperti tidak ada emosi di sana membuat Taehyun dan Kai menelan ludah kasar karena takut kalau Soobin akan membentak mereka lagi, Soobin saat marah itu lebih menyeramkan dari pada Seokjin yang sedang mengomel.

"Eum... Hyung ini sarapanmu, Bunda meminta kami mengantar ini dan... "Taehyun menatap ke arah Kai yang juga sama tengah menatapnya. "Kami mau meminta maaf atas kelakuan kami yang kemarin, kami tidak akan melakukannya lagi. "Lanjut Taehyun sambil menatap Soobin.

"Maaf yah Hyung, kami sudah membuat mu kesal, lain kali aku tidak akan memancing Taehyun agar marah padaku lagi, maaf yah. "Ucap Kai dengan nada penuh penyesalan.

Dalam hati mereka, mereka sangat takut, mereka takut bahwa nasib mereka akan sama seperti Seokjin di mana Soobin tidak mau menatapnya lagi, mereka berdua masih bersyukur Soobin mau melihat mereka berdua dan sepeduli itu pada mereka berdua.

Diluar dugaan, Soobin berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah mereka berdua, dia menepuk pundak keduanya, setelah itu dia mengambil nampan dari tangan Kai lalu pergi menuju ke kursi kesayangannya yang ada di samping jendela.

Ini pertama kali setelah sekian lama Soobin melakukan itu lagi, biasanya dulu Soobin melakukan itu karena dia bangga pada Taehyun dan Kai, jadi sekarang Taehyun dan Kai diam mematung mencoba mencerna apa yang terjadi, senyuman terbit di wajah mereka, mereka sangat senang.

Taehyun dan Kai keluar dari kamar Soobin setelah mendapatkan isyarat tangan dari Soobin untuk mereka berdua agar cepat keluar, Taehyun dan Kai senang karena Soobin mulai menunjukan banyak perubahan untuk mereka, rasanya Soobin sebentar lagi akan sembuh.

TBC

Winter Bear [Soogyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang