Pretzel: Chapter Four

662 130 6
                                    

"Apa aku bisa mendapatkan kepercayaannya dan berhasil meluruskan semua kesalahpahaman itu?"






[Jaemin & Renjun]













Setelah selesai kelas, renjun lantas mengejar jaemin yang keluar lebih dulu membuat Haechan bingung tapi dia ikut mengejar sahabatnya itu begitu pula kekasih Haechan itu.

"Nana!" Panggilnya, membuat sang empu terhenti seketika lalu renjunpun berlari dan berdiri dihadapan jaemin.

"Siapa kau?" Datar jaemin.

"Aku injun." Ucap renjun dan jaemin seketika semakin datar seketika. Dan jaeminpun beranjak akan pergi tapi renjun menahannya.

"Aku mohon jangan pergi, kau harus mendengarkan semua penjelasan ku jaemin. Semua yang kau lihat saat itu salah." Ucap renjun menjelaskan.

"Salah? Percuma renjun, karena bagaimana pun kau akan menjelaskannya aku tak akan percaya. Kau adalah monster bahkan aku sangat jijik berdekatan juga bertemu denganmu." Ucapnya datar lalu menyentak tangan renjun sampai terlepas dari lengannya lalu pergi begitu saja. Renjun hanya bisa menangis dalam diam melihat betapa sakitnya renjun hanya karena Jaemin, pria yang dia cintai tak pernah mau mendengarkan  perkataannya sama sekali.

Haechan dan jeno melihat semua yang terjadi, Haechan mengkode jeno untuk mengejar jaemin dan diapun langsung mendekat pada renjun.

"Renjun? Gwanchana?" Ucap Haechan sembari menyentuh bahu renjun. Renjun lantas melihat kearah Haechan dan diapun langsung memeluk sahabatnya itu.

"Haechan hiksss... Nana tak mau mendengarkanku hiksss... Aku harus apa hiksss...."

"Sssttt, berikan dia waktu renjun. Aku yakin dia pasti akan mendengarkanmu. Percaya padaku. Tenanglah." Ucap Haechan sembari mengelus punggung sempit sahabatnya itu.





Jeno mengejar jaemin yang akan memasuki mobilnya itu.

"Kenapa?" Datar jaemin.

"Itu orangnya kan jaemin? Kenapa kau melakukan itu? Bukankah kau mencintainya?"

"Aku tak akan mencintai Monster itu jeno. Dia bahkan tega membunuh kembarannya itu. Dia bukan orang yang aku cintai."

"Kau berbohong pada dirimu sendiri jaemin." Ucap jeno.

Bug.

Jaemin meninju wajah sahabatnya itu dengan wajah marahnya, sedangkan jeno memegang sudut bibirnya yang berdarah saat ini.

"Jangan pernah ikut campur dalam urusanku sama sekali lee jeno, kau tak tau apapun brengsek." Ucap jaemin marah lalu diapun masuk kedalam mobilnya lalu melajukan mobil itu.

Jeno hanya menatap nanar sahabatnya itu.









At. Apartemen renjun.






Haechan mengantar sang sahabat sampai di apartemen renjun Untung saja ibu angkat renjun belum pulang bekerja jam segini, dan Haechan terpaksa menyuruh renjun untuk izin dari pekerjaannya karena dia terlihat sangat tak baik-baik saja setelah pertemuannya dengan jaemin itu.

"Kau tenang saja. Kalau jaemin tak mau bicara denganmu, aku akan bicara dengannya. Aku pastikan dia akan tahu semuanya."

"Tidak perlu Haechan, aku sudah cukup melihat tatapan bencinya padaku. Mungkin memang ini takdir, setelah selesai kuliah aku akan mengabdi di kuil, aku tak akan menikah Haechan. Kurasa aku harus merenungi diriku disana. Jadi, aku tak akan berbicara lagi pada jaemin."

MAHSYAR FIELD STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang